chapter 6

146 17 1
                                    

" Kenapa yeobo memutuskan itu?! KENAPA?!", Gertak Nyonya Kim. Tuan Kim hanya diam tidak berkutik.

" kau tahu bukan Tae Hyung putra kita? Aku tidak bisa berjauhan dengan putra ku lagi yeobo!"

" Maafkan aku, aku-"

" APA?! APA YANG INGIN KAU JELASKAN?!", Teriak nyonya Kim dengan wajah berurai air mata. Ya kabar itu sudah terdengar oleh dia.

Saat melihat putrinya menangis, dari situ ia menyadari ada yang tidak beres sampai kenyataan pahit kembali membuat nyonya Kim syok.

Rencana bahwa sang suami akan mengirim Tae Hyung ke tempat terkutuk itu.

" Kau ingin menjauhkan aku dari Tae Hyung kan? JAWAB AKU!"

" Tenangkan dirimu! Jangan memperparah kondisi mu,yeobo!"

" Aku tidak peduli, aku ingin menemui Tae Hyung", nyonya Kim beranjak dari brankar nya. Mencabut infus yang sedari tadi terpasang di tangan nya dengan kasar. Tuan Kim panik langsung menahan pergerakan wanita paruh baya itu.

" Joo Yeon!"

" Lepas ku bilang lepas!!!"

" LEPASKAN AKU! PUTRAKU SEDANG MEMBUTUHKAN KU!!!"

Tuan Kim menekan tombol merah di sampingnya, rasa khawatir semakin membuncah tak kala Joo Yeon terus memberontak melepaskan diri.

" Putraku sedang sendirian sekarang....hiks... Aku ingin menemuinya yeobo...hiks...tae hyung-ah"

" Tae hyung-ah... Kenapa kau melakukan nya? Kenapa yeobo?!", Tuan Kim merengkuh tubuh istrinya dengan kuat. Air mata mengalir dari kedua matanya, ia menangis sambil bergumam maaf pada sang istri.

" Maafkan aku Joo Yeon.... Maafkan aku"

" Maafkan aku", Joo Yeon yang pertama nya memberontak berangsur-angsur tenang lalu menangis dalam dekapan suaminya.

Ibu mana yang tidak sedih saat tahu anaknya akan dibawa ke rumah sakit jiwa? Ibu mana yang tidak terluka saat tahu ia akan terpisah lagi dengan sang putra.

Dapatkah ia memutar waktu? Ia ingin Tae hyung nya yang dulu. Tae Hyung dengan senyuman kotak di wajahnya, yang selalu memanggil nya eomma setiap waktu, dan memeluknya erat tak kala tubuh tersebut membutuhkan kekuatan.

Tae Hyung dengan segala keunikan nya, Joo Yeon merutuki nasib yang menimpa putranya, membuat putra nya mati perlahan-lahan dalam penderitaan nya.

Nyonya Kim menangis keras, ia merasa ia menjadi ibu yang gagal kali ini. Gagal menjaga dan merawat Tae Hyung selama ini. Gagal menjadi penyembuh bagi putranya.

Tuan Kim ikut menangis, ia tidak tahu kapan tapi ia berharap suatu hari ia akan menemukan Tae Hyung yang tersenyum manis padanya seperti dulu.

Jujur saja mengirim Tae Hyung ke tempat itu merupakan hal yang terberat buatnya, tapi mau bagaimana lagi? Ia dan istrinya tidak mampu merawat Tae Hyung.

Bukannya membaik justru depresi yang dialami Tae Hyung semakin memburuk, ditambah sekarang sang istri dan putra keduanya ikut menjadi korban dari amukan Tae Hyung.

" Hiks Tae Hyung...hah...Tae", seketika Joo Yeon merasa lemas dan sesak secara bersamaan.

" Joo Yeon, kau kenapa? Joo Yeon!", Tuan Kim panik, ia menepuk pelan pipi Joo Yeon yang saat ini tidak sadarkan diri.

Skip

" Pasien mengalami syok ditambah tekanan darahnya menurun"

" Untuk saat ini, pasien hanya membutuhkan istirahat yang cukup dan yang penting jangan membuat pasien stress atau syok lagi"

" Pasien saat ini sudah sadar, anda bisa menemuinya "

Back to Home [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang