Fase 2

94 14 33
                                    

Alunan shamisen yang kini terasa akrab terus berlanjut. Dari tempat berkumpul di ujung utara pintu aula utama, bisa terlihat kemegahan pesta yang diadakan oleh Putra Mahkota. Suara para wanita yang melengking dapat ia dengar meski jaraknya dengan para nona ataupun nyonya keluarga terpandang cukup jauh.

Ia melirik ke kaca jendela besar yang menampilkan pemandangan langit biru cerah seperti latar belakang panggung teater. Cahaya bulan memancar tipis di sana.

Toneri merasa kondisinya kurang baik, dan suasana hati itu yang menarik pemikiran-pemikiran untuk menyingkir jauh dari tempat ini.

Barangkali karena ia sekarang bertemu langsung dengan putra bungsu Uchiha Fugaku sehingga Toneri, berbeda dari perkiraan awal, ingin berpaling. Sungguh perasaan tak enak yang meluap dalam dada.

"Kami memiliki sake terenak di seluruh negeri. Kalian cobalah."

Uchiha Sasuke, Pangeran Mahkota, mengangkat cangkir kecil untuk dia sesap isinya.

Selain Toneri dan Kashimura, orang sekeliling mereka langsung patuh meniru si lelaki berambut hitam, membiarkan keduanya hanya menikmati air biasa.

"Aku tahu Shuuji tidak pernah mau meminum sake, tapi kenapa kau juga mengikuti prinsip majikanmu? Apakah itu perjanjian di antara kalian?"

Secara tiba-tiba saja Uchiha Sasuke bertanya kepada Toneri, membuat semua orang di tempat berkumpul itu turut menatapnya dengan penuh perhatian.

Ootsutsuki Toneri tersenyum lembut. Ia menolak halus tawaran, berkata dengan nada yang mengalahkan semua bangsawan terkemuka.

"Ibunda tidak memperbolehkan putranya meminum apa saja yang mengandung hal memabukkan. Air segar dari pegunungan kerajaan ini baik-baik saja."

Sasuke mengulas seringai. Jawaban pemuda yang diklaim adalah pengasuh putra Kashimura kian membuatnya penasaran. Pastilah dia bukan pemuda acak seperti ucapan ajudannya, melainkan seseorang yang mungkin cocok menjadi lawan mainnya menguasai seluruh daratan.

"Omong kosong," katanya mencemooh. "Hanya pria pengecut yang takut pada ucapan konyol ibunya."

Sasuke kembali menyesap isi cangkir lantas menyuruh lelaki paruh baya di belakangnya mulai menyajikan kudapan.

Keinginan awal Toneri berganti. Meski ada gejolak kesal sebab Sasuke berani menilai asal ajaran ibundanya, ia masih berhasil menahan diri, justru memilih mengamati satu-satu orang yang berpihak kepada Putra Uchiha.

Kelompok itu terdiri dari tiga pria berpakaian serupa dan dua perempuan muda. Paling dekat Toneri memiliki nama Kimimaru. Dia tampak begitu muda, mungkin baru memasuki usia lima belas. Kemudian berturut-turut ada Suigetsu serta Jugo. Dua perempuan di sisi kanan-kiri Uchiha Sasuke ialah Uzumaki-Namikaze Karin, yaitu putri sulung mendiang Ratu Kushina, dan Hyuuga Hinata yang merupakan calon pewaris kekuasaan Jenderal Hyuuga.

Kecuali Karin dan Hinata, ia belum mengenal tiga lainnya. Penampilan mereka berbeda-beda tapi menunjukkan sikap amat menuruti putra mahkota baru. Toneri perlahan mengerti bagaimana orang-orang itu bisa dibiarkan mengikuti Sasuke.

Percakapan didominasi oleh Sasuke yang memberondong Toneri dengan berbagai pertanyaan seputar kehidupannya sebelum diambil Kashimura. Ia lalu menceritakan sebagian kecil masa lalu yang tak sepenuhnya buatan. Kashimura sesekali turut membuka suara guna melancarkan Toneri mengaburkan kenyataan.

"Itu Shion!" Suigetsu berseru semangat.

"Tayu⁷ Shion!"

Terdengar teriakan tertahan ketika wanita penghibur itu memasuki aula utama. Dia memegang keliman kimono empat lapis dengan tangan kanan, tanpa memakai alas kaki. Di belakangnya, enam tayu mengikuti Shion duduk dengan posisi yang sama sehingga tampil seperti formasi angsa liar di kursi kehormatan.

WILD KINGDOM (The Unforgettable Words)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang