Part 7

994 69 21
                                    

Jake masuk ke kamarnya, dia duduk di kasur dengan pandangan kosong. Tetesan demi tetesan air mata mulai mengalir dari mata Jake.

Layla menatap Jake dengan tatapan sedih, Layla berniat mendekati Jake.

"Jangan ganggu aku" kata Jake.

Mendengar itu, Layla mengurungkan niatnya. Dia menaruh kepalanya di lantai pertanda ikut sedih atas kesedihan tuannya.

Cklek (suara pintu)

"Jake?"

Layla yang melihat Heeseung dengan cepat menghampiri Heeseung.

"Guk guk" Layla menatap Heeseung.

Heeseung hanya mengusap kepala Layla lalu menatap Jake.

Heeseung berjalan mendekati Jake.

"Jake-ah"

"Pergi" lirih Jake.

"Jake"

"Ku bilang pergi?!" Kata Jake.

Jake menatap tajam Heeseung.

"Apa kamu tak mengerti bahasa manusia?!" Kata Jake.

Bukannya menuruti apa yang dikatakan Jake, Heeseung hanya menatap lirih Jake. Walau dia sedikit kesal kepada Jake karena Jake tak sopan padanya. Namun dia tau kalo Jake tidak sengaja mengatakan itu.

"Hiks kumohon pergi"

Mendengar isakan dari Jake, Heeseung pun memeluk Jake. Jake pun tak melawan pelukan dari Heeseung.

"Aku hyung yang gagal untuk Jungwon" kata Jake.

"Kamu tidak gagal, Jake." Kata Heeseung.

Heeseung mengusap punggung Jake. Dirinya dengan sabar menunggu Jake berhenti menangis.

Beberapa saat kemudian tangisan Jake berhenti, namun Heeseung tidak melepas pelukannya dengan Jake. Heeseung tau kalo Jake masih membutuhkan pelukan ini.

"Hyung" panggil Jake.

Heeseung menjawab dengan deheman.

"Aku punya pertanyaan" kata Jake.

"Apa itu?" Tanya Heeseung.

"Kenapa harus Jungwon? Jungwon adalah bintang di ENHYPEN. Kenapa harus dia? Kenapa bukan aku saja yang mati di tangan sesaeng itu? Secara aku ini hanya beban di Enhypen, seharusnya aku yang mati Hyung bukan Jungwon" kata Jake.

"Jake-ah, tolong jangan katakan kalimat itu. Hyung tak menyukai itu, member lain pastinya juga tak suka dengan apa yang kamu katakan. Bahkan Jungwon, dia juga tak menyukai apa yang kamu katakan. Enggak ada yang harus mati diantara kita ber-7. Jungwon pergi bukan salah kita tapi sudah kehendak dari Tuhan. Jungwon adalah anak yang baik, sehingga Tuhan membawanya pergi." Kata Heeseung.

"Tapi kita masih membutuhkan Jungwon" kata Jake.

"Tapi Tuhan menginginkan dia kembali Jake, kita tak bisa melawan, yang hanya bisa kita lakukan adalah mengikhlaskannya. Tolong ikhlaskan dia, Jake" kata Heeseung.

"Hiks aku belum siap hyung" kata Jake.

"Aku pun Jake" batin Heeseung.

Heeseung menatap Layla yang hanya menatap Heeseung dan Jake berpelukan.

"Udah jangan nangis, lihat tuh Layla ikut sedih ngeliat tuannya nangis" kata Heeseung.

Jake yang tadi menyembunyikan wajahnya di dada bidang Heeseung kini menunjukkan setengah wajahnya untuk melihat Layla.

Dear Leader (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang