Kost Twins

3.3K 312 19
                                    

"Masuk"

Jeno mempersilahkan dengan senyum ramah yang katanya 'jelek' oleh Haechan. Pihak lain melangkah masuk dan Jeno menutup pintu di belakang.

"Ayo ke ruang tamu" ucap Jeno memimpin diikuti oleh ketiganya.

"Kenalin, mereka Lee bersaudara" untuk nama silahkan kenalan sendiri fikir Jeno duduk di sofa kembali.

"Duduk aja"

"Oke, makasih" angguk ketiganya duduk.

Jeno melirik kembar tiga dan kembar dua di hadapannya, mau tak mau merasa merinding. Terlalu banyak orang kembar berkumpul juga tidak baik ah! Mengerikan! Terlalu ekstrim.

"Ekhem, kenalin, gue Na Nana, Na Jaemin, and Na Jaem" Nana memperkenalkan dirinya dan saudaranya dengan senyum menawan ketiganya yang lagi lagi membuat Jeno ngeri. Melihat orang tampan tersenyum mempesona pasti bagus, tapi jika ada tiga yang sama dalam satu mata, ini... Hiksrot sekali!.

"Oke, gue Lee Jeno" angguk Jeno ramah.

"Haechan"

"Hyuck"

"Mark"

"Minhyung"

Empat lainnya bersuara satu demi satu dengan wajah tanpa minat.

"WoAuW, So sexyh!" Jaem berkomentar begitu melihat keempatnya dengan senyum lebar.

Jeno : "..."

4 Lee : "..."

Sekarang bukan hanya Jeno yang merasa ngeri, bahkan keempatnya ikut ngeri! Aneh! Triplet ini sangat aneh!

Plak!

"AW!" Jaem berseru menutupi pahanya yang baru saja di geplak oleh Jaemin dengan mata melotot ke arah pelaku.

"Yang sopan" ucap Jaemin tak perduli mata melotot pihak lain.

"Cih!" Jaem hanya berdecih, menyandarkan dirinya pada sandaran sofa dan sedetik kemudian suara dengkuran terdengar.

5 Lee : "..."

Adakah yang dapat menjelaskan apa yang terjadi? Apa apaan tidur dalam satu detik?! Terlalu mudah! Jika ada yang menderita insomnia melihat ini di yakini mereka akan menangis. Cry cry.

"Sorry, sodara gue emang agak begitulah" celetuk Nana tersenyum cerah. Jeno hampir curiga apakah mulut orang ini tidak lelah terus tersenyum seperti itu?

"Kamar bagian mana?" Jaemin menyela dengan lesu, seakan orang yang sempat tersenyum dan menyapa lenyap begitu saja.

"Kalian bisa pilih sendiri di lantai dua, kamar tengah sama samping kanannya udah keisi" ucap Jeno menjawab dengan cepat.

"Kalo gitu gue naik dulu" Jaemin bangkit menggeret kopernya menuju lantai dua.

"Tunggu!" Nana buru buru meraih kopernya, tak lupa menggeret Jaem dan koper pihak lain bersama mengejar Jaemin, jika dia telat bisa bisa Jaemin tak mengijinkan mereka satu kamar! Huhu! Biaya kost sangat mahal! Jadi harus satu kamar untuk hemat. Karna harganya tetap sama!

"Hahhh... Nambah lagi orang aneh" Jeno menghela nafas panjang.

"Oh? Siapa Aneh?" Haechan menyeletuk dengan senyum yang bukan senyum di wajahnya.

Hiik!

Bulu kuduk Jeno langsung berdiri dengan waspada, siapa? Dia? Dimana? Ah? Siapa dia? Lupakan! Dia tak mengatakan apapun!

"Mungkin... Yang nanya?" Ucap Jeno ragu, namun senyum pihak lain menjadi semakin lebar! Dan punggung Jeno sedikit menggigil.

"Yah, gak salah sih. Kita emang aneh" Haechan terkekeh, bersandar malas di sofa dengan postur yang sangat elegan.

The Twins And The Demon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang