" haaah.... "
Siang ini Yo-Chan terlihat murung. Pagi pagi tadi dia habis di interogasi oleh Todoroki.
" haaaah.... "
Lagi, dan lagi, entah sudah berapa kali dia menghela nafas dalam seharian ini.
Hal itu pun tak ayal menarik perhatian Yasukiyo, yang kebetulan dapat melihat sosok Yo-Chan dari pintu kelas mereka yang terbuka.
" Oi! Sampai kapan kau akan melamun? Daritadi menyapu tidak selesai selesai "
Mendengar perkataan Yasushi, Yo-Chan jadi sadar kalau sedari tadi dia memang tak berpindah tempat dan menyapu bagian yang itu itu saja.
" kau seperti sedang ada masalah? Apa kau baru saja putus cinta? "
Kiyoshi juga bergabung dengan sahabatnya.
" i-ya da " Yo-Chan menggelengkan kepalanya, kemudian tersenyum lesu sebelum kembali menyapu koridor.
" haaah..... "
Namun beberapa saat kemudian Ia kembali menghela nafas lagi dan itu membuat Yasushi benar benar frustasi.
" Oi! Simpan saja sapunya, ayo ikut kami "
Yo-Chan memandang kedua Senpainya yang juga sedang memandang ke arahnya.
" mau kemana? " tanya anak Yo-Chan. Namun kedua pria itu mengabaikannya.
___
Setelah berjalan agak lama, akhirnya mereka sampai di sebuah warung yang jual makanan serta minuman.
Sebenarnya letak warung itu tidak jauh dari sekolah. Lewat pintu belakang tuh hanya beberapa meter saja.
Tapi karena Yo-Chan banyak tanya dan komentar, jadilah Yasushi tersulut emosinya dan berakhir Kiyoshi yang lelah menengahi keduanya.
___
" Neh, Yasu-Senpai? "
Yasushi yang masih kesal dengan Yo-Chan memilih untuk pura pura tidak mendengar.
Kalau tau Yo-Chan sangat berisik, harusnya dia tidak perlu mengajak anak itu.
Biar saja dia galau sendirian. Pikirnya.
" Yasu-Senpai kenapa selalu bicara ketus padaku? Apa kau juga mencurigai ku sebagai salah satu anggota geng Kuzu? "
" geng Kuzu? "
" hm " Yo-Chan mengangguk pelan.
" Todoroki-Senpai, bertanya kenapa aku tidak punya nama depan dan apa tujuan ku pindah ke sini. Padahal sudah jelas kukatakan kalau aku murid percontohan. Dan hanya karena aku tidak punya nama depan bukan berarti aku sengaja menyembunyikannya, aku memang tidak punya, lagian kan tidak semua orang punya ayah "
" kau pikir kau ini Sun Go Kong yang lahir dari batu? Meski tidak punya wujudnya pasti kau pernah punya ayah juga. Dan nama depan tidak hanya dari ayah kan? Bisa saja dari keluarga ibumu "
Yo-Chan semakin menunduk lesu. " Senpai tidak mengerti maksudku. Entahlah, pokoknya Todoroki senpai itu mencurigai ku sebagai mata mata geng Kuzu hanya karena aku berasal dari kota lain dan tidak punya nama depan "
" haaah.... "
Kalau tadi Yo-Chan yang menghela nafas, sekarang gantian pemuda itu yang terlihat lelah.
" dengar ya, saat ini wilayah sword sedang tidak aman. Dan lagi, sebenarnya bukan hanya soal nama depan. Tentang kau yang mau saja menjadi murid percontohan itu salah satu poin utama yang harus digaris bawahi "
Yo-Chan mengernyitkan alisnya menatap Yasushi.
" coba bayangkan? Mana ada gadis normal yang mau bersekolah di tempat berandalan tanpa punya tujuan tertentu? "
" aku! Aku mau. Aku tidak punya orangtua yang membiayai hidupku sekarang, jadi selama aku bisa menghemat biaya kenapa aku harus menolaknya? "
" memang orangtuamu kemana? "
" Sudah pergi menyebrangi jembatan pelangi "
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET BROTHERS [√]
ActionYo-chan sekilas hanya terlihat seperti seorang gadis pada umumnya. Akan tetapi, gadis umum mana yang mau melanjutkan SMA di Oya Koukou? Alih alih melanjutkan sekolah di SMA yang bagus agar diterima di Universitas dan mendapat pekerjaan yang mudah, g...