☘️19📚

229 29 0
                                    

<Author POV>

"Apa maksudmu?"

Kedatangan pria bertopeng dari Fatui itu sangat dibenci Alhaitham.

Di balik semua yang terjadi.

Di balik semua yang menimpa perempuan yang ia sayangi.

"Gnosis dari archon hydro sudah lama ada dan terkubur di lautan Teyvat. Aku hanya ingin menciptakan manusia yang abadi dan memiliki kekuatan sekuat archon", jelas Dottore.

"Apa katamu? Kenapa harus dia?! Kenapa harus [y/n]!?"

"Awalnya aku tak ingin menggunakan objek seperti manusia tapi dia membebaskan para kelinci percobaanku"

"Kau!"

"Yah, meski itu kau gagalkan tapi sebenarnya gnosis buatan itu masih ada di dalamnya. Menggerotinya dari dalam, tidak kusangka dia akan bertahan lama tapi ternyata gagal juga"

Amarah Alhaitham memuncak dan hampir menusuk leher Dottore.

Senyum meremehkannya terlihat sedikit dari balik topengnya.

"Aku beritahu sekali, gnosis buatan itu bisa dikeluarkan sebenarnya dan dapat menyelamatkannya", gigi runcingnya terlihat dan ia terkekeh. "Demo zannen, mou shinimashita yo ne"

"Enyah kau!"

Alhaitham benar-benar terpukul dengan hal ini.

Perseteruan terjadi di antara keduanya.

Di tempat yang sedikit jauh dari penduduk.

"Gnosis hydro dari si archon pengkhianat, cyro dari abyss, dan visionnya menciptakan mahluk yang begitu kuat...namun agak bodoh"

"Tutup mulutmu!"

Perasaan sesak, marah, dan sedih berkecamuk menjadi satu di dada Alhaitham.

Tidak lama dari hari ini, ia kehilangan 2 anak yang meski tak sengaja hadir di kehidupannya.

Waktumu yang berhenti.

Dan kenyataan pahit dari waktumu yang berhenti.

Semua dari segala penderitaannya adalah dari seorang Fatui, sang doctor.

"Belum pernah kulihat kau begitu gegabah, Alhaitham"

"DAMARE!"

Satu mahluk kecil tak sengaja melihat semua yang terjadi.

Ia dengan hati-hati menghampiri manusia yang tergeletak begitu damai.

Ia mengenalmu, Aranara mana yang tidak mengenalmu.

"Nara [y/n]! Okite! [Y/n]! Huhuhu, harus kubilang ke yang lain! Tapi aku harus menjaganya! Uhh, bibgung!"

Ia tampak bimbang.

Terus menerus melihat ke arahmu dan perseteruan Alhaitan dengan Dottore.

"Huaaaa, demi kami kau rela begini! Kami tidak memberimu apapun tapi kau terus...terus menerus melindungi kami yang kecil ini huhuhu"

Pohon besar tiba-tiba tumbuh dan batangnya yang besar dan keras mengurungmu dan bison tersebut.

Alhaitham mengambil curi pandang karena getaran yang kuat.

Mahluk kecil itu tertangkap maniknya dengan begitu ia lega ada yang melindungi tubuhmu.

"Kami akan melindungimu! Kami janji! Kami akan bawa beliau kemari!"

"Tanomu!"

Serangan apapun tak mempen.

Serangan apapun dapat dihindari sang Doctor dengan mudah.

PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang