Saat akan berbalik Jennie melihat tubuh jangkung Lisa berjalan menuju lorong lantas dengan sekuat tenaga Jennie mengikut dari belakang mungkin 10 meter jaraknya.
Kaki Lisa berjalan menaiki tangga di lantai 3 dan itu menuju rooftop sekolah.
" Dia ngapain kesana?". Bingung nya
Jennie berhenti mendekati Lisa Yang sekarang tengah duduk dengan membuka " bekal" gumam Jennie
Sambil tersenyum Jennie menggeleng melihat Lisa begitu dengan lahap menghabiskan makanannya.
" Pantesan sanggar Banget belum makan toh xixi". Jennie terkekeh sendiri
Merasa akan lama jika harus menunggu Lisa selesai makan akhirnya Jennie memutuskan untuk menghampiri Lisa dengan pandangan sombongnya.
Tak
Tak
Tak
Suara langkah terdengar dari belakangLisa menoleh kearah Jennie dengan dahi yang berkerut bingung melihat wanita di sampingnya ini.
" Kesasar ya Lo?". Beginilah sifat Lisa yang Jennie benci, mulutnya itu kadang terlalu lemas untuk berucap bagaimana mungkin Jennie tersasar coba
" Lo itu akhh". Jennie meremas kedua tangannya kesal melihat Lisa yang Kembali fokus dengan sarapannya
" Bisa gak sih sehari aja gak bikin gua tensi hah!!". Kesal nya menatap Lisa penuh maut
" Hem". Sambil mengganguk Lisa berdehem dengan tenang
Jennie terdiam melihat Lisa yang menurutnya sangat penurut terlintas di otaknya perkataan june kemarin itu.
" Apa mungkin Lisa Emang ngebedain sifatnya ke gue?". Batin Jennie melihat raut wajah Lisa yang terlihat biasa seperti biasanya tapi hanya ditunjukan kepadanya saja
Sangat membingung kan...
" Kenapa lo di kelas gue?". Jennie bertanya masih dengan posisi berdiri
" Di pindahin". Jawab Lisa setelah menelan makanannya
" Kenapa juga elu harus masang muka garang waktu di kelas? Sama gua lu gak gitu". Dengan memutar bola matanya Jennie berkata kesal
" Karena Lo beda". Ucapan Lisa menarik Jennie untuk menatap matanya
" Jangan tanya kenapa? Karena gua juga gak tau..tapi...".
" Kalo Lo risih sama sikap gua yang berbeda ke lu ...gua bakal ngubah nya..". Ucapan Lisa di geleng kan oleh Jennie dan Lisa menaikan kedua alisnya bingung pura-pura bingung tepatnya
" Maksud gue..lo gak usah ubah apapun, tapi bisa gak Lo Jangan nyebelin apalagi sama temen-temen gue...". Lisa mengganguk
Mendengar jawaban Jennie yang awalnya terlihat kaku" temen-teman Lo itu ga suka sama gua... jadi ngapain gua harus sok akrab?". Jawaban Lisa di balas dengan datar oleh sih mata kucing
" Gue juga gak suka sama kehadiran Lo... kenapa lo masih sok akrab?".
Lisa diam tidak bisa menjawab karena yang Jennie ucapkan benar adanya.
" Gak tau". Jawaban Lisa membuat Jennie jenggah
" Pokoknya selama di kelas Lo gak boleh bikin temen temen gue marah..diam aja". Dengan tatapannya Jennie hanya terdiam
" Tatapan matanya itu teduh atau rapuh?". Batin Jennie bingung karena selalu tatapan ini yang membuatnya bingung dengan seorang Lisa
" Kenapa lo gak punya temen? Lo ganteng gua akuin tapi kenapa lo selalu nutup diri buat orang lain". Lisa tersenyum mendengar pengakuan Jennie dan di lanjutkan dengan gelengan kepala saja
" Gak percaya sama siapapun".
" Tap...". Jennie ingin mematahkan kalimat Lisa seperti yang sudah-sudah tapi Lisa keburu memotong nya
" Iya.. kecuali loo". Dan Jennie terdiam
Lisa bisa membaca pikirannya atau bagaimana?
" Kenapa harus gue?". Lisa membalas geleng dan acuhan bahu saja karena sejujurnya dia juga masih bingung dengan hati dan otaknya entah mana yang akan di terima nya
Pengakuan bahwa hatinya yang memilih Jennie atau otaknya yang hanya nyaman dengan keberadaan Jennie.
" Jangan bilang Lo suka gue?". Dengan sarkas wanita bermata kucing ini berkata
Lisa terkekeh dan tertawa kecil tanpa membantah atau apalah.
" Kenapa lo gak ngebantah ucapan gue?".
" Gak tau'. Setelahnya mereka benar-benar diam Tanpa melihat satu sama lain
Jennie bingung dengan pemikirannya sedangkan Lisa bingung dengan suasana hatinya sekarang.
Seperti tersadar Jennie kembali memfokuskan pandangannya kepada Lisa yang masih setia memandangi langit dengan bekal yang sudah habis dan tak tersisa membuat perut kenyang sehingga matanya ingin terpejam
" Gue minta maaf ". Jennie menjulurkan tangan indahnya ke hadapan Lisa yang sekarang semakin bingung dengan tingkah Jennie
Perlahan Lisa bangkit dari kursinya dan mengulurkan tangan juga
" Pertama gua gak tau maksud dari maaf Lo . kedua gua terima uluran Lo karena gua ngerasa itu harus aja". Jennie memutar bola matanya malas dengan kedua tangan yang masih menjabat keduanya tidak mau melepaskan.
" Gue minta maaf karena ucapan serkas gue di taman kemarin". Ujar Jennie dengan lembut bahkan Lisa terdiam dibuatnya
" Itu bukan salah Lo .... emang kenyataan gitu". Lanjut Lisa tersenyum
" Lo jadi keliatan aneh di mata gue kalo lagi senyum gini". Lisa semakin tertawa mendengar itu Tanpa mereka sadari kedua tangan itu masih menjabat dengan indahnya bahkan beberapa kali Lisa mengelus dengan lembut dan Jennie pun sesekali mengelus juga
Mungkin mereka sama sama nyaman?
" Lo kuat". Lisa mengganguk mendengarkan itu entah kenapa perkataan Jennie membuat hatinya melemah
Jujur Lisa belum pernah terbuka kepada orang-orang bahkan tak banyak yang Lisa ceritakan kepada sang nenek dia memang menyimpan itu untuk dirinya sendiri.
" Lo cantik". Jennie tertegun dengan alis bertaut kaget dengan perkataan Lisa yang tanpa menatapnya dia menghempas genggaman tangan lisa tanpa sadar
" Coba ulang". Lisa menatap kedua mata kucing Jennie yang terlihat lucu
" Lo cantik". Ulang nya dan itu membuat Jennie terdiam beberapa detik
" Dan gua tau itu". Jennie menepis rasa nyaman dalam dirinya dengan cara meninggikan rasa songong terhadap diri sendiri
" Gua bales muji Lo, karena Lo udah muji gua ganteng tadi". Senyuman itu sekarang sangat menjengkelkan bagi Jennie bagaimana bisa seorang Jennie dibuat malu setelah di terbangkan tinggi dengan kata kata pujian
Ahh sialan grutu Jennie tak terdengar Lisa karena saat ini dia sedang membersihkan bekal dan juga tempat yang sudah di pakai nya untuk sarapan telat pagi ini.
" Lo mau kemana?". Tanya Jennie saat melihat Lisa ingin melangkah keluar
" Kelas". Ucap Lisa sambil menatap Jennie yang sekarang menggeleng sambil menahan tangan Lisa
" Kenapa?". Bingung Lisa
" Jangan ke kelas dulu". Ucapan Jennie membuat Lisa memberikan senyuman penuh arti
" Lo masih mau berduaan sama gua hemm?". Dengan senyuman menjengkelkan nya Lisa berkata
" Diam...bukan gitu". Jennie menarik nafasnya dalam
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
anak sekolah
Randomjennie yang super bandel plus manja bertemu dengan ketua OSIS yang paling kalem dan gak banyak tingkah... siapa yang bakal tertarik duluan? ceritanya ini lokal ya .... semoga sukaaa👍