just lose control

239 18 9
                                    

Already Love
.

JANGAN LUPA FOLLOW TERLEBIH DAHULU
.

HAPPY READING
.

Husstttt! Udah yah, Lupain semuanya, Kita mulai dari awal" sela anrez, menutup mulut Tiara memakai jari telunjuknya. Lalu kembali mundur beberapa langkah.

"Dari awal?" Tanya Tiara tak mengerti.

Anrez mengangguk, "Iyah, aku pengen memulai semuanya dari awal, bukan sebagai aku yang mengejar cinta kamu__" Jawab Anrez, membuat hati Tiara agak tidak suka mendengar kalimat terakhir dari Anrez. "___ tapi sebagai teman kamu" Lanjut anrez, membuat Tiara merasa sakit hati sebenarnya, tapi mau gimana lagi?

"T-teman?"

___________

Di sini sekarang Tiara, dengan di temani segelas milk white. Menatap langit hitam yang di taburi bintang bintang. Dengan pikirannya yang berkelana.

"Iyah, aku pengen memulai semuanya dari awal, bukan sebagai aku yang mengejar cinta kamu_____ Tapi sebagai teman kamu."

"Teman?"

"Iyah. Kenapa?"

Pertanyaan anrez tentu akan di jawabi gelengan oleh Tiara. "Yaudah, Gak papa. Lagian gue bercanda kok soal perasaan gue kalo gue udah ada rasa sama Lo"

"Owhh gitu"

Tiara mengangguk Terkekeh, "Kalau gitu, gue duluan yah?" Tiara pamit, tanpa menunggu jawaban dari Orang di cepat nya.

Sakit?

Tentu!

Egois.

Tiara menyadari kalau dirinya egois. Menutupi kekecewaan nya, dengan berpura pura bercanda akan perasaan nya yang sebenarnya memang sudah tumbuh, jauh dari lama.

Tiara Menghela nafasnya, menghapus sisa sisa air mata yang mengalir saat ini, Saat suara derap langkah terdengar dari arah belakang.

"Ti, kamu gak di rumah Riza? Ini kan malam pertama Mulai di adakan tahlilan om putra" Ucap seorang perempuan paruh baya, menghampiri Tiara.

Tiara meraih segala milk white nya, lalu bangkit. "Kesana mah," Jawab Tiara.

"Mama sama papa duluan yah, ti" ujar sang mama, yang di angguki oleh Tiara.

"Yasudah, "

Tiara melangkah kembali masuk menuju kamarnya. Ia harus bersiap siap sekarang. Dia tidak boleh kembali egois, cukup pada percintaan nya.

Butuh sepuluh menitan, untuk Tiara mengganti bajunya dengan long dress polos berwarna putih, dan pasmina yang hanya ia tutupkan di atas kepalanya, dan di lilitkan di leher.

Ia keluar, saat sudah memoles wajahnya dengan make up tipis, setipis hatinya saat ini.

Melihat keadaan rumah yang sepi, pasti kedua orang tuanya sudah pergi. Tanpa ba-bi-bu, Tiara langsung melangkah keluar, dan mengunci pintu utamanya dan membuka gerbang halaman rumahnya, sebelum ia mengeluarkan mobil nya dari wilayah halaman rumahnya. Dan menutup kembali gerbangnya sebelum ia benar benar pergi melajukan mobilnya membelah jalanan ibu kota, menuju rumah Anrez.

.
.

Butuh waktu kurang dari 30 menit, Tiara sekarang memarkirkan mobilnya di parkiran yang sudah Hampir terpenuhi oleh banyaknya kendaraan.

Tiara keluar dari mobil, berjalan pergi menghampiri banyaknya orang di depan pintu sana.

Sudah ia duga dirinya terlambat. Karena tahlilan di mulai habis Maghrib, dan sekarang jam menunjukan pukul 20.30 wib,. Meskipun dirinya telat, dan ia yakin mamah dan papanya pun sebenarnya datang terlambat.

Already loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang