Di kamar yang terlihat terang ada seorang pemuda yang tengah menulis sesuatu di buku harian milik nya.
Sekarang sudah lumayan malam namun pemuda itu masih belum tidur karena memikirkan sesuatu yang mengganjal di dalam pikiran nya maka dari itu diri nya menulis di buku harian milik nya.
[Sea, 16 april 20××.
Beberapa hari lagi kelulusanku setelah 3 tahun bersekolah di SMA Pranda. 3 tahun itu bukan waktu yang sebentar karena disana ada usahaku untuk mendapatkan perhatian teman yang sejak lama aku sukai namun dia tidak pernah menunjukan tanda jika diri nya mengerti akan tingkah ku yang selalu bersikap manja kepada diri nya sama seperti kita masih kecil dulu. Apa dia masih menganggapku sebagai adik nya? Tapi aku tidak ingin itu semua, aku sadar satu hal jika ini semua bukan perasaan senang antara adik dan juga kaka nya tapi hal lain yaitu cinta. Aku belajar banyak tentang cinta dari daddyku yang dulu berjuang mendapatkan cinta papi hingga 11 tahun lebih maka dari itu aku selalu berusaha mendapatkan cinta yang aku ingin kan, walaupun sudah 5 tahun lebih mencintai dia tanpa ada balasan apapun.]Pemuda kecil itu menghembuskan napas berat milik nya karena lagi dan lagi pikiran akan diri nya dan juga teman yang sangat ia cintai itu muncul.
Mereka selalu bersama sejak kecil hingga sudah beranjak dewasa seperti sekarang. Yang membuat ini semua rumit adalah pemuda yang diri nya sukai itu sangat susah untuk di sentuh, seberapa banyak apapun diri nya mencari perhatian pasti tidak akan mendapatkan respon apapun membuat pemuda kecil itu sering kali merasa bingung.
Beberapa hari lagi diri nya akan bertemu dengan pemuda yang diri nya cintai saat acara kelulusan nanti karena sekarang pemuda itu tengah ada perjalanan bersama dengan keluarga nya.
"Apa yang harus gue lakuin lagi biar dia mengerti kalo gue suka sama dia?"guman pemuda itu dengan menutup kedua mata bulat nya sebentar, diri nya bisa saja mengatakan nya langsung kepada pemuda itu jika diri nya menyukai pemuda itu tapi diri nya takut itu akan membuat orang yang diri nya sukai menjauhi diri nya.
"Sea bingung harus bagaimana lagi."gumam Sea lagi untuk yang kedua kali nya. Kedua mata bulat itu kembali terbuka dengan tatapan mengarah pada lemari pakaian milik nya.
Sea Apriandra anak angkat Hans Reviano dan juga Rayno yang sudah berusia 18 tahun sekarang.
Sea merupakan anak angkat mereka yang sekarang sudah tinggal dengan mereka berdua selama 15 tahun lebih karena saat mengadopsi Sea, pemuda itu masih berumur 3 tahun hingga sekarang usia nya sudah 18 tahun. Pemuda kecil itu tumbuh menjadi pemuda yang sangat menggemaskan dengan pipi besar seperti bakpao yang kapan saja bisa di makan, bibir pemuda itu berwarna merah alami karena diri nya tidak pernah merokok ataupun meminum minuman keras, dan jangan lupa kan lesung pipi yang menambah kesan menggemaskan membuat Sea bertambah lucu. Terutama di mata Papi nya yaitu Rayno.
"Sea bingung gimana nanti saat bertemu dengan dia lagi setelah beberapa bulan lebih tidak bertemu dengan dia. Biasa nya Sea akan langsung nendatangi rumah nya kalo Sea kangen tapi sekarang sudah beberapa bulan lebih tidak melihat nya membuat Sea ngerasa canggung."gumam Sea dengan bibir yang terlihat cemberut sehingga pipi besar itu terlihat mengembang seperti memakan permen.
"Huh! Daddy dulu hebat banget karena bisa bertahan sampe 11 tahun. Gue boro-boro 11 tahun, baru 5 tahun aja udah ngeluh."ucap Sea lagi saat mengingat cerita Papi nya jika dulu daddy nya berjuang dengan keras untuk mendapatkan cinta Papi nya walau mendapatkan begitu banyak penolakan.
Dan sekarang diri nya belum pernah mengatakan perasaan nya pada pemuda itu tapi diri nya sudah memikirkan untuk menyerah saja.
"Sea harus positif thingking, mungkin aja dia bersikap cuek karena memang itu sifat dia."ucap Sea dengan berusaha berpikir sepositif mungkin untuk kelancaran cinta nya kedepan nya nanti.
Beberapa saat setelah mengatakan itu Sea kembali melamun sebentar hingga diri nya mengingat perkataan mereka saat masih kecil dulu.
"Sea harus janji sama Reynan, kalo Sea gak akan pernah ninggalin Rey."
"Iya, Sea pasti gak bakalan pernah meninggalkan Reynan kok! Kita kan harus terus sama-sama seperti orang tua kita!"ucap Sea pada saat itu masih berusia 5 tahun, mereka sering bermain bersama, makan bersama itu lah mengapa sering kali ada yang mengira mereka adalah saudara, waktu kecil dulu.
"Sea udah buktiin sekarang kalo Sea gak akan pernah ninggalin dia dengan mencintai dia. Tapi kenapa sikap nya seakan-akan mengatakan jika itu bukan dia yang dulu mengatakan itu semua pada Sea? Dia menjadi orang lain sekarang, bukan seseorang yang Sea kenal lagi."gumam Sea lagi sebelum suara ketukan di pintu kamar nya membuat Sea langsung mengalihkan tatapan milik nya. Pasti itu papi nya! Huh! Padahal Sea sudah diam di dalam kamar dengan tidak membuka suara agar papi nya tidak tau diri nya belum tidur tapi masih saja ketahuan!
Sea berjalan dengan pelan kearah pintu sepelan yang ia bisa agar papi nya segera pergi karena diri nya tidak siap di ceramahin! Papi nya suka sekali memberi ceramah sedangkan daddy nya cenderung pendiam dan jarang bicara namun jika berbicara pasti membuat Sea merinding soal nya serem.
Saat sampai di dekat pintu kamar milik nya Sea berhenti dengan memiringkan tubuh nya agar bisa mendengar suara di luar sana. Tapi tidak ada tanda-tanda langkah kaki menjauh membuat Sea bingung apakah papi nya masih ada di luar sana atau sudah pergi?
"Sea? Buka pintu nya, kamu jangan pura-pura tidur ya! Papi tau kamu sedang memikirkan dia lagi kan? Bukain pintu nya atau papi bakalan panggil daddy kamu kesini biar kasih kamu penjelasan. Kamu pasti tau kan kalo daddy kamu melarang Sea tidur larut?"
Sea menepuk kening nya sendiri dengan pelan. Diri nya ingat dengan jelas jika daddy nya melarang keras diri nya untuk tidur larut-larut karena Sea akan pusing saat pagi nya dan berakhir di infus.
Dengan pelan Sea mulai membuka pintu kamar milik nya dengan cengiran lucu menatap papi nya.
"Tidur gih udah larut loh. Besok kita bicara, kalo sekarang bicara bisa-bisa kamu gak tidur."ucap Rayno dengan menatap Sea yang tengah tersenyum lucu kearah diri nya, jika saja diri nya tidak sedang marah sekarang pasti Rayno sudah mengunyel-unyel pipi tembam Sea yang terlihat sangat gembul.
"Siap papi!"jawab Sea pada akhir nya karena takut daddy nya akan datang kesini secara langsung, lebih baik diri nya tidur sekarang dan melanjutkan acara galau ria nya besok malam lagi.
Bersambung..
Votmen_
#gimana? Suka? Lanjut? Votmen banyak-banyak biar gue lanjutin!
KAMU SEDANG MEMBACA
SEA[BXB] END✔
Romance[NOTE= SEBELUM BACA CERITA INI BACA DULU CERITA 'CINTA HANS REVIANO'] Sea mencintai teman sesama kecil nya yaitu Reynan namun sayang nya Reynan tidak pernah melihat kearah pemuda kecil itu. Reynan selalu bersikap cuek kepada Sea membuat pemuda kecil...