Setelah mendengar teriakkan dari teman barunya tersebut yang menyuruh nya untuk duluan kekelas, Blaze kembali melanjutkan memakan bakso milikinya yang tinggal setengah sebelum satu panggil an telfon membuat mod seorang BLAZE T. ALVARO
yang sebenarnya sangat sensitif maybe(?) menjadi kacau."BANGSAT! UDAH GWE BILANG ANJING BUKAN GWE YANG AMBIL TUH BONEKA TUH ANAK!" ah sepertinya semua orang harus cukup bersabar hari ini ya tak ayal sudah menjadi rutinitas sehari-hari mereka semua untuk mendengar teriakkan dari sosok pemuda yang memiliki netra seperti api yang berkobar itu.
"Jangan mengelak lagi Blaze, Ina sendiri yang bilang ke saya bahwa kamu mengambil boneka yang di berikan Daddy semalam." mendengar ucapan orang yang berada di seberang telfon yang sialnya adalah sang kakak ke dua ia sendiri, membuat Blaze mengepalkan tangannya sampai kuku jari pemuda itu memutih sangking kuatnya kepalan itu.
"BUKAN GWE BANGSAT! LAGIAN BUAT APA GWE AMBIL TUH BONEKA TUH JALANG HAA!?" sungguh ia tak sanggup lagi rasanya, hampir setiap hari mendapatkan fitnah dari sosok yang ia panggil jalang a.k.a Ina kakak angkat nya sendiri ah ralat mungkin bungsu dari keluarga Alvaro(?) karena sang Daddy mengangkat anak tersebut untuk menjadi bagian dari keluarga Alvaro.
"Jangan meninggikan suaramu Blaze, kau ingat bukan bahwa aku ini kakakmu haa"
"Sejak kapan gwe punya kakak?" sarkas Blaze
"CUKUP BLAZE TANZANIA ALVARO TUNGGU HUKUMAN MU SAAT PULANG NANTI!"
"GWE GAK TAKUT BANGSAT BUKAN GWE YANG SALAH ANJING ELU AIS KUTUB!" Blaze sudah seperti seseorang yang memakai masker, hanya sedikit bicara sudah retak.
Dengan tergesa-gesa meletakkan beberapa lembar uang di bawah mangkuk baksonya tadi, Blaze keluar dari area kantin bukan untuk kekelas melain kan ke rooftop untuk melakukan rutinitas nya yaitu bolos.Ya seperti anak remaja umumnya melakukan berbagai kenalan remaja, mungkin Blaze tak akan semarah ini jika sang kakak ke dua a.k.a GIONDRAIS SEAN ALVARO tidak menyebutkan nama lengkap Blaze.
Kalian tahu BLAZE TANZANIA ALVARO menyingkat namanya menjadi Blaze T. Alvaro?
itu karena Blaze menganggap nama tengahnya seperti nama anak perempuan hei dia ini manly asal kalian tahu.KEDIAMAN ALVARO
"HUWAAA DADDY HIKS INA AU BONETA" rengekan INA CANTIKA VIDIA ALVARO memenuhi seluruh kediaman Alvaro, bahkan banyak bodyguard serta maid menutup telinga mereka sembari menatap jengah ke arah nano muda Meraka tersebut.
"HUWAA KAKAK INA AU BONETA HISK INA AU BONETA BONETA!" rengek Ina sembari menghentakkan kaki nya ke lantai.
"Bagaimana?" tanya sosok yang duduk di sofa saat melihat seseorang yang sedari tadi menelpon, mengakhiri panggilan telpon dengan teriakan.
"Kau sudah tahu kan kak apa jawabannya" Balas sang adik a.k.a Ias.
"Aih.. sungguh luar biasa, seperti kita harus menjinakkan lagi 'dia'. terdengar kekehan yang menyeramkan berasal dari sulung Alvaro, yaitu Gelendra Glacier Alvaro saat memikirkan cara untuk 'menjinakkan dia'."Dan kau berhenti lah merengek seperti bayi, bawa dia ke ruang bawah tanah"
Apa aku sudah memberi tahu bahwasanya Semua anggota Alvaro sangat tidak menyukai keributan, bahkan mereka tak segan-segan untuk menghabisi mereka yang berani mengganggu kenyamanan dan ketenangan Alvaro.
"HISK KAKAK LEPESIN INA KAKAK, HISK ENTAR INA ADUIN KE DADDY NANTI!".
"Berhenti, apa kau tahu kami ini siapa bicth dan apa kau sadar bahwa kau hanya Anak angkat yang kapan saja bisa saya buang" bukan itu bukan suara dari Glacier dan Ais melainkan Daddy mereka yaitu Andrian Arshad Alvaro
KAMU SEDANG MEMBACA
BIARKAN AKU YANG MENJAGANYA!!
FantasíaKisah ini di mulai dari 5 tahun yang silam. Yang mana terjadi karena kecelakaan beruntun, yang terjadi di dini hari menyebabkan banyak korban jiwa berjatuhan. Malam yang dingin di iringi bisingnya suara sirine polisi dan ambulance di lokasi terjadi...