Berhenti Kerja

2.2K 252 10
                                    

Pagi-pagi sekali Jeno sudah rapi dengan setelan kasual yang masih membawa kesan formal membuat semuanya menatap ke arahnya penasaran.

"Pagi!" Sapanya riang, dia sedang bahagia hari ini.

"Rapi bener mau kemana Jen?" Mark bersuara lebih dulu, mengungkapkan rasa penasaran yang lainnya.

"Rahasia" kekeh Jeno duduk. Sepuluh orang mengelilingi meja makan dan mulai makan.

"So sexyh!" Seru Jaem dengan mata berbinar.

Semua : "..." Bang udah bang

"Kalian gak ada kegiatan?" Jeno bertanya memecah suasana aneh.

"Gue sama sodara gue mau ke pameran seni" jawab Nana lebih dulu.

"Gue mau ke gym sama Minhyung" Mark menimpali.

Jeno mengangguk mengerti beralih menatap Park dan Lee bersaudara lainnya.

"Gue gak ada kegiatan" Haechan menghendikkan bahu acuh.

"Jisung sama gue mau ke kebun binatang buat liat kembaran si Jisung"

Semua : "..."

"Wauw! So sexyh!" Jaem menatap Andy dengan mata berbinar binar yang langsung di geplak oleh Jaemin.

Jaem : "..."

Sedangkan yang di jadikan objek ejekan hanya memutar mata dengan malas.

"Hyuck mau kemana?" Tanya Jeno pada Donghyuck yang sejak tadi hanya diam. Yang paling sedikit berbicara di sini adalah Jisung, Jaemin dan Donghyuck. Walau Minhyung jarang, tapi sesekali pemuda itu akan berbicara juga.

"Hm?" Donghyuck mengangkat kelopak matanya, melirik dengan santai ke arah Jeno. Namun Jeno merasa sesuatu menusuk matanya! Sangat silau! Mengapa tampang acuh orang ini sangat TAMPAN?! DAMN IT!

"Mau keluar ntar" jawabnya acuh. Jeno mengangguk linglung, sial! Terlalu tampan! Barulah Jeno menyadari jika sekarang dia di kelilingi banyak pemuda tampan. Cry cry.

Bang ada yang bengkok satu kagak? Gue mau! Jeno meringis dalam hatinya buru buru menghilangkan fikiran penuh sin di otaknya.

"Oke, gue selesai. Kalo gitu gue duluan ya. Take care gaes!" Jeno berdiri melambai pada yang lain lalu berlari pergi dengan terburu buru.

"Kkk~ So funny" kekeh Haechan yang langsung mengundang tatapan aneh dari yang lainnya.

"Why?" Dia menaikkan alisnya melihat para penghuni lain dengan sembrono.

"Gak" Nana menggeleng sedangkan Jaem memperlihatkan senyuman aneh seakan sedang mengolok olok pihak lain.

Hei di lihat lihat si Jaem ini sangat mengesalkan ah! Haechan menyipitkan matanya lalu tak memperdulikannya lagi.

Kesembilannya sarapan dengan cepat dan mulai melakukan hal mereka masing masing.

.

Jeno memeluk erat file di tangannya, akhirnya! Akhirnya berhasil!!! Kerja kerasnya terbayar lunas!

Perlu waktu satu jam lebih untuk mengobrol ini dan itu pada si penjual saham. Katanya dia memiliki konflik dengan CEO perusahaan dan ingin menarik sahamnya tanpa imbalan apapun, akhirnya dia menggertakkan gigi dan menjualnya dengan harga semurah mungkin secara diam diam. Awalnya Jeno takut dia ikut terkena masalah, tapi sang penjual berkata bahwa CEO perusahaan tersebut tidak buta akan salah dan benar jadi dia tak perlu khawatir yang membuatnya dapat menghela nafas lega

Toh pihak lain ternyata juga CEO dari perusahaan lain. Mungkin persaingan atar CEO perusahaan. Ah sudahlah, dia tak mengerti kehidupan pekerja kantoran!.

The Twins And The Demon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang