* * *
Dua minggu yang lalu adalah hari kelulusan siswa dan siswi SD, SMP maupun SMA dan hari ini adalah hari pertama siswa dan siswi itu melanjutkan pendidikan ke tingkat masing-masing.
Sama seperti Gadis cantik yang bernama Meisha Kalisha ini. Gadis itu sedang berdiri di depan cermin besar di kamarnya, menatap penampilan dirinya yang mengenakan seragam khas anak SMA.
"Chaca, udah siap belum?" tanya seorang perempuan lemah lembut di balik pintu kamar.
"Sebentar ya, Ma." Meisha langsung meraih ranselnya dan berjalan menuju pintu kamar.
Meisha membuka pintu kamar, terlihat sudah ada sang Mama yang menunggunya. "Cantiknya anak Mama,"
"Mama baru tau?" Meisha tertawa dengan tawaan dari sang Mama juga.
"Ayo berangkat nanti kamu telat, hari ini kan hari pertama kamu sekolah." ucap Mama dengan anggukan dari Meisha sebagai jawaban.
"Bekalnya udah kamu masukin kan?" tanya Mama lagi.
"Udah, kok."
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
"Mau ke sekolah jam berapa?" tanya laki-laki yang bernama Wildan kepada beberapa teman-teman.Pagi ini di sebuah warung kopi sudah di tempati oleh beberapa laki-laki yang merupakan satu geng. Berkumpul sudah menjadi hal yang biasa mereka setiap pagi sebelum mereka datang ke sekolah, tidak hanya pagi namun setiap ada waktu luang atau jam pelajaran yang mereka tidak suka, pasti mereka sudah langsung pergi ke warung kopi yang berada di belakang sekolah.
"Tunggu Albian," jawab Hazen yang berada di samping Wildan.
Sedetik kemudian ada suara motor yang sudah familiar di telinga mereka yang mendekat, mereka pun tahu siapa pemilik motor itu. Sudah pasti si ketua geng mereka yang bernama Albian.
Albian Najendra, laki-laki yang memiliki wajah tampan dan terlihat cuek. Memiliki hidung yang mancung, berkulit putih, tidak terlalu tinggi, dan memiliki sifat yang cuek.
Cuek-cuek perhatian maksudnya.
Albian turun dari motornya dan langsung berjalan menuju warung kopi itu yang sudah ada beberapa teman-teman tongkrongannya, tidak lupa dengan melepas helmnya.
"Ini dia orangnya," sahut Januar, laki-laki yang berada di ujung bangku kayu.
Albian yang merasa dirinya menjadi pusat perhatian oleh teman-temannya itu langsung mengangkat satu alisnya.
"Kapan mau ke sekolah? Masa hari pertama udah mau telat lagi?" tanya Wildan.
"Emang kenapa kalau telat lagi?" tanya balik laki-laki yang bernama Jeandra.
"Gue setuju sih sama Wildan, masa mau telat di hari pertama sekolah?" sahut laki-laki yang bernama Wira
"Ah lo mah emang mau caper ke Adik kelas yang baru masuk," balas Wildan langsung mengundang tawa dari teman-temannya.
"Seharusnya lo ngomong kaya gitu ke Hazen, Dan." sahut Jeihan.
Hazen yang sedang asik mengupas kulit kuaci itu menoleh karena merasa namanya terpanggil.
"Kalau mau cabut sekarang, ayo." ucap Albian yang sedari tadi diam.
Setelah itu mereka semua langsung bersiap-siap untuk pergi ke sekolah dengan berjalan kaki bersamaan. Mereka sengaja memarkirkan sepeda motornya masing-masing di warung kopi belakang sekolah, karena mereka malas untuk bayar parkir jika mereka parkir di area sekolah padahal uang saku mereka cukup banyak apalagi jika mereka sudah berkumpul pasti tidak hanya satu rokok yang mereka beli.
Beli rokok elit, bayar parkir sulit.
Di depan sudah pasti ada Albian dan para anggotanya yang berjalan di belakang, jarak antara warung kopi dan sekolah juga tidak terlalu jauh. Tidak lama kemudian mereka tiba di area sekolah, langsung menjadi pusat perhatian oleh siswa siswi baru di sekolahnya.
Mereka memang terkenal dengan ketampanannya dan ada juga yang mengenal mereka karena mereka adalah geng motor, bukannya takut justru mereka ingin ikut bergabung ke dalam geng tersebut, tidak memandang entah itu laki-laki ataupun perempuan.
Bahkan dahulu, ada salah satu siswa yang ingin sekali bergabung di dalam geng Blackwolf dan ia rela melakukan apa saja demi masuk ke dalam geng itu. Namun sungguh disayangkan, Albian tidak menerima siapapun untuk bergabung ke dalam geng tersebut. Bukan karena dirinya takut jika ada pesaing menjadi ketua, dirinya merasa geng ini adalah jalan yang tidak benar. Albian tidak ingin senior ataupun juniornya mengikuti jejak dirinya serta teman-temannya, sudah jelas ini bukan jalan yang baik. Kerjaannya hanya satu yaitu bertengkar dengan geng lain, itupun jika ada yang menantangnya. Tidak akan ada asap jika tidak ada api.
"Motornya kemana, Bos? Jalan kaki mulu kayanya." ucap seorang laki-laki yang merupakan musuh bebuyutan geng Blackwolf.
Albian yang merasa ucapan itu untuk dirinya dan teman-temannya itu langsung menghentikan langkahnya dan melirik ke arah parkiran. Disana ada enam orang laki-laki yang masih duduk di atas motornya, dengan tampang songong salah satu laki-laki yang merupakan ketua geng tersebut mengeluarkan sifat sok asik dengan cara menanyakan dimana kendaraan anggota Blackwolf.
Hazen yang merasa terpancing itu ingin sekali menampar wajah si ketua geng yang merupakan musuh bebuyutan geng Blackwolf. Geng motor itu bernama Mortal Enemy, sudah lama sekali geng tersebut menjadi musuh bebuyutan geng Blackwolf.
Albian langsung menahan lengan Hazen yang hampir melangkah untuk menghampiri enam orang laki-laki itu. "Cuekin aja, cabut."
Dengan langsung semua anggota Blackwolf mengikuti perintah Albian, mereka semua mengabaikan enam orang laki-laki tadi dan langsung melanjutkan perjalanannya menuju kelas.
Mortal enemy adalah geng motor yang suka sekali dengan keributan, entah mengadu domba antara geng motor satu ke geng motor lain ataupun geng motor mereka yang mencari keributan.
Mortal enemy di ketuai oleh Sadewa Gentala, lelaki itu memiliki wajah yang sangat songong bagi anggota Blackwolf. Sadewa sendiri memang memiliki beberapa otot di tubuhnya, namun lelaki itu hanya mengangkat dagu jika ada anggota Mortal Enemy yang lain. Jika sendirian? Sudah pasti lelaki itu menurunkan dagunya. Memang hanya berniat untuk mencari perhatian saja kepada anggota lain.
Geng motor tersebut beranggota enam orang, hanya berbeda satu orang dari geng Blackwolf. Anggota geng Mortal Enemy itu berisi enam orang laki-laki yang bernamakan Sadewa si ketua geng, Dika, Marvel, Satria, Valentino, dan Demian.
* * *
TBC
Yeay bisa update lagi, Alhamdulillah.
Jangan lupa vote untuk chapter ini ya!
Bantu promote juga, ajak teman-teman kalian buat baca ALBIAN !
IG : anzolv_
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBIAN || SCOUPS [On Going]
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Udah yang keberapa kali geng lo kalah sama geng gue?" ucap Albian dengan senyuman sinis. Sadewa menatap benci ke arah Albian, entah yang keberapa kalinya geng Mortal Enemy ini kalah tawuran dengan geng Blackwolf. "Gue aka...