tok tok
Ketukan ringan tersebut membuat pemilik rumah segera menghampiri pintu masuk untuk melihat sang pelaku. “Sebentar.”
“Pagi, Tante,” sapa tamu yang mengetuk kediaman tersebut saat sang pemilik rumah menunjukkan wujudnya.
“Loh?” respon Bomi di balik pintu, belum membuka lebar pintu tersebut. “Changbin kan?”
Changbin tersenyum, “Iya, Tante. Yenanya ada?”
“Oh, Yena mau keluar sama kamu? Pantesan udah siap dari pagi!” seru Bomi. “Ayo masuk, tunggu di dalem.”
Setelahnya Changbin melangkahkan kakinya ke dalam rumah tersebut dan duduk di sofa ruang tamu seperti yang diarahkan Bomi. “Bentar ya, Tante panggil dulu Yena.” Bomi lalu melenggang meninggalkan Changbin dan naik ke lantai dua, di mana kamar putrinya berada.
tok tok
“Yen, Changbin udah nunggu di bawah!”
“Iy–”
bruk
Bomi mengernyitkan dahinya mendengar suara aneh dari dalam kamar Yena, lalu menempelkan telinganya ke pintu. “Rame banget, Yen. Ada apa?”
Pintu terbuka menunjukkan Yena yang terduduk di lantai, “Siapa?!”
“Apanya?”
“Yang ada di bawah! Siapa?”
“Oh, Changbin.”
“Yakin? Mama gak salah orang?”
“Kamu meragukan daya ingat Mama?”
Yena menggeleng, “Bukan gitu. Mama kan udah lama gak ketemu sama dia, siapa tau udah lupa gitu.”
“Oh, tenang kalau soal itu. Calon besan sering update soal dia soalnya,” balas Bomi.
“Calon besan?”
“Iya, Tante Boyoung.”
“Ma!” rengek Yena. “Mama kan tau hubungan Yena sama Changbin sekarang gimana.”
Bomi terdiam, “Jadi ceritanya kamu lagi menghindar nih?”
“Bisa jadi.”
“Dia udah rela dateng jauh-jauh ke sini loh, mungkin dia punya sesuatu buat dibicarakan.”
“Tapi Yena udah punya janji sama Hyewon.”
“Berarti kamu udah siap begini bukan buat ketemu sama Changbin?” tanya Bomi.
Yena menggeleng rusuh, “Yena bahkan gak tau dia bakal ke sini. Dia gak ada ngabarin apa-apa.”
“Tapi Changbin terlanjur datang ke sini, lebih susah buat kamu tolak kan?” ujar Bomi dan Yena hanya menghela. “Sebelum terlambat, kamu kabarin Hyewon sekarang.”
Bomi melangkah keluar kamar setelah Yena mengangguk menyetujui sarannya. “Kalau udah langsung turun, calon mantu udah nunggu.”
“Mama, ih!”
Bomi terkekeh ketika putrinya itu mendorong tubuhnya keluar. “Mumpung ketemu, bicarakan dan selesaikan baik-baik, jangan terikat terlalu lama,” gumam Bomi lalu berjalan menuju dapur.
Sementara Changbin duduk diam menatap sekeliling ruangan hingga matanya menangkap satu foto keluarga yang disimpan dalam pigura kecil. Hanya beranggotakan tiga orang, sama seperti keluarganya. Tubuhnya bangkit dan mendekati pigura yang tersimpan di dalam lemari kaca tersebut. Semakin dekat, Changbin menyadari jika foto-foto yang dipajang dalam lemari kaca tersebut hampir dipenuhi oleh foto gadis yang saat ini sedang berpura-pura menjadi kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nefarious - Choi Yena
Fiksi PenggemarSemua orang itu jahat, yang bikin beda adalah bagaimana caranya setiap orang menunjukkan kejahatan mereka. "Menurut gue, lo jahat. Jadi kalau suatu saat gue balik jahatin lo, jangan kaget. Gue juga bisa sama jahatnya kaya lo!"