Happy Reading.
.
.
.Satu Minggu sudah berlalu setelah kejadian itu, Radit benar-benar serius dengan ucapnya. Mami Najwa pun sudah ada di Jakarta untuk mengurus pernikahan mereka.
Ayu benar-benar panik, dia mengira kalau Radit hanya bercanda tapi ternyata tidak. "mas Radit." Panggil Ayu pada Radit.
Kini mereka sedang memilih pakaian untuk di pakai akad dan juga resepsi nya. "Kenapa? Kamu gak suka gaunnya?" Tanya Radit.
"Bukan mas."
"Lalu?"
"Mas, kenapa ini tiba-tiba sekali? Mas tahu kan kalau pernikahan itu bukan main-main."
"Ya, apa kamu merasa saya hanya pura-pura saja?" Tanya Radit balik.
"Aku, hanya merasa ini terlalu tiba-tiba mas. Mas yang tiba-tiba datang dan mengajak menikah. Aku bingung jadinya, apalagi kita tidak..... saling mencintai."
"Kita hanya perlu menjalani nya, kalau soal cinta. Cinta itu akan tumbuh seiring berjalannya waktu." Radit tersenyum, lalu mengelus pundak Ayu.
"Kamu mau pilih gaun yang mana?" Tanyanya. Tanpa sadar sudah menggunakan aku-kamu an.
"Mau yang ini aja." Tunjuk nya pada gaun yang lebih sederhana namun begitu elegan.
"Baiklah."
Ayu menghela nafas lalu mengikuti Radit yang menghampiri pemilik toko nya.
***
Radit mengantar Ayu pulang ke rumah pada malam harinya. Urusan baju, cincin dan yang lain sudah selesai. Kini, mereka hanya menunggu beberapa hari lagi sebelum sah menjadi sepasang suami istri.
"Bunda." Daffa berlari menyambut Ayu yang baru pulang bersama Radit dengan pelukan
"Ayahnya gak di peluk juga nih?" Kata Radit. Daffa melepaskan pelukannya dari Ayu dan beralih memeluk nya.
"Uhhh, anak Ayah." Radit menggendong Daffa lalu mengajaknya masuk.
"Ayah bermalam kan?" Tanya Daffa.
" Enggak sayang, maaf yaa. Ayah masih ada urusan. Tapi Ayah janji, besok pagi Ayah jemput Daffa dan Bunda untuk jalan-jalan, gimana mau gak?"
"Mau!" Seru Daffa bersemangat.
"Yaudah, Daffa sekarang tidur sama Bunda ya sayang agar besok pagi itu Daffa gak telat bangun untuk jalan-jalan nya." Daffa mengangguk patuh.
"Ayo Bunda kita tidur." Ajaknya.
"Iya sayang, tunggu sebentar ya."
"Yaudah aku pamit dulu, besok aku kesini jemput kalian." Ayu mengantar Radit hingga ke depan pintu.
Setelah melihat mobilnya Radit meninggalkan rumah, Ayu masuk menyusul Daffa yang sudah masuk duluan ke kamar.
"Daffa sudah bersih-bersih dan gosok Gigi?" Daffa menganggukkan kepalanya menanggapi.
"Yaudah, Daffa tunggu Bunda di situ ya sayang. Bunda mau bersih-bersih dulu."
"Siap Bunda."
Ayu masuk ke kamar mandi dan mulai ritual nya. Tak membutuhkan waktu yang lama dia pun selesai dengan baju tidur nya.
"Tidur yuk sayang, tapi sebelum itu kita harus membaca doa?"
"Doa tidur!"
"Anak pintar, kita mulai ya. Bismillahirrahmanirrahim......"
"Amin."
"Nah sekarang Daffa tidur ya." Ayu mengusap kepala Daffa hingga anak tersebut tertidur dengan lelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Ayu [TAMAT] OPEN PO
Kurzgeschichten"Siapa yang tega menaruh anak nya disini" pulang dari tempat kerjanya Ayu menemukan bayi laki-laki di halte yang tengah menagis, bayi itu hanya di baluri handuk dan di taruh di dalam kardus. Merasa kasian Ayu pun membawa pulang bayi itu ke tempat ti...