📖MATH📖

33 6 10
                                    

Tomorrow by Together ®️ Hybe Entertaiment

| MATH |

Kang Taehyun x Yeom Rahee (OC)

~Happy Reading~

"Istirahat dulu, Taehyun-ah"

Terdorong, melambung dari palung; menyenggau dan bersemuka akan realitas. Kalam berada dalam lantiknya jari-jemari terhenti pada sesibir perkara semasa nada selumat helai saffron membuai lintas telinga. Minat penuh pun tertuang penuh pada asal muala beserta kesan yang meninggalkan tanda tanya.

Sisi lain kanta, sepasang netra dark choco merefleksikan bulan sabit seketika menjumpai ketibaan gegana tipis disertai raksi candu pemuja jelitanya malam; kafeina. Secangkir latte dan sepiring coockie, kudapan sehidup-semati itu kini terpapar pada meja tempatnya berada. Anak rambut sedikit terangkat akibat kerutan, merasa heran dan tak memiliki atas camilan.

"Untukmu, gratis," ucap suara yang sama, "setahuku, mengonsumsi makanan manis mampu meningkatkan fokus dan kinerja otak!" Senyum hangat terlukis pada dua belah bibirnya.

Yeom Rahee--gadis pemilik kafe semi-coffe shop, menempatkan diri duduk berseberangan dengan lawan bicara. Belasan persoalan atas bidang kecil yang diidamkan semenjak dini telah rampung beberapa saat lalu kendati nyaris seluk-beluk tubuhnya bersarang sensasi penat, terutama pikiran yang mengarungi segala berkenaan.

Untunglah, batinnya tegar tak tergoyahkan biarpun terombang-ambing pada jebak lautan yang berotasi tak tahu henti. Warna yang meneduhkan mata dan mendamaikan hati terpancar selalu darinya, bagai spirit suci--karya besar nan terelok secara langsung dari tangan Tuhan. Kehadirannya menggambarkan kebahagiaan dan harapan baru.

Lebih dari sekadar fakta, hal itu benar adanya! Tak perlu validasi atau bukti bila setingkat seorang Kang Taehyun--pemuda berkacamata, sejenak mati kutu bila beradu dengannya. Ujung ke ujung, timur ke barat, lereng ke bukit tersaput dingin sedinginnya, tetapi meremang perlahan secara indah akibat ditaklukkan dengan cara yang cakap pula.

Perasaan yang tak mampu dikata, diterang, ditelaah, maupun ditulis dalam rupa apa pun; sebuah persoalan ganjil bertingkat lebih kelit dari soal matematika yang selama ini dihadapi dan dikerjakan. Taehyun tidak menolak, tidak juga menghindar. Namun, mengapa hal itu dapat dengan mudah menembusnya?

"Matematika? Ah, pantas saja dari tadi Kau terlihat sangat serius, Taehyun-ah!" Sekali lagi tertarik oleh pepasnya keadaan sebab suara lembut lagi-lagi mengalun, Taehyun membalas dengan anggukan dan memasang senyum kikuk.

"Sebelumnya terima kasih, Rahee, dan tak perlu repot untuk membangkrutkan usahamu karena sering memberi kopi gratis untukku!" kata sedikit pedas si pemilik mahkota umber, tetapi tetap meneguk latte dan mencicipi cookie setelahnya.

Oh, Kang Taehyun. Semua ucapanmu seperti obat; menyehatkan tetapi pahit. Fakta tetapi menyakitkan!

"Jikalau begitu, sudah sedari lama aku  bangkrut, Taehyun-ah. Kadang-kadang, aku juga memberi menu gratis pada pembeli lain!"

Di luar kiraan, gadis itu malah tertawa renyah dan menyuguhkan kehangatan pada labium yang kini melukiskan senyum. Sejenak, rasa sedikit pahit pada kudapan yang baru saja meleleh dan menguasai segala indra pengecap berangsur-angsur berubah kontras lantaran hanya dengan melihatnya.

MATH [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang