Kiano menatap Alkana dengan kedua mata bulat nya karena sekarang pemuda itu tengah mengikuti pria itu pergi ke kantor untuk rapat.
Hal yang sedikit mengejutkan terjadi karena saat Kiano ingin menunggu di luar dengan alasan diri nya merasa canggung karena begitu banyak orang di dalam ruang rapat itu Alkana malah memaksa pemuda itu untuk ikut alhasil sekarang Kiano tengah duduk di kursi kebesaran milik Alkana dengan memperhatikan pria itu yang tengah menjelaskan project perusahaan milik nya selanjut nya menggunakan kursi roda milik nya.
"Jadi ini akan di lakukan sekitar satu bulan lagi. Untuk kalian yang masih belum mempersiapkan semua nya bisa mengundurkan diri karena sudah beberapa minggu yang lalu saya menyuruh kalian untuk mempersiapkan semua nya."ucap Alkana dengan sangat tegas di depan sana membuat Kiano merasa begitu kagum dengan sosok pria di depan itu.
Alkana pria yang sangat tegas dan bisa juga disebut kasar karena pembawaan kata tidak pernah memandang siapa yang dia ajak bicara. Jika diri nya tidak suka maka pria itu akan langsung mengatakan semua nya. Tapi saat bersama dengan diri nya Kiano merasa pria itu menjadi orang lain karena perlakukan nya sangat lembut serta begitu berhati-hati dengan ucapan nya. Apa mungkin pria itu menjadi diri nya sendiri saat bersama dengan Kiano? Karena pria itu selalu bebas melakukan apa yang ia mau saat bersama dengan pemuda itu. Mulai dari tersenyum, bercerita, bahkan pria itu tidak malu jika membahas sesuatu yang berbau frontal dengan Kiano.
"Maaf menyela Tuan. Tapi saya dari tadi merasa aneh dengan ada nya orang asing di dalam sini. Bagaimana anda begitu saja mengajak seseorang yang belum kami kenal ke dalam sini? Bagaimana jika dia mata-mata?"tanya seorang wanita yang sejak tadi menatap Kiano dengan tatapan tidak suka.
Membuat Alkana yang tengah sibuk menjelaskan semua nya langsung menatap seorang wanita yang berbicara tadi.
"Apa yang membuat anda merasa tidak nyaman? Apa karena saya mengajak seorang pemuda? Dan malah menolak anda dulu?"ucap Alkana dengan tersenyum tipis, pria itu mengarahkan kursi roda milik nya kearah Kiano sebelum mengelus surai hitam pemuda itu dengan lembut. Membuat Kiano lamgsung menatap pria itu dengan kedua mata bulat yang terlihat mengerjab dengan sangat lucu.
Terlihat wanita bernama Hana itu berdiri dari tempat duduk nya dengan tatapan terus mengarah pada Kiano yang tengah minum susu kotak yang diri nya bawa dari mansion karena pemuda itu tidak peduli dengan orang-orang yang berada di ruang rapat yang tidak menyukai diri nya.
"Dia istri saya. Saya mengajak dia kesini karena saya takut ada mata jahat yang melihat dia jika saya tinggal diluar. Dan ternyata mata jahat itu ada didalam sini, saya berharap anak serta istri saya tidak terkena sial."ucap Alkana dengan begitu saja membuat Kiano langsung menatap pria itu dengan tatapan terkejut, mereka tidak menikah dan juga belum memiliki anak lalu kenapa Alkana mengatakan itu? Apa untuk melindungi diri nya?
Terlihat Hana mengalihkan tatapan milik nya sebelum pergi dari sana meninggalkan rapat bersama dengan sekretaris nya.
"Untuk kalian semua saya sudah pernah mengatakan jika kerja sama antara perusahaan itu ada batasan nya. Kita disini hanya akan membahas tentang perusahaan dan juga kerja sama. Bukan membahas kehidupan pribadi seseorang. Mungkin diantara kalian juga merasa seperti wanita tadi yang tidak suka saya mengajak istri saya kesini. Kalian boleh membatalkan kerja sama kita karena saya akan selalu mengajak istri saya kemana pun saya pergi."ucap Alkana dengan menatap orang-orang yang ada di ruang rapat sebelum menatap Kiano lagi.
"Apa kamu mengantuk?"tanya Alkana saat melihat Kiano mengusap kedua mata nya dengan pelan.
"Ugh..iya.."jawab Kiano dengan pelan membuat Alkana tersenyum tipis dengan mengelus kembali surai hitam pemuda itu.
"Tunggu di ruangan saya hm? Nanti saya akan kesana juga menemui kamu, masih ada beberapa kerjaan lagi disini. Kamu bisa tidur di ruangan istirahat saya."ucap Alkana dengan menatap Kiano membuat pemuda itu berdiri dari tempat duduk nya. Mengambil beberapa susu yang ia bawa sebelum berjalan keluar dari ruang rapat.
Alkana menatap kepergian Kiano dengan tatapan gemas karena sejak beberapa hari ini pemuda itu selalu membawa susu kemana pun dia pergi membuat pria itu gemas sendiri. Untung saja diri nya sudah memesan begitu banyak susu kotak untuk pemuda itu sekalian vitamin agar tubun pemuda itu memakin berisi karena Alkana suka itu semua.
___Setelah rapat yang lumayan lama Alkana kembali masuk kedalam ruangan kerja nya sebelum mengarahkan kursi roda milik nya kearah ruangan tempat tidur nya berada untuk beristirahat sebentar bersama dengan Kiano yang sudah lebih dulu kesini.
Tatapan pria itu langsung mengarah pada satu titik dimana ada Kiano yang tengah membuka sebuah album poto yang sengaja pria itu bawa kesini karena dulu ia sangat jarang pulang ke mansion. Diri nya selalu tinggal di kantor karena merasa nyamam disini namun setelah bertemu dengan Kiano. Alkana merasa sangat nyaman di mana pun diri nya berada asal kan bersama dengan pemuda itu yang bisa membuat diri nya merasa sangat tenang.
"Apa yang kamu lihat?"tanya Alkana dengan mendekatkan kursi roda milik nya di dekat ranjang sebelum berdiri dari kursi roda itu untuk ikut naik keatas ranjang juga.
Pria itu mendekat kearah Kiano yang tengah tersenyum menatap sebuah poto sebelum ikut melihat apa yang pemuda itu lihat.
Ternyata itu poto Alkana saat masih kecil dulu. Saat pria itu pertama kali belajar berjalan, pertama kali keluar rumah bahkan saat pria itu menangis waktu kecil dulu semua nya ada di dalam sini.
"Apa kamu tau jika orang tua saya itu bukan orang tua kandung saya?"tanya Alkana dengan menatap Kiano membuat pemuda itu langsung menatap Alkana dengan tatapan terkejut karena merasa itu tidak mungkin melihat begitu bahagia nya poto ini seperti pria itu merupakan anak kandung mareka sendiri.
"Saya di buang kedua orang tua saya hingga berakhir disini sekarang. Saya sudah mereka anggap anak sendiri maka dari itu tidak ada yang menyadari semua ini."ucap Alkana sebelum pria itu tersentak saat Kiano tiba-tiba memeluk diri nya dengan sangat erat sekarang.
"Hiks..aku mau kerumah sakit.."
"Hah?"ucap Alkana karena merasa sedikit aneh sekarang. Diri nya baru saja menceritakan hal yang sedih tapi kenapa pemuda itu ingin kerumah sakit? Padahal pemuda itu sehat, diri nya juga sehat jadi untuk apa?
"Aku mau periksa kali aja aku hamil."ucap Kiano dengan menatap Alkana dengan tatapan polos nya membuat Alkana tersenyum pemuda itu sangat random sekali. Itu yang diri nya sukai dari pemuda itu.
"Baiklah pulang dari sini kita akan kerumah sakit."ucap Alkana dengan mencium surai hitam Kiano yang tengah memeluk diri nya sekarang.
Pria itu juga ingin memastikan karena akhir-akhir ini pemuda itu bersikap sedikit lebih manja dari biasa nya.
Bersambung..
Votmen_
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN ALKANA {END}✔
RomanceAlkana Damarius Arian, seorang pria albino yang terkenal sangat anggkuh serta kasar. Tiba-tiba menyuruh bodyguard nya untuk mencari seseorang yang bisa mengandung anak nya. Namun entah kebetulan atau apa, pria itu malah mendapatkan langsung orang ya...