Mereka berada di sebuah gedung terbengkalai. Semua lengkap berada di sana. Polisi dan yang lain menyergap mereka dan akan menangkap mereka. Tapi mereka tidak mau tertangkap dan mereka melarikan diri lagi, untuk kesekian kalinya. Namun kali ini dapat di pastikan, jika Niu Xiaohu dan yang lainnya tidak bisa melarikan diri.
Tapi Xiaohu tetap berlari. Tangannya bergandengan dengan Ouyang Nana dan lainnya. Ouyang Yihua panik dan ingin menyerahkan diri karena ia melihat polisi di berbagai sudut. Tapi di tarik oleh Ouyang Nana, yang malah membuat Ouyang Yihua yang awalnya terpeleset, di ikuti yang lain, dan mereka jatuh dari gedung lantai 10, mereka keluar jendela, dan tubuh mereka langsung menghantam lantai terbawah, yang terdapat banyak sekali potongan besi, paku, dan lainnya, yang otomatis membuat mereka meninggal di tempat. Polisi membawa tubuh mereka karena di lantai bawah.
Hal ini membuat mereka yang melihat merasa mengerikan, karena tidak ada yang tau ajal
mereka datang karena ulah mereka sendiri. Tapi saat mereka cek lagi Ouyang Yihua masih bernafas. Mereka segera membawa Ouyang Yihua ke rumah sakit. Tapi meski begitu ia tetap mati di meja operasi. Karena ternyata Ouyang Yihua mempunyai kanker serviks.Xiao Zhan bangun keesokan harinya. Pagi itu mereka segera pulang. Kepulangan Xiao Zhan mendapatkan sambutan dari ketiga anaknya. Terutaman Haoyi. Bukannya bahagia mamanya pulang malah marah dan memukuli papanya sebagai pelampiasan.
"Kenapa Yiyi marah?" tanya Xiao Zhan
"Dan kenapa memukulnya ke papa?" tanya Wang Yibo
"Yiyi gak cuka mama kelual kelual lumah. Yiyi mau main" ujar Haoyi lalu segera pergi ke kamar bermainnya
"Kemarin Yiyi terus berkata, jika mama nakal. Mama keluar rumah. Adik bayinya jadi sakit" ujar Tianzhi
"Sementara waktu kau dirumah saja sayang" kata Wang Yibo
"Ma... Kami khawatir dengan mama. Mama bagaimana?" tanya Tianzhi
"Mama baik-baik saja sayang"
"Hiks... Hiks.. Hwaaa... Hwaaa.... " isak tangis Tianlin
"Kenapa kau menangis?" tanya Tianzhi
"Aku pikir... Aku pikir... Tidak bisa bertemu mama lagi" ujar Tianlin
"Bicaramu!!! Jagalah baik-baik!!" seru Tianzhi
"Mama bisakah tidak kerja? Dirumah sampai adik lahir?" tanya Tianlin
"Mama akan bicara dengan Zhoucheng dan rekan mama yang lain"
"Jika perlu mama tidak jadi produser lagi. Sudah cukup memiliki sekolah musik" ujar Tianlin
"Mama bisa membuka usaha yang lain. Misal, cafe, resto, atau supermarket. Mama juga bisa membantu kakek" kata Tianzhi
"Mereka benar sayang. Saatnya kau istirahat" kata Wang Yibo
"Akan ku pikirkan"
"Jangan terlalu di pikirkan. Fokuslah dengan kesehatanmu dan bayi kita" Xiao Zhan mengangguk. Ia menyandarkan punggungnya ke sofa
"Ayo makan. Bukankah kalian berjanji akan makan setelah mama pulang?" tanya Yang Yimin
"Baik. Kami makan" jawab Tianzhi, yang menarik Tianlin dan segera menarik Haoyi untuk makan
"Makan lah yang banyak" kata Xiao Zhan
"Tuan. Nyonya saya ada kabar" kata Sun Anke
"Tentang Ouyang Nana, dan mereka yang mati?" tanya Wang Yibo
"Mereka?" tanya Xiao Zhan
"Mereka yang pernah menculikmu sayang" kata Wang Yibo
"Ouh Anke. Aku tau Yihua sahabatmu. Ia hanya menuruti kakaknya yang kejam. Aku tidak sangka dia ikut mati iku kakaknya. Aku ikut berduka Anke" kata Xiao Zhan
"Terima kasih. Dia awalnya ingin menyerahkan diri"
"Yang sabar ya" kata Xiao Zhan, yang akhirnya ia tertidur.Usia kandungan Xiao Zhan sudah mencapai 36 minggu. Xiao Zhan tetap memakai kaki palsunya, tapi lebih sering berada di atas tempat tidurnya atau di sofa panjang untuk melakukan aktivitasnya.
Siang ini Xiao Zhan bersama Cheng Jun pergi menjemput si kembar Wang. Namun lagi-lagi hal tidak menyenangkan terjadi. Anaknya di ejek lagi. Bahkan ia melihat sendiri hingga Tianzhi di dorong hingga terjatuh.
Xiao Zhan dengan susah payah segera turun. Walau sudah di larang Cheng Jun, tapi Xiao Zhan tetap turun dan melihat kedua anaknya.
"Kau berani mendorong saudaraku? Kau juga mengejek mamaku! Walau mamaku tidak punya kaki, walau mamaku lemah, tapi tetap hanya mamaku yang ada di hati papa. Tetap hanya mamaku yang selalu ada untuk kami! Kau bisa mengatakan mamaku cacat dan tidak sempurna. Tapi untuk kami ia sempurna!" ujar Tianlin
Tianzhi bangun di bantu Tianlin "apa lagi sekarang dia sedang hamil adik ketiga kami. Dia tampak lebih sempurna"
"Hah... Hahahaha... Omega laki-laki ya... Hahahahahaha.... Biasanya dia lebih lemah dari omega lainnya saat hamil! Hahahaha" ejek anak lain
"Tapi biasanya omega laki-laki memang sangat cantik" ujar anak lain
"Di fotonya terlihat cantik. Lihat" anak lain menunjukkan ponselnya
"Mamaku memang cantik" puji Tianlin
"Apakah mama secantik itu?" tanya Xiao Zhan yang terus mengusap perut hamilnya yang sudah sangat besar
Si kembar Wang mencari asal suara "Ma..." seru mereka lalu menghampiri mamanya
"Tidak memelukku?"
"Aku takut melukai di di. Aku lihat mama selalu sakit" ucap Tianzhi
"Mungkin akan segera lahir" jawab Xiao Zhan yang mulai merasa nyeri di perutnya
"Kau datang. Kau menjemput kami?" tanya Tianlin
"Ma... Mengapa kau datang? Bukankah di di semakin berat? Mari kembali ke mobil" ajak Tianzhi
"Benar. Jika sampai terjadi sesuatu denganmu atau di di, papa akan sedih" kata Tianlin lalu mendudukkan Xiao Zhan di salah satu kursi dekat mereka."Kau Xiao Zhan? Kau produser dan pemain piano kan? Boleh aku mengajakmu berfoto? Kau sangat cantik" puji seorang anak
"Emn. Bagaimana? Aku boleh berfoto dengannya?" tanya Xiao Zhan ke si kembar Wang
"Boleh" jawab si kembar
Setelah selesai berfoto, anak itu tersenyum ramah, sangat berbeda dengan awalnya yang mengejek si kembar Wang. "Wang Tianlin, Wang Tianzhi, maafkan aku ikut dia mengejek dan membully kalian. Kalian benar Mama kalian sangat cantik, terlebih saat hamil begini. Impianku menjadi pianist seperti mama kalian. Izinkan aku. Jadi teman kalian" kata anak tersebut
Si kembar tersenyum "baiklah"
"Semudah itu menjadi teman kalian?"
"Asal berhenti melakukan hal ini ke kami"
"Aku berjanji"Si kembar Wang. Wang Tianlin dan Wang Tianzhi
Xiao Haoyi, mirip Yibo gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Zhan, Kau Keajaiban
RomanceXiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...