"Aku ...."
Bomin mengharapkan cerita lengkap, tetapi Yerim tak mau menjelaskan secara detail. Dia sendiri kesulitan mengarang cerita. Ayolah, pertengkarannya dan Heeseung dkk itu hanya karangan saja. Dia bahkan tak tahu harus memulai dari mana, benar-benar hanya imajinasi bebas saja.
"Mereka memanfaatkanku. Aku tidak suka dengan itu, jadi aku pergi."
"Itu bagus." Bomin menyahut sambil memarkir mobilnya di sebuah basemen gedung apartemen besar. "Bagus karena kau sudah sadar." Dia mematikan mesin mobilnya, secara tak langsung menjelaskan kalau mereka sudah sampai tujuan. "Kau tidak boleh percaya pada laki-laki," ucapnya dengan nada serius.
Yerim otomatis mendecih, bahkan terlalu jelas dan sinis, "berarti aku juga tidak boleh percaya padamu?"
Bomin terkekeh, dia tidak bisa menjawab.
"Oh, atau kau bukan termasuk laki-laki?"
Yerim tahu candaan itu sedikit kelewatan. Dia sadar seseorang mungkin akan bereaksi tak sesuai harapan. Seperti Bomin saat ini, perubahan ekspresinya yang drastis menjadi gelap, tanda bahwa dia tidak menganggap kalimat yang didengarnya sebagai candaan.
Gadis itu gila, sedang bermain-main dengan keselamatannya sendiri saat coba memancing emosi Bomin padahal dia tahu dengan siapa dia berurusan. Belum lagi tentang situasi, sempurna untuk kejahatan dilakukan. Dia berada di zona nyaman pemuda itu. Pemuda yang dia ketahui sangat bernafsu untuk memperkosa seseorang beberapa waktu lalu. Gadis itu mengulum senyum menyembunyikan gugup ketika dia sadar telah menyalakan saklar.
Bomin menghela napas keras seraya menyandarkan punggungnya di kursi. "Kau tahu tidak?"
Cara dia memulai pembicaraan menimbulkan antisipasi.
"Kau selalu mengujiku."
Degupan jantung Yerim sangat kencang, dia gugup hanya untuk menyembunyikannya. Sebisa mungkin, dia bicara dengan tenang. "Maksudnya?"
"Sejak pertama kali kita bertemu di klub, aku sudah ingin melakukan hal buruk padamu."
"Hal buruk? Seperti?"
"Got you under me." Tidak butuh waktu baginya untuk menjawab, sama sekali tidak ada keraguan untuknya mengakui bahwa dia menginginkan seks. "Tapi aku sadar aku bukan pria seperti itu, dan kau juga tampak bukan seperti wanita yang berakhir hanya di tempat tidurku. Jadi, aku putuskan untuk mendekatimu. Hanya saja, kau terlalu sering mengujiku." Pemuda itu terkekeh keras, "seperti sekarang, rasanya aku ingin langsung memperkosamu saja."
Pemilihan kata yang sangat mengerikan, Yerim sedikit merinding. Apa yang baru saja dia dengar? Sebuah pengakuan? Bomin berkata bahwa dia memang punya niat untuk tidur dengannya. Sial, kejujurannya patut diapresiasi meski itu bukan sesuatu yang Yerim sukai. Apabila Heeseung, Jay, atau Sunghoon yang berkata seperti itu, dia pasti sudah memukulnya. Tetapi Bomin ini berbeda. Karena dia punya tujuan, membuat pria itu lebih menginginkannya adalah hal yang wajib. Sejauh ini langkah yang diambil Yerim selalu tepat, dia percaya diri dengan yang kali ini.
Gadis itu memulai reaksi dengan tawa, tak bisa dipungkiri bahwa tatapan mata serta gestur yang dia tunjukkan sekarang sangat seduktif. Jaket merah andalannya tak terkancing, baju kaus putih tipisnya membuat warna hitam di balik kain itu tembus pandang, dan semua itu dipertontonkan pada pemuda yang baru saja berkata ingin sekali melakukan hal buruk padanya.
"Aku tidak tahu harus marah atau tersanjung dengan kalimatmu barusan," sahut gadis itu santai. "Tapi aku menghargai kau berpikiran baik terhadapku." Dia bersedekap, lagi-lagi tanpa sadar mencuri fokus lawan bicaranya. "Aku juga punya pengakuan." Dia terkekeh, "sebenarnya aku juga berpikiran buruk tentangmu. Aku pikir kau sama dengan kawanmu yang lain. Dari apa yang terjadi di klub malam, aku mengira begitu kau melihatku di kampus kau akan langsung menagih apa yang tertunda malam itu. Tapi ... kau lebih baik dari itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GAMBLER 2: Big League🔞 | TXT & EN-
Fanfic🚫PLAGIAT ADALAH TINDAKAN KRIMINAL🚫 HOTTER, BADDER, BRAVER Kim Yerim bersama kawan-kawan barunya memutuskan untuk membalas dendam pada orang-orang jahat di masa lalu. Namun, akankah semua berjalan sesuai rencana? .Kim Yerim (OC) .Lee Heeseung (ENHY...