selir medis penguasa langit

212 10 0
                                    

Bab 182

Poppy kembali ke Jing Hou Mansion. Sebelum pergi, dia memeluk Sera dan berkata dengan lembut, "Terima kasih, kak."

Panggilan kakak ini membuat Sera merasa terharu.

Setelah mempertimbangkannya cukup lama, dia tetap merasa tidak bisa menuruti keinginan Raja Deon Chu.

"Apakah Raja Deon Chu ada di rumah?" Dia bertanya pada Dayang Nadiin.

"Ya, di ruang kerja,"

"Aku akan mencarinya." Sera merapikan pakaiannya dan keluar.

Setelah kejadian ini, Sera merasa dia benar-benar hidup di era ini.

Ketika tiba di ruang kerja, pelayan sedang membawakan makanan Sera berbisik, "Biarkan aku saja!"

Pelayan berkata, "Baik!"

Sera masuk dengan membawa makanan, dua lilin dinyalakan dalam ruangan itu, cahayanya agak redup.

Dia sedang berlatih kaligrafi dan membuang banyak kertas bekas di tanah, Sera menginjaknya dan melihat setiap lembar kertas bertulis dengan kata 'SABAR'.

Mendengar langkah kaki, Raja Deon Chu mengangkat kepalanya dan tampak serius.

"Apa yang kau lakukan?" Raja Deon Chu meletakkan kuasnya dan berkata dengan ketus.

Sera meletakkan makanan di atas meja, berjalan mendekat dan berkata, "Sudah waktunya makan."

"Tidak nafsu makan, bawa keluar!" Raja Deon Chu mengerutkan alisnya.

Dia berdiri di atas kertas bertulis 'SABAR'dan berkata, "Mari kita bicara sebentar."

"Kalau mengenai masalah tadi, tidak ada yang perlu dibicarakan, aku sudah memutuskannya." Dia berkata dengan ketus.

Sera berjalan perlahan, berdiri di depan meja dan menatapnya dengan tulus, "Tidak perlu bersabar, mungkin ada banyak hal harus ditoleransi, tetapi kesabaran harus ada batasnya. Jika batas ini dilanggar, maka tidak ada artinya lagi hidup ini. Aku tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang-orang diluar, aku hanya ingin kebenaran ditegakkan dan orang bersalah dihukum."

"Kau tidak peduli? Mudah mengatakannya, tetapi saat benar-benar mendengar kata-kata itu, apakah kau yakin bisa tidak peduli?" Dia sendiri adalah orang yang berpengalaman, setahun ini berbagai caci maki dilontarkan padanya.

"Aku bisa, aku benar-benar tidak peduli, karena ada yang lebih aku pedulikan dalam hatiku."

"Apa yang lebih kau pedulikan?" Raja Deon Chu mengangkat kepalanya dan menatapnya lansung.

"Keyakinan!"

"Keyakinan apa?" Dia terkejut, kata-kata seperti ini seharusnya tidak mungkin dilontarkan dari mulut Sera.

"Keyakinan sebagai seorang manusia, tidak membiarkan kejahatan merajalela di dunia. Hui Ding Hou sudah membunuh banyak wanita. Dia adalah sumber kejahatan." Sera mengatakannya semua ini bukan untuk Raja Deon Chu, tetapi untuk dia sampaikan pada Kaisar.

"Katakan sesuatu yang mudah dimengerti." Raja Deon Chu mengerutkan alisnya.

Sera menyipitkan matanya, "Membalas dendam, dia hampir menodaiku dan ingin membunuhku. Aku harus membalas dendam ini dan tidak bisa membiarkan orang brengsek itu hidup bebas di dunia ini."

Raja Deon Chu berkata, "Jika mengikuti rencanaku, dia juga tidak akan bebas berkeliaran terlalu lama. Aku sudah memberitahu Tuan Coleman tentang masalah ini, dia akan menyiratkan pada Kaisar di saat yang tepat."

"Tidak, Raja, tidak perlu disiratkan. Karena Kaisar sudah menunjukmu sebagai Hakim Jing Zhao, dia pasti ingin kau melakukan sesuatu dengan tegas. Jika kau tidak mengatakannya, dan membiarkan Tuan Coleman yang menyiratkan pada Kaisar, beliau akan merasa kau tidak tegas dan tidak bisa dipercayakan untuk melakukan hal-hal yang lebih besar."

Raja Deon Chu menatapnya, "Siapa yang mengajarimu mengatakan semua ini?"

"Aku hanya mengutarakan isi fikiranku."

"Tidak mungkin, kau tidak mungkin begitu pintar."

"Ini adalah serangan peribadi, harap Raja mempertimbangkannya kembali," kata Sera.

Raja Deon Chu mengulurkan tangannya, ingin menepuk kepalanya seperti biasa, tetapi mengingat bagian belakang kepalanya masih terluka, tangannya mendarat di pundak Sera, "Ayo makan."







selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang