Fake Friend --story--

1.Hari Pertama Sekolah

Ilva Ulaya. Gadis dari keluarga sederhana yang ingin memiliki teman disekolah barunya dikarenakan dia telah berpisah dengan teman teman nya dari Sekolah Dasar.

Disebuah sekolah banyak sekali murid murid yang diantar oleh orang tuanya dikarenakan hari itu adalah hari pembelajaran baru bagi murid-murid kelas tujuh, ilva juga diantar oleh ibunya untuk berangkat kesekolah
      "Jangan lupa untuk berkenalan dengan teman barumu ya nak" Kata ibu ilva sambil tersenyum
 
   "Ibu jangan kawatir aku pasti dapat teman kok" Ujar ilva sambil berjalan.

Ilva berjalan sendirian menuju kelas barunya dia melihat banyak sekali wajah wajah baru dikelas tersebut

    Tak lama ada seorang gadis yang menghampiri ilva dia adalah anak dari seorang guru disekolah tersebut

   "Halo?,apa kamu sendiri disini?" Tanya gadis tersebut kepada ilva
 
"Hehe.. iya aku masih belum mendapatkan teman" Jawab ilva

"Lalu apa kamu mau menjadi temanku?" Tanya gadis itu sambil menatap ilva

Dikarenakan ilva yang tidak nyaman dengan sifat gadis tersebut ilva pergi ketempat duduknya..
  Gadis tersebut merasa kesal dengan ilva karena ini adalah pertama kalinya dia ditidak dipedulikan oleh seseorang apalagi orang tersebut adalah teman sekelas nya sendiri.

          "Kringg.!!Kringgg!" Suara bel masuk berbunyi

     Semua siswa duduk ketempat duduk mereka masing masing setelah itu datanglah guru yang akan menjadi wali kelas 7A
   
      "Selamat pagi semuanya..saya adalah wali kelas kalian !" Kata guru tersebut sambil tertawa
   "Hari ini saya akan melakukan pemilihan ketua kelas"
  
      Semua orang disuruh mendiskusikan siapa yang akan menjadi ketua kelas
  
          "Baiklah semuanya apa kalian sudah memiliki?" Tanya guru tersebut
   
    "Ya.." Teriak semua murid
"Kami memilih iza untuk menjadi ketua kelas nya pak!!" Ujar salah satu murid

         Ilva bertanya keteman sebangkunya siapa itu iza karna dia tidak mengenal semua orang disini
  "Maaf ya.. Kalau boleh tau iza itu yang mana ya?" Tanya ilva

       Teman sebangkunya pun menunjuk kearah anak yang sebelumnya pernah mengajak ilva berteman akan tetapi ia menolak
   Ilva pun berfikir "Apa mungkin dia mengajak semua orang untuk berteman agar dia dipilih menjadi ketua?" Fikir ilva sambil menatap iza

      Tak lama setelah itu bel istirahat pun berbunyi semua orang mengajak teman temannya untuk membeli makanan dikantin akan tetapi tidak dengan ilva dia tidak memiliki teman bahkan teman sebangkunya sendiri tidak mempedulikan nya
           
Akhirnya dikarenakan tidak mempunyai teman ilva memilih untuk membaca buku yang ia bawa tak lama setelah itu iza mendatangi ilva dengan alasan mengajaknya kekantin akan tetapi ilva menolak dikarenakan sifat iza yang membuat ilva tidak begitu menyukai nya dikarenakan marah iza berkata kepada ilva  "Dasar pilih-pilih! Ajg lo ya gua udah ajak lo berteman tapi lo tolak!?" Teriak iza

    Ilva yang tidak mempedulikan iza pun hanya membaca bukunya hal itu membuat iza sangat kesal

Iza pun mengajak orang dikelas untuk menjauhi ilva dengan alasan ilva tidak ingin memiliki teman dan memiliki sifat yang sangat dingin

    Disaat pelajaran matematika guru menyuruh semua murid untuk bekerja kelompok..
      Ilva bertanya kepada teman sebangkunya "Kamu mau gk satu kelompok sama aku?" Tanya ilva "Maaf tapi tidak" Jawab teman sebangkunya sambil gugup

Ilva yang merasa dia dijauhi oleh teman temannya pun sadar jika hal ini terjadi semenjak waktu
Istirahat yaitu dimana ilva menolak
Ajak iza untuk pergi bersama

Bel pulang pun berbunyi
   Ilva dengan perasaan sedih pun
Berjalan menuju gerbang sekolah
Dia melihat ibunya yang sedang menunggu nya untuk pulang
  Ilva pun naik kesepeda motornya
"Sudah bu ayo pulang.." bisik ilva

    Diperjalanan ibunya bertanya "Gimana tadi sekolah nya? Udah punya berapa banyak teman kamu?" Tanya ibunya

   "E-eh.. Aku punya banyak temen bu mereka baik banget" Jawab ilva

"Oh baguslah"

      Ilva merasa tidak enak kepada ibunya dikarenakan ia telah berbohong tentang hal itu