4.

194 23 0
                                    

•Happy Reading•

•••

"Wah Januar. Akhirnya kau datang"

Malam ini, Januar sudah berada di sebuah laboratorium. Januar suka meneliti dan membuat berbagai macam alat. Kebetulan, salah satu profesor yaitu profesor Jack sangat senang membantunya. Januar tersenyum, menampakan dua buah lesung pipi miliknya.

"Akhir akhir ini aku sedikit sibuk Profesor. Makanya aku tidak bisa datang" jelas Januar

Januar pintar, sangat pintar. Otaknya yang pintar itu membantunya untuk berkreasi. Ia sudah bekerja sama dengan profesor Jack sedari Ia masih SMP. Ia membuat beberapa robot sederhana yang menarik perhatian profesor Jack. Beberapa saat kemudian, Januar di undang untuk makan malam dan berbincang bincang dengan profesor Jack. Dan sekarang, mereka menjadi rekan.

"Bagaimana dengan proyekmu yang satu itu?" Tanya Profesor Jack

"Belum 100% sempurna. Tahi lalat bahkan muncul di wajahnya, padahal aku sama sekali tidak punya tahi lalat" dengus Januar

"Untuk suara juga. Tidak bisa 100% mirip. Bahkan kadang suara khas robot terdengar" jelas Januar

Profesor Jack mengangguk "Sepertinya Aku punya file untuk memperbaiki suaranya"

Mata Januar berbinar "Benarkah?" Tanya Januar

"Akan kucari terlebih dahulu" ucap Profesor Jack

"Kau bisa menolongku untuk menyelesaikan robot capung itu? Mereka terus memaksaku untuk membuatnya. Entah siapa yang akan mereka awasi diam diam" kesal Profesor Jack

Januar tertawa dan mengangguk. Ia segera memasang jas kerja nya dan mulai melanjutkan pekerjaan profesor Jack. Sementara itu, Profesor Jack mulai sibuk dengan komputernya. Dengan teliti profesor Jack mencari file yang di perlukan Januar untuk menyempurnakan karyanya.

"Jika proyekmu kali ini berhasil, maka ini akan sangat luar biasa" ucap Profesor Jack

Januar tersenyum "Sepertinya begitu" ucapnya malu

Profesor Jack tertawa "Jangan malu. Kau hebat Nak. Aku sudah dapat menebaknya dari pertemuan pertama kita" ucapnya

"Ah iya. Aku memerlukan bantuan lusa. Para petinggi sialan itu terus meminta senjata. Tenagaku saya tidak akan cukup aku rasa. Kau bisa membantuku?" Tanya Profesor Jack

"Jika tidak ada halangan. Aku akan datang" ucap Januar

Profesor Jack mencabut sebuah alat dari laptopnya, lalu memberikannya kepada Januar

"Ini. Aku harap ini dapat membantumu" ucap Profesor Jack

Januar menerimanya "terima kasih"

"Aku juga memberikan beberapa unsur disana. Aku harap itu dapat membantumu" ucap Profesor Jack

"Sekali lagi terima kasih"

Profesor Jack tertawa "Santai saja. Kau juga sudah banyak membantuku"

"Aku jadi penasaran seperti apa dia nanti. Pasti sangat keren" ucap Profesor Jack

Januar tertawa pelan "Aku malah takut jika hasilnya tidak sesuai dengan ekspetasiku" ucapnya

"Mana mungkin. Aku yakin 100% akan berhasil" ucap Profesor Jack

Januar tersenyum simpul "Aku harap juga begitu"

"Ah iya. Kau menggunakan tubuh siapa Januar?" Tanya Profesor Jack

"Ya tubuhku" ucap Januar sambil tertawa

"Astaga. Benar benar gila"

Januar tertawa. Mungkin iya.

BFF (Best Fake Friend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang