03. Juni ; Panca Warna

18 6 1
                                    

- Tragedi Titik Nol Kilometer Semarang -













"Di mana, di mana tempat Bapak saya", nyanyi Novan dengan memutar gantungan kuncinya.

"Tempat Bapak saya ada di mana-mana", lanjutnya, ia membuka pintu kamar Eren.

"Mati ga mati, tetep enggak guna".

Eren yang tadinya menonton film horor dengan tengkurap pun langsung duduk, sebab ia kaget terhadap kedatangan Novan yang sangat tiba-tiba.

"Anjing Lo, kaget gue", umpat Eren dengan melemparkan bantal kepada Novan.

"Ngapa Lo, tumben ke sini?", Tanyanya.

"Cari makan yuk, laper gue", ajak Novan, perut ratanya ia elus, pertanda lapar sangat merajalela.

Eren yang diajak hanya mengangguk, kemudian berpamitan untuk menganti pakaiannya.

•×•×•×•

📍 Waroeng Mbok Jumi

"Cah ganteng kaet teko, nandi ae Le?", Sambut Mbok Jumi ketika Eren dan Novan datang.

"Di rumah aja, Mbok", jawab Eren dengan membalas uluran tangan Mbok Jumi.

"Oalah, kok tumben telung dina ga mampir? Biasane ben jam 8 mesti rene", tanya Mbok Jumi.

"Tugas katha Mbok, mboten saget mampir mriki", jawab Novan.

Setelah mendengar jawaban dari Novan, Mbok Jumi langsung mempersilahkan keduanya untuk singgah di kursi yang tersedia.

Tidak perlu waktu lama, pesanan mereka dibawakan oleh Mbok Jumi.

"Koyo biasane, 2 porsi soto ayam, karo es jeruk gawe cah gianteng e Mbok", ucap Mbok Jumi.

"Nggeh, matur nuwun Mbok".

"Yo, segone dinikmati. Ben wareg".

Setelah mengajak ngobrol Eren dan Novan, Mbok Jumi pamit untuk melayani pelanggan selanjutnya. Keduanya menikmati soto ayam tersebut dengan sesekali melempar pertanyaan satu sama lain.

"Lo habis makan nanti langsung pulang?", Eren melempar pertanyaan tanpa melihat lawan bicaranya.

"Iyalah, tugas gue banyak njing, Lo ga langsung pulang emangnya?", Tanya Novan balik.

"Gue mau nyamperin Harsa sama Aiden dulu", jawab Eren beralih memainkan handphonenya.

"Eh si Genta kemana? Perasaan dari siang kagak kelihatan batang hidungnya", tanya Eren lagi.

"Lagi latihan, bulan depan kan mau tampil", jawab Novan.

Selesai menghabiskan makanan, kemudian membayar 2 porsi soto dan 2 porsi es jeruk, keduanya langsung beranjak pergi dari Waroeng Mbok Jumi.

Novan dan Eren menaiki motor yang berbeda, dengan posisi Eren yang berada di depan motor Novan. Keduanya sama-sama menikmati semilir angin malam yang berhembus lirih.

Juni ; Panca Warna [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang