Percaya

416 40 6
                                    

Shani sedang menatap tv yang ntah menayangkan apa ? karena sebenarnya dia tidak benar2 melihat apa yang sedang di tayangkan di tv itu .
Dia hanya sedang meredam amarah nya , yang sudah hampir meledak karena gracia.

Benar , shani sedang merasa marah dengan gracia , karena saat shani pulang apartemen nya sepi.
Dia tau jika angel sedang dirumah zee , tapi gracia dan juga kedua body guardnya tidak ada.

Saat shani tidur di kantor tadi , shani terbangun karena merasa mendengar getaran berkali2 dari meja kerjanya.
Saat shani bangun , shani kaget karena jam sudah menunjukan pukul 21.20 Wib.
Itu artinya shani sudah sangat lama tertidur , diapun melihat banyak sekali panggilan dan juga chat dari gracia.

Shani langsung pergi meninggalkan kantornya , tanpa berniat menghubungi gracia kembali.
Shani merasa sangat bersalah karena sudah mengabaikan gracia , harusnya shani tadi memberikan dia kabar kalau shani akan pulang terlambat.

Goblok lu shan goblok Monolog shani sambil mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Tapi apa yang shani dapatkan ? saat dia sudah datang , aprtemen nya sepi dia tidak menemukan gracia nya.

Dan yang lebih membuat shani sangat marah , ketika shani menelfon nya , ternyata gracia sedang bersama laki2 yang shani tidak tau siapa itu ! tapi shani bisa pastikan dia adalah laki2 yang pernah menjadi pelanggan gracia.

Bagaimana shani bisa tau ?
Saat shani menanyakan keberadaan gracia tadi , ada suara laki2 yang bertanya pada gracia tentang siapa yang menelfon nya dengan memanggil nama cantik.
CANTIK ! Nama gracia yang selalu gracia pakai saat menemui para pelanggan nya dulu.

Saat shani hendak mendatangi gracia , gracia malah melarang nya dan meminta shani untuk tidak pergi kemana2 , karena gracia akan pulang secepatnya.

Sudah hampir 35 menit shani menunggu , tapi tidak ada tanda2 gracia nya datang.
Shanipun mematikan tv , dan bergegas menuju kamar nya, shani membersihkan dirinya membasuh rambutnya , berharap amarah yang sudah berkumpul di kepalanya itu sirna bersama dengan guyuran air.
.
.
Sudah hampir 10 menit gracia berada di kamarnya , menunggu shani yang belum juga keluar dari kamar mandi.
Sejak gracia datang tadi , badan nya gemetaran dia takut shani marah .
Selama ini gracia belum pernah melihat shani marah padanya , tapi mendengar nada dingin shani saja sudah membuat gracia gemetaran.
Bagaimana jika gracia harus menghadapi shani yang benar2 marah di depan nya nanti , apa gracia berani ??

tok .... tok ....tok....

" ciii ... masih lama mandinya ? kamu tadi sudah makan belum ? mau aku siapin makan atau susu hangat mungkin ? "

Gracia menghela nafasnya karena tidak ada jawaban dari kamar mandi , gracia hanya diam berdiri di depan pintu itu dan mulai menangis.
Gracia takut ... gracia takut shani akan marah dan meninggalkan nya .

Saat gracia akan kembali memanggil shani , tiba2 saja suara pintu terbuka terdengar.
Gracia langsung memeluk shani yang baru saja keluar dari kamar mandi itu , rambut shani masih basah masih ada handuk kecil yang masih berada di kepalanya.

Gracia menangis sambil memeluk shani , sedangkan shani hanya diam tidak membalas pelukan gracia .
Wajah shani begitu datar , tanpa mengucapkan apapun , shani mendorong tubuh gracia agar melepaskan pelukan nya.
Tapi gracia malah semakin erat memeluk shani , sambil menangis dengan suara yang cukup keras

" Gak cii .. gak mau .. hiks ..hiks... aku bisa jelasin , please jangan salah paham dulu cii hikss hikss.. huaaa... cii shani... jangan pergi " ucap gracia dengan air mata yang sudah banjir itu , bahkan kaos yang shani pakai sudah basah oleh air mata gracia

Shani tidak menjawab apa2 , shani menatap langit2 kamarnya sebentar , lalu menghelakan nafasnya.
shani lalu menggendong gracia yang masih setia menangis itu , tanpa fikir panjang shani pun duduk di salah satu sofa yang ada di kamar nya itu.
Graciapun dmasih di gendongan shani , yang sekarang duduk di pangkuan shani .

Wanita KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang