°°°
°°°
"Nath, nanti bisa gak temenin gue beli perlengkapan buat camping?" Tanya Sheila setelah menelan sebuah bakso di mulutnya sembari menatap orang di sebelahnya.
Seperti biasa, Sheila dan para Geng Zarloz tengah mengisi perutnya di kantin. Mereka juga tengah membicarakan tentang camping yang akan dilaksanakan hari esok selama tiga hari yaitu hari jum'at, sabtu dan minggu.
Nathan mengangguk. "Boleh, nanti pulang sekolah sekalian gue mau beli juga."
Mereka tak sadar jika sepasang mata tengah memperhatikan interaksi mereka berdua dengan tatapan tak terbaca.
"Astaga!! Gue lupa!!" Teriakan heboh dari Adit yang tiba-tiba menghentikan acara makannya membuat mereka kompak kaget.
Vano menoyor kepala Adit. "Ngagetin aja lo babi! Lupa apaan dah!?" Ucapnya sambil mengelus dada.
Adit membuat wajah memelas. "Gue lupa cuci tangan habis cebok. Mana gue makan nya gak pake sendok lagi." Memang Adit kini sedang makan nasi bungkus yang paling mantab jika memakan menggunakan tangan. Kata Adit lebih tripel nikmat gituloh.
Mereka kompak membuat wajah jijik. "Jorok!" Kata Bagas mengernyit jijik.
"Tau lo! Kita lagi pada makan malah bahas gituan." Timpal Nathan kesal.
"Hehe peace." Adit mengangkat dua jarinya seolah meminta maaf sambil tersenyum manis menampilkan dua lesung pipinya.
°°°
Pelajaran semuanya telah usai. Kini para siswa maupun siswi SMA BHAKTI NUSA mulai berbondong bondong untuk pulang. Entah langsung pulang ke rumah, main bersama teman maupun lainnya.
Seorang gadis berjalan pelan melewati koridor. Setelah sampai di ujung koridor, ia menuju ke tempat parkir berniat menghampiri Nathan. Ia tersenyum kala mendapati Nathan yang tengah asik mengobrol dengan seseorang. Gadis itupun memanggilnya dengan sedikit berteriak.
"EL!!" Panggil Sheila kepada Nathan sambil melambaikan tangannya.
Nathan yang tengah mengobrol dengan seseorangpun mencari asal suara. Setelah menemukannya, tangan Nathan bergerak mengajak Sheila untuk menghampirinya.
Gadis itu pun langsung menghampiri Nathan dengan semangat. Ia mengernyit heran kala mendapati Naya sedang bersama dengan sahabatnya itu.
"Hai Nay," Sapa Sheila menampilkan senyum tipisnya.
"Eh Sheila, lo ngapain di sini?" Tanya Naya kepada gadis itu.
"Gue sama Nathan mau beli perlengkapan camping. Iya kan El?" Jawabnya sambil meminta jawaban lelaki itu.
Nathan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Maaf banget Shei. Kali ini gue gak bisa nemenin lo dulu. Gue ada urusan keluarga soalnya." Ucap lelaki itu merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Sheila
Подростковая литератураSheila Athena Kamilia, seorang gadis yang mempunyai penyakit mental karena sebuah peristiwa kelam sewaktu ia kecil. Hidup Sheila kini tak pernah bahagia semenjak kematian kedua orang tuanya yang meninggal karena tragedi pembunuhan. Bermodalkan teka...