Sekolah siang itu masih menunjukkan aktivitasnya. Suara para siswa, suara bel, dan lain-lain yang menunjukkan hal itu. Siang pun berganti sore, para siswa keluar dari gerbang sekolah dan pulang. Ada yang pulang menaiki mobil, motor, dan sepeda. Ada yang berjalan kaki. Ada juga beberapa murid yang tinggal di asrama sekolah. Beberapa menit kemudian sekolah pun sepi.
Beberapa jam kemudian, bulan pun menggantikan tugas sang matahari. Gelap malam yang pekat meyelimuti malam hari di sekolah itu. Mungkin akan hujan sebentar lagi, begitu pikir seorang siswa yang sedari tadi melihat keadaan luar. Ia bernama Kina. Malam hari, hal yang sangat ia nanti.
Lalu jendela asrama pun terang, menandakan para murid sedang belajar. Jam 10 malam cahaya dari jendela pun mulai menghilang satu persatu, yang menandakan para murid tidur.
TES... TES... TES... Benar saja, awan gelap memayungi tempat itu dan menurunkan airmatanya. Seperti hari-hari sebelumnya. Suara jangkrik dan kodok bersahut-sahutan mengisi kekosongan malam itu. Hal yang biasa terjadi hampir setiap hari.
Namun, malam ini berbeda...
* * *
"KYAA!!!" terdengar teriakan dalam gudang bawah tanah.
Lalu hening. Berganti suara hujan yang makin deras dan suara kodok dan jangkrik yang bersahut-sahutan.
Esok paginya saat istirahat, semua murid dan guru-guru ramai-ramai menuju gudang bawah tanah dan menemukan seonggok mayat tergeletak dengan sayatan di tangan bagian nadi dan dengan pisau di tangan kanannya, memakai baju seragam SMA. Lalu tak lama kemudian polisi datang dan ditetapkan bahwa, Sonia, mayat tersebut bunuh diri. Lalu KBM hari itu diberhentikan. Siang itu sekolah menjadi sepi. Lalu tiba-tiba gumpalan-gumpalan awan mendung pun datang, menggantikan gumpalan awan putih seputih kapas. Dan, seperti yang diduga, hujan pun datang. Hujan pun menggerayangi seluruh kota sampai giliran bulan yang menyinari bumi. Dan kemudian kodok dan jangkrik bersahut-sahutan ditemani keramaian kota yang seperti biasanya. Ya, benar-benar seperti yang biasa terjadi.
"KYAA!!!"
Lagi-lagi, terdengar suara dari dalam gudang bawah tanah sekolah tersebut. Sekolah terfavorit di kota. Sementara di asrama sekolah keadaan seperti biasanya, seperti tidak ada yang terjadi. Esoknya pun hal yang sama terjadi. Namun, KBM masih dilanjutkan. Dan saat ke gudang ada 2 mayat siswa SMA dengan sebab kematian yang sama dengan Sonia. Kejadian ini terjadi sejak beberapa hari lalu siswa SMA juga, bunuh diri karena sering di-bully oleh teman-temannya, kecuali Kina dan Seika. Padahal ia anak baru.
"Kan. Sekarang Fika sama Emi udah mati. Pasti ada yang gak beres sama sekolah ini!" ucap Kina, anak tersebut. Anak SMA yang memiliki rasa ingin tahu besar namun pintar.
"ERGH!!! Jangan percaya sama setan napa!" ucap Seika, temannya, gemas.
"Emangnya kenapa?" ucap Kina lagi.
"Setan itu gak ada, Kina sayang", ujar Seika dengan sabar. 'Sabar, sabar', ucapnya dalam hati.
"Ada. Gue pernah liat kok", ucap Kina santai.
"Tauk ah. Bodo", ucap Seika sambil berlalu pergi menjauh dari Kina. "Males gue berantem sama lo", ucapnya lagi. Sementara Kina hanya terkikik mendengarnya.
Lalu jasad Fika dan Emi pun dibawa oleh ambulans. Kemudian KBM pun dilanjutkan sampai waktunya pulang. Lalu Kina dan Seika masuk ke gedung asrama dan masuk ke kamar mereka berdua karena aturan asrama 1 kamar 2 orang. Lalu malam pun datang, tetapi kali ini tidak ada hujan turun. Mungkin awan mendung enggan menurunkan airnya hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hantu Sekolah
HorrorSekolah siang itu masih menunjukkan aktivitasnya. Suara para siswa, suara bel, dan lain-lain yang menunjukkan hal itu. Siang pun berganti sore, lalu beberapa jam kemudian, bulan pun menggantikan tugas sang matahari. Gelap malam yang pekat menyelimut...