Di sore Hari Jeno akhirnya di pulangkan karna terus merengek untuk pulang. Akhirnya mereka menyerah dan membawa Jeno pulang kembali ke Villa baru yang di beli dengan gabungan uang mereka, itu tak terlalu besar juga tak terlalu kecil. Hanya cocok untuk mereka satu keluarga.
Jeno berjalan dengan riang melihat banyak bunga yang di tanam di sepanjang halaman, sedangkan Minhyung dan Andy mengikuti di belakangnya membawa tas berisi pakaian Jeno saat berada di rumah sakit.
Karna jika semua menjemput Jeno itu terlalu merepotkan, akhirnya hanya Minhyung yang pergi dan Andy yang sejak pagi menjaga Jeno di rumah sakit.
"Kita pulang" ucap Jeno begitu masuk ke dalam rumah membuat banyak kepala mendongak menatap ke arahnya.
"Aaaah~ mongmongie~!" Jaem lebih dulu berlari memeluk Jeno, kali ini Jeno dengan senang hati membalas pelukannya tak seperti dulu yang membuatnya merinding.
"Ugh ugh so Sexyh~"
Jeno : "..." Oke dia tarik ungkapan tidak MERINDING, DIA SANGAT MERINDING SEKARANG!
"Jaem!" Seru Jaemin dengan wajah gelapnya, Jaem akhir akhir ini menjadi semakin menjadi jadi yang akhirnya menjadi:v skip.
"Unch unch Sayang~" tak memperdulikan Jaemin, Jaem malah mencium wajah Jeno dengan brutal membuat Jeno kewalahan.
"Udah, udah Jaem!" Seru Jeno yang rasanya ingin menangis tanpa air mata. Hiksrot cry cry!
"Minggir gue bilang!" Jaemin entah sejak kapan sudah tiba di hadapan Jeno menarik kasar kerah baju Jaem lalu melemparnya dengan jijik.
"Aaaa! Sayang ku Mongmongie~!"
Jeno : "..." ༎ຶ‿༎ຶ Cape bgt.
"Akhirnya sampe juga, gimana? Udah sehat?"
Berbeda dari yang awalnya hanya diam dan malas, Jaemin sekarang jadi lebih banyak berbicara. Jeno mengangguk.
"Udah, udah sehat" ucapnya tersenyum lebar memeluk tubuh Suami mudanya tersebut, hihi mereka memang masih sangat muda.
"Aku pulang" Jeno mengecup bibir Jaemin dengan mata melengkung, Jaemin ikut tersenyum lembut menggigit sekilas bibir menggemaskan Jeno.
"Cih cuma nyium Jaemin" suara Haechan mengungkapkam isi hati yang lainnya.
"Cih Ngambekan" gumam Jeno melepas pelukannya pada Jaemin, Jaemin pun tak menahannya, namun suaranya masih dapat di dengar oleh Haechan membuat Haechan menjadi kesal dan marah.
"Iya iya, jangan marah" Jeno menghampiri Haechan, mengusak surai mulet pemuda tersebut dengan lembut.
"Nakal!" Dengus Haechan menarik Jeno kedalam dekapannya dan mulai melahap bibir nikmat Jeno dengan rakus, membuat Jeno sedikit kewalahan sebelum akhirnya melepaskannya dengan nafas sedikit terengah.
"Cantik..."
"Haechan!" Jeno menggembungkan pipinya saat merasakan tanga besar pemuda tersebut diam diam menelusup masuk ke dalam hoodienya.
"Iya sayang~" Haechan terkekeh pelan lalu melepaskan pemuda menggemaskan tersebut, membiarkannya menghampiri yang lain.
"Sayang Echan! Muach!" Jeno memberikan flying kiss dengan wink sebelum berjalan menuju Mark yang terdekat. Di belakangnya terdengar suara tawa Haechan.
"Ih! Kok makin Ganteng?" Ucap Jeno begitu tiba di hadapan Mark membuat Mark terkekeh mendengarnya. Awalnya mereka sempat tak menyukai berbagi Istri karna pastinya tak akan seimbang walaupun mencoba adil. Tapi tingkah Jeno saat sudah sadar membuat mereka perlahan menikmatinya dan menerimanya. Jeno pintar membagikan cintanya pada mereka dengan presentase 100:100 yang benar benar imbang dan sama rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins And The Demon ✓
RandomJeno hanya seorang anak Yatim Piatu yang pada saat sudah memasuki usia 17 tahun keluar dari Panti Asuhan untuk menjalani hidupnya. Namun di sebuah Kost aneh dia bertemu dengan para manusia berwajah kembar dan terjadi sesuatu yang menarik! WARN! BXB...