ketulusan jeno lee

3.7K 361 44
                                    

Jangan lupa komen dan votenya biar aku semakin semangat buat upnya. Cerita Hurts ver BxB ada perubahan. Jadi aku saranin untuk dibaca ulang ya. Maaf ya kalo masih ada typo dan ada beberapa part yang gak ke revisi. Nanti kuperbaiki lagi. Enjoy <3

HURTS

Hari sudah menjelang pagi Haechan masih termenung di kamarnya. Sampai kapan ia akan terus seperti ini. Ia sudah tidak tahan dan ingin segera pergi meninggalkan rumah ini.

Suara pintu terbuka ia pikir itu adalah Mark. Tapi ternyata itu adalah Jeno. Haechan merasa lega, ia tidak ingin bertemu dengan pria bajingan itu.

Jeno menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan. Jeno menghampirinya dengan langkah yang pelan dan tersenyum dengan mata bulan sabitnya.

Senyuman itu seakan menunjukan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tapi entah kenapa perasaan Haechan merasa tidak enak dengan senyuman Jeno.

Jeno tiba-tiba saja membanting vas bunga dengan keras hingga terdengar suara 'PRANG'. Haechan ternganga melihatnya. Ada apa dengan Jeno?

Jeno dengan sengaja tidak terlalu menutup rapat pintu kamar Haechan. Haechan mendengar suara langkah kaki seseorang mulai mendekat kamarnya.

Jeno tiba-tiba saja duduk disebelah ranjang Haechan, ia menatapnya lalu menarik dagu Haechan dan mengatakan sesuatu.

"Maafkan aku Haechan, hanya ini yang bisa kulakukan untuk membantumu.."'Jeno tanpa aba-aba mencium bibir Haechan tanpa ada lumatan. Hanya kecupan biasa.

Tubuh Haechan menegang, apa yang sebenarnya Jeno rencanakan. Kenapa ia menciumnya tiba-tiba?

Braaakkkk!! Suara dobrakan pintu tidak membuat Jeno melepaskan kecupan bibirnya. Ia dengan sengaja melakukannya agar Mark melihatnya.

Mark masuk kedalam kamar Haechan diikuti dengan Jaemin yang juga mendengar suara pecahan ia dengan tergesa berlari menghampiri kamar Haechan, ia takut Haechan melakukan hal yang nekat. Mark dan Jaemin melihat Jeno sedang mencium Haechan.

Mark tentu saja benar-benar terkejut melihat Jeno mencium Haechan. Apakah selama ini mereka berdua bermain di belakangnya?

Sial! Sungguh menjijikan. Sialan. Mark yang sedang dikuasi kabut amarah dengan brutal menarik Jeno hingga Jeno tersungkur dengan satu pukulan yang sangat kuat. Matanya menatap marah hingga tangannya mengepal.

Mark terus menarik Jeno dan memukuli Jeno hingga darah segar mengalir dari hidung Jeno. Haechan yang melihat itu langsung menghampiri Jeno dan menghalangi Mark untuk memukulinya, ia mendorong Mark dan memeluk Jeno agar Mark berhenti memukulinya. Jaemin yang melihat itu mencoba menenangkan Mark dan menarik tubuh kakaknya yang sedang menggila.

"KAK TENANGLAH! Jangan seperti ini! Kau membuatku takut.." Jaemin memeluk Mark, tapi Mark dengan kasar melepaskan pelukan adiknya.

"Brengsek. Kalian berdua benar-benar menjijikan! Aku tidak menyangka kau melakukan ini padaku, Jeno." Mark menatap tajam dengan nafas yang memburu. "Jadi apakah selama ini kalian juga bercinta dirumahku?" Mark tertawa dengan nafasnya yang memburu, rasanya ia ingin melemparkan seluruh barang di kamar tersebut.

Berani sekali Jeno menyentuh miliknya!

Mark menunduk dan menarik dagu Haechan dengan kasar. "Apa kau hanya bisa mengangkang untuk seorang pria dominan, Haechan?" Haechan terisak, ia memalingkan wajahnya enggan menatap mata pria dihadapannya yang sedang dipenuhi kabut emosi. Sakit rasanya saat Mark terus menerus merendahkan dirinya.

HURTS (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang