5.Sapu tangan merah muda

21 8 0
                                    

Kenangan saat ini ibarat sebuah gambaran. Ketika kertas itu kusut, gambaran tak akan terlihat sempurna lagi.
------

Hajimemashite

Alka membungkukkan badannya sekali, kemudian kembali berdiri tegak di depan cermin. Saat ini dirinya tengah berlatih untuk interview besok.

Watashi no namaewa Alka Pitaloka desu--Alka to yonde kudasai” ucap Alka dengan nada tenang dengan seulas senyum tipis yang ringan.

Anata wa nan sai desuka?” Kini Alka berganti peran menjadi pewawancara.

Watashi wa nijuuissai desu” balas Alka menjawab pertanyaannya sendiri.

Anata no—

Hafalan Alka terpotong. Selain karena lupa, juga sedikit terganggu saat ponselnya yang tiba-tiba bersuara.

Moshi moshi” sapa Alka begitu tahu siapa yang menelepon.

“Moshi moshi, Alka-san no otaku desuka?” terdengar suara Raka dari seberang telepon.

Hai, Alka desu” balas Alka terkekeh pelan. “Nan desuka, Raka sensei?”

“Tidak apa-apa. Aku hanya memastikan kalau kau masih bernapas. Itu saja...”

“Wah, sensei…”

“Haha, warui warui..." ujar Raka kemudian kembali bersuara. "Oh ya, apa aku mengganggu latihanmu?”

“Eh?” Alka terkesiap. “Bagaimana sensei tahu?”

“Karena temanmu mengatakannya padaku”

“Eh?” Alka kembali terkesiap.

“Bisa ke depan sebentar? Aku di depan kosanmu sekarang”

Mendengar penuturan Raka, Alka bergegas keluar dari kamar dan melihat Ajeng duduk di kursi ruang depan seraya menampilkan senyumnya.

Alka hanya melihat Ajeng sekilas kemudian membuka pintu utama karena kosannya berupa rumah dengan beberapa kamar di dalamnya.

“Raka sensei” panggil Alka saat melihat Raka masih duduk di atas motornya dengan ponsel menempel di telinga.

“Raka sensei” panggil Alka saat melihat Raka masih duduk di atas motornya dengan ponsel menempel di telinga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alka memutuskan sambungan teleponnya dan berjalan menghampiri Raka. “Wah, ada apa gerangan Raka sensei datang berkunjung?”

“Ini” Raka menjulurkan kantung plastik putih dengan logo biru bertuliskan nama minimarket.

“Buat saya?” Tanya Alka menunjuk dirinya.

Raka mengangguk membuat Alka menerima pemberian pria itu dengan wajah sumringah.

“Wah…” kedua mata Alka berbinar saat melihat banyaknya camilan di dalam kantung plastik itu.

“Raka sensei, arigatou gozaimasu” ucap Alka dengan senyuman lebar membuat Raka terkekeh.

A Great Couple[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang