|| C H A P T E R 13 ||

23 18 16
                                    

✧✧Happy Reading✧✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✧✧Happy Reading✧✧

Malam minggu? Disaat anak muda lain kini sedang menikmati malamnya dengan bermain, nongkrong, bahakan berkencan dengan kekasih, itu semua tak berlaku kepada Luka. Cowok itu memilih membaca beberapa buku materi ujian dari sekolahnya. Tak lupa dengan satu batang rokok yang menyala dan diapit oleh kedua jarinya. Itu bukan batang rokok pertama, melainkan sudah keberapa. Ya, Luka menghisap tembakau itu sejak pukul 22.01 malam dan kini sudah pukul 01.45 dini hari.

Entah sudah berapa minggu Abian tidak pulang kerumah. Hal itu membuat Luka khawatir. Bahkan Abian sama sekali tak memberi kabar kepadanya. Abian bilang akan pergi keluar kota hanya beberapa hari saja, tapi kini sudah lebih dari satu minggu. Apa ayahnya akan menelantarkannya? Ah, tidak. Bahkan ayahnya masih mengirim uang jajannya ke rekening Luka. Jadi tidak mungkin Abian akan menelantarkan Luka sendiri.

Belajar Luka kembali tidak fokus, setelah memikirkan ayahnya. Yang Luka takutkan bukan perihal ayahnya yang akan menelantarkannya, tapi keadaan ayahnya saat ini disana. Apa ayahnya baik-baik saja? Apa ayahnya makan dengan teratur? Apa ayahnya tidur dengan nyenyak? Semua pertanyaan itu terus bergelimang dipikiran Luka.

Sampai akhirnya Luka memberanikan diri untuk mengirim pesan kepada ayahnya.

Sampai akhirnya Luka memberanikan diri untuk mengirim pesan kepada ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Luka menutup kembali ponselnya dengan senyum yang indah. Tangannya mengambil foto keluarga yang berada dimeja belajar tersebut. Luka, Lucas, Ayah, Bunda. Didalam foto itu semua terlihat tersenyum manis. Indah sekali.

"Bunda, Lucas. Malam ini ayah peduli sama Luka. Luka ngga mau buat ayah kecewa. Luka harus belajar supaya bisa dapat nilai yang bagus bukan?"

Luka kembali meletakkan foto itu dan kembali membaca buku-buku tersebut. Mulutnya masih setia menghisap batang rokok yang terus ia nyalakan ketika habis. Apa Luka tak memikirkan kesehatan paru-parunya?

"Besok, Amora jualan ngga ya?"

*****

Pagi ini Luka sudah berada didepan rumah Amora. Ada yang sedikit berbeda dengan cowok ini sekarang. Ya, apa yang Amora lihat ini beneran Luka? Cowok itu terlihat memakai sepeda perempuan untuk menuju kerumah gadis itu. Kemana motor NMAX kesayangannya itu?

[𝐖𝐎𝐔𝐧𝐝 𝐎𝐖𝐍𝐄𝐑] ; 𝐋𝐔𝐊𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang