Manis
-01. Sweet Baby Bear-------
Satu hal, gue beneran dibuat gila karena jatuh cinta sama lo!
------
"Lingga, kamu mau nggak jadi pacar ku?"
Gadis bernama Selingga itu terdiam kaku, lidahnya kelu seketika. Ditengah lapangan sekolah, sosok yang cukup ternama di sekolah itu menyatakan perasaannya pada Lingga, bahkan Lingga hampir tidak mempercayai hal ini.
Sorakan kian terdengar ricuh, menuntut Lingga untuk segera memberi jawaban dan menerima pemuda tampan itu. Dan baru saja Lingga membuka mulutnya, seseorang tiba-tiba datang dan menariknya hingga bersembunyi dibalik punggung kokoh si pelaku.
"Heh nggak boleh! Lingga itu pacar gue!"
Sontak seluruh murid yang menonton pun mendengus berjamaah dikarenakan kehadiran Harsa yang sangat merusak suasana itu. Harsa bahkan menatap galak kakak kelas yang dengan beraninya menyatakan cinta pada kekasihnya.
"Yang gue tembak itu Lingga, lo nggak usah ikut campur!"
"Ya nggak bisa gitu dong, Lingga kan pacar gue!" Ujar Harsa tak mau kalah.
"Sekarang gini aja, biar Lingga yang memilih salah satu dari kita!"
Mendengar itu jelas membuat Harsa geram, rahangnya mengeras seketika menahan emosi. Dan Lingga yang mengetahui itupun segera menggeser tubuh Harsa agar dirinya bisa berhadapan langsung dengan salah satu seniornya itu.
"Nggak ada alasan buat gue milih cowok lain, jelas gue milih Harsa."
Dan jawaban dari Lingga sukses membuat kepala Harsa melembung, dengan bangga dan songong ia rangkul tubuh sang gadis. Mendengar bahwa Lingga masih setia memilihnya membuatnya senang bukan main.
Kerumunan pun mulai membubarkan diri setelah drama kecil tadi, begitupun dengan cowok tadi yang menyempatkan untuk menatap bengis Harsa. Masa bodo kalo kata Harsa, aing maung!
"Pinter banget ayang ku."
Lingga memutar bola matanya, menurut saat Harsa membawanya menuju kantin. "Kalo nggak pinter nggak mungkin jadi pacar kamu!"
Harsa tertawa kecil, menyempatkan diri untuk mengusap gemas Surai Lingga yang berakhir pekikan protes dari si empunya.
"Oh itu temen-temen ku, aku mau kesana aja ya."
Harsa mengikuti arah tunjuk Lingga lalu mengangguk. "Kalo gitu aku pun mau kumpul sama yang lain, nanti kalo butuh sesuatu panggil aku ya."
Lingga mengangguk, melambaikan tangan lalu berlari kecil menghampiri meja yang ditempati teman-temannya. Begitupun dengan Harsa yang kini melangkah santai menghampiri kedua temannya dipojok kantin.
Perihal hubungan Harsa dan Lingga, mereka memang sepasang kekasih yang unik. Sejak pertama kali masuk SMK, Lingga lah yang mulai tertarik dengan sosok Harsa. Si bocah tengil yang super ceroboh.
Terkadang Lingga akan dibuat pusing setengah mampus menghadapi kelakuan Harsa. Lebih enak ngurusin bocah TK, kalo kata Lingga.
"Lo gimana dah, Lingga ditembak kakak senior malah lo marahin anaknya." Ini Jonathan, salah satu sohib Harsa.
"Gue nggak terima dong kalo ayang beb gue di tembak orang, untung tuh senior belum gue botakin palanya!" Ujar Harsa menggebu.
"Emang berani?" Tanya Jemdra ragu. Jemdra, si cowok agak freak kalo kata Harsa. Lihat aja bakpao isi coklat dengan toping tambahan kecap yang tengah dinikmati Jemdra itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manis
Dla nastolatków"Manis, kamu mengalahkan segala keindahan rasa yang ada." ------ Harsa yang selalu heran dengan Lingga yang selalu menatap nya penuh puja. Apa yang bagus dari dirinya? Sedangkan Lingga tau, ia tidak akan pernah salah untuk memilih penempatan hati ya...