La push. Kata itu berhasil membuat Cho merinding, entah apa yang pernah dikatakan oleh Luna sehingga mendengar nama La push saja bulu kuduknya berdiri. "Apa kau ingat sesuatu tentang La push Raven?" Cho bertanya pada gagak familiar nya sambil memperbaiki gaya rambutnya.
Gagak yang ditanyai itu hanya menggelengkan kepalanya sambil terus memakan biji-bijian. Cho menghela nafas dan mulai mengambil telepon Mugglenya berharap Luna mengangkat miliknya. Telepon nya berdering selama beberapa detik sebelum akhirnya suara lembut Luna menjawab dari tempat berbeda.
"Luna maaf mengganggumu."
"Kau tidak menganggu apapun. Ada apa? Tanyakan saja." Luna menjawab Cho bisa mendengar suara barang-barang terjatuh. Cho merasa dia memang menganggu tapi Luna menjawabnya dengan lembut dan riang seperti biasa.
"Aku hanya ingin kau mengingatkanku tentang La push." Cho berjalan mondar-mandir di dapurnya. Menunggu Luna menjelaskan sedikit tentang apapun yang ada di La Push sebelum mengemudi ke sana.
"La Push? Seseorang dari daerah itu menarik perhatianmu? Itu mungkin bukan hal baik. Apakah mereka seperti terkena amortentia-"
"Hei Luna! Aku bahkan belum ke sana. Aku hanya mengingat kau pernah mengatakan sesuatu tentang La push tapi aku tidak mengingat apa." Cho menjelaskan dengan frustasi bagaimana temannya mengira bahwa dia sedang tertarik dengan seseorang ketika kemarin mereka baru saja menghabiskan hari bersama dan membahas tentang vampir yang mirip Cedric.
"Oh maaf aku hanya khawatir. La push adalah tempat suku Quileute menetap mereka memiliki pengubah bentuk yang diceritakan turun temurun sebagai legenda namun setelah beberapa abad legenda itu terbukti nyata." Luna menjelaskan terlalu detail untuk waktu Cho yang sempit namun penjelasan Luna berhasil menekan tombol di kepala Cho.
"Jenggot Merlin. Mereka pengubah bentuk serigala bukan? Aku mengingatnya terimakasih Luna. Maaf mengganggumu, I love you." Tepat setelah Cho mengatakan itu sambungan telepon terputus.
Sudah Cho duga dia sibuk.
Cho tidak menjadi begitu paranoid lagi setelah mengingat bahwa mereka bukan manusia serigala hanya pengubah bentuk. Yah, mereka juga melindungi penduduk mereka dari vampir jadi mungkin tidak ada yang perlu Cho khawatirkan.
Dengan begitu Cho mengangkat buruk gagaknya dan memasukkan nya ke kantong sebelum dengan cepat naik ke mobilnya setelah memastikan rumahnya terkunci.
....
La push adalah tempat yang indah dan berangin. Pemandangan pohon-pohon memenuhi sepanjang jalanan tempat ini indah menurut pendapat Cho. Ketika Cho akhirnya sampai di tempat yang di arahkan Bella dia bisa melihat pantai yang mendung dengan puas.
Tempat ini tempat yang cocok untuk menjadi tempat menangisi hidup. Ini mengingatkan Cho pada hari mendung di depan Danau hitam ketika dia bersimpuh di tanah kotor dan menangis atas kematian Cedric yang tidak diharapkan.
Cho menghela nafas dan menggelengkan kepala dia ke sini bukan untuk berduka tentu saja bukan. "Cho!!!" Namanya terpanggil membuatnya membalikkan tubuhnya menatap Bella Swan dengan pria besar yang tidak memakai atasan berjalan ke arahnya.
Ah.... Dia berteman dengan dua jenis spesies dan mungkin dengan Cho terhitung tiga.
Cho memasang senyum kecil dan berjalan mendekat ke Bella dan pria di belakangnya. "Maaf aku agak terlambat." Ucap Cho. Pria dibelakang Bella memandang kantong nya dengan alis terangkat. Jelas sekali dia mendengarkan detak jantung gagak Cho.
Bella tidak menyadari itu dan mengenalkan Cho pada pria itu. "Cho ini Jacob black dan Jacob ini Cho Chang." Cho menjabat tangan pria itu dan kehangatan tangan itu mengalahkan mantra penghangat yang sudah dia lemparkan ke tubuhnya tepat ketika turun dari mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃É𝐉À 𝐕𝐔 - EDWARD CULLEN
FanfictionBagaimana jika setelah mengalami banyak hal kelam di Inggris Cho Chang akhirnya memutuskan untuk pindah ke sebuah kota kecil di Amerika. Berharap bahwa dia bisa menyembuhkan luka dari perang dan kenangan nya bersama Cedric. Saat dia sudah menjauh da...