Done

2.5K 192 16
                                    

Jeno bersandar di dada Jaem dengan kelelahan, tenaganya habis setelah di makan 9 orang, apalagi mainnya sangat lama karna orangnya banyak.

"Bakalan ada bayi kecil kan?" Gumam Jeno menepuk perutnya penuh harap, menyebabkan yang lain saling pandang. Mereka sebenarnya tak yakin apakah akan ada bayi di perut Jeno, lagipula yang mereka tau laki laki tak bisa hamil. Tapi mengingat Jeno ini awalnya anak Iblis, mungkin dia akan berbeda kan?

"Iya sayang, tidur ya..." Donghyuck mengecup lembut dahi Jeno sebelum akhirnya Jeno tertidur lelap.

.

2 bulan kemudian

"Selamat anda hamil, usia kandungannya sudah satu bulan"

"Terima kasih Dok"

.

"AAAAA JENO HAMILLL!!!" Jeno melempar asal wig yang dia kenakan lalu berlari memeluk Minhyung yang baru saja keluar dari dapur hingga membuat Minhyung hampir terjungkal kebelakang.

"Jangan lari! Juga apa tadi? Kamu hamil?!" Minhyung menatap Jeno penuh harap, berharap bukan salah pendengaran. Jeno buru buru mengangguk.

"Iya! Iya! Iya!  Aaaaaa ada kembar kecil di dalam perut Jeno!" Jeno terlihat sangat senang.

"Ya ampun, makasih Jeno! Makasih! Makasih!" Minhyung menangkup wajah Jeno, menciumnya kanan dan kiri dengan puas.

"Yo yo! Apa tadi?! Jeno hamil?!" Andy fatang dari atas dengan tak percaya. Jeno mengangguk dengan senyum lebar.

"WOIII JENO HAMILLL!!! HAMIL ANAK GUE!!!" teriak Andy membuat suara langkah terburu buru terdengar berantakan.

"HAMIL?!" Seru mereka membulat antara tak percaya dan senang.

"YEAY!" Sorak Jeno riang.

"HAHAHA" tawa bahagia memenuhi Villa tersebut.

.

10 bulan kemudian

Akibat kehamilan Jeno, Jeno memutuskan untuk belajar Online dengan bantuan para suaminya.

Dan setelah dia melahirkan kembar sembilan, dia di kurung bagai burung di kamar besar ini.

"MINHYUNG! MARK! DONGHYUCK! HAECHAN! JAEMIN! NANA! JAEM! JISUNG! ANDY! AKU MAU KELUAR HUWAAAA!!!!"

HUWAAA

OE OE  OE

Bersamaan dengan tangisan keras Jeno, kesembilan putranya pun ikut menangis membuat Minhyung dan yang lainnya kewalahan.

"Astaga Jeno, Baby nya jadi ikut nangis sayang. Kamu lagi masa kurungan, tahan sebentar lagi okay?" Nana mengusap air mata di pipi Jeno, Jeno ini semenjak penyatuan menjadi semakin manja dan tak mau diam hahhh.

"Hiks... Temenin tapi" Jeno menggosok matanya yang merah dengan sedih.

"Oke oke, aku suruh Jisung nemenin kamu ya? Yang lain lagi sibuk ngurusin Baby" angguk Nana dengan cepat setuju.

"Loh? Terus aku ngurus siapa??? Huwaaa!!!"

Tangisan Jeno mengalahkan tangisan keempat putranya. Untung saja kesembilan suaminya sidah berlatih jurus sabar tanpa batas selama ini.

"Kamu kan ngurus aku sama yang lain, iya kan?"

Jeno menghentikan tangisannya, tampak berfikir sejenak.

"Oiya, Aku ngurus kamu sama yang lain" angguk Jeno hendak turun dari tempat tidur. Nana dengan cepat mencegahnya.

"Eit eit! Mau kemana?" Tanya Nana waspada.

"Katanya aku harus ngurus kamu? Aku mau masak, cuci baju, jemur baju, lipat baju, siapin baju, beresin rumah, man-"

"Oke oke, semuanya udah di urus sama pembantu, kamu baring di sini aja ya?" Nana mendorong Jeno agar kembali ke tengah tempat tidur dengan keringat tipis di dahinya.

"Loh?! Katanya aku yang ngurusin kamu sama yang lain? Kok jadi pembantu? Kamu selingkuh sama pembantu ya?!" Selidik Jeno curiga dan juga siap untuk menangis lebih keras.

Nana sampai bingung dan panik sendiri, apakah ini Gejala Babyblues  atau apa?! Astaga!!!

"Minggir, sana bantu gue jaga Haikal" Donghyuck datang dan langsung mengusir Nana membuat Nana menghela nafas lega.

"Hyuck~" rengek Jeno begitu melihat Donghyuck.

"Iya sayang, jangan gini dong ya? Kasian aku sama yang lain, kasian juga Baby Baby kita. Jangan rewel ya..." Ucap Donghyuck dengan lembut memeluk Jeno, mengusap punggungnya dengan pelan.

"Hiks... Aku mau ngurusin Baby juga!" Jeno memeluk erat tubuh Donghyuck.

"Iya iya, nanti aku bawa Haikal sama yang lain asal kamu gak rewel. Okey?"

Akhirnya atas bujukan lembut penuh kesabaran Donghyuck Jeno pun tenang dan tertidur.

"Hahhh... Babyblues begini bukan?" Andy menatap Donghyuck.

"Gue juga gatau, memang Jeno rewelan sekarang" gelwng Donghyuck tersenyum tak berdaya. Untungnya mereka ada sembilan, kalau hanya seorang yang mengurus Jeno hahh... Sudah di pastikan stres.

.

Begitulah hari hari mereka berlalu dengan gembira dan penuh kasih sayang hingga anak anak mereka semakin tumbuh dewasa dan mereka pun semakin menua bersama.
















TAMAT

THANK YOU GES

GAK NYANGKA CEPET BANGET TAMATNYA
awalnya pengen buat cerita ini panjang banget, tapi udah gak mampu, idenya sekarang mentok sampe 20+ chap aja.

Bye bye

The Twins And The Demon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang