"Kamu longgarnya minggu ini kapan?"
"Thursday maybe. Kenapa?" Di ujung telefon, Gracia—istrinya Shani itu terlihat tengah bersendekap sebelah tangan sambil melangkah pelan dari arah dapur menuju taman belakang.
"Lusa dong?"
"Hmm.. Ada apa, Sayang?"
"Tadi Mama telfon, sayang. Aku di suruh periksa lagi."
Gracia duduk di undakan taman belakang dengan handphonenya yang masih menempel di telinga kanan.
"Aku kira kamu nanya waktu kosong karena kangen mau ngajakin making love."
Shani kepret!
Di ujung telfon Gracia sampai harus keselek ludah sendiri karena mendengar celetukan tak senonoh dari Shaninya yang makin kesini agaknya makin mesum itu.
"Kenapa, Babe?"
"Kaget! Mesum banget sih!"
Shani terkikik, "Kenapa harus kaget coba? Btw, maaf ya semalam aku langsung tidur karena kecapean. Ritual kita jadi ke-skip. Janji deh hari ini pulang cepat." Makin jadi si Jerapah itu mengisengi istrinya.
"Shani ihh..."
"Apa sayang?"
"Aku ngajakin kamu ngobrol maksud arahnya kan nggak kesana!"
"Then? Kemana terusan?"
Gracia memutar kedua bola matanya malas. Tambah dongkol karena di ujung sambungan telefon tawa Shaninya tampak makin terdengar terkikik renyah.
"Kamu tuh... Aku serius ih. Maksud aku tadi, Mama nyuruh aku periksa rutin kesuburan. Nggak apa periksanya disini aja, kita nggak perlu balik ke Paris. Nanti hasilnya Mama laporin ke dokter yang disana. Bukan malah lagi mau ngajakin kamu begituan, Shani!"
"Ohh... Ya kirain kan, siapa tau kamu minta aku pulang cepat atau minta aku cuti."
"Buat apa? Mau begitu seharian?"
"Ya jangan seharian juga."
"Kenapa?"
"Pegel, Ge. 5 jam aja cukup perhari."
"SHANIIII!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay, and Love Me! (Greshan Fanfiction)
Fiksi PenggemarHari itu, saat dedaunan mulai menguning dan rintik hujan menghantarkan musim gugur. Dua pasang manusia yang sebelumnya tak saling kenal dan bersua tanpa sengaja takdir memaksa mereka untuk Bersatu dalam bahtera rumah tangga. Di atas bentala kota den...