..."Permisi, apa ada yang melihat Sangwon ?"
Para gadis yang sedang asik berbincang lantas menoleh ke arah pintu kelas yang menampilkan seorang gadis berambut panjang menatap ke arah mereka.
Salah satu dari mereka kemudian bangkit daan menghampiri gadis itu "ada urusan apa kau mencari Sangwon ?" Tanyanya sembari meneliti gadis yang ia tanya dari atas sampai bawah.
"Ada barang miliknya yang tertinggal, jadi apa kau melihatnya ?"
"Kenapa barang Sangwon ada padamu ?"
"Ck, katakan saja kau melihatnya tidak ? Aku ada urusan lain"
Kesal juga lama-lama dia dengan orang di depannya ini. Tinggal jawab saja apa susahnya sih, kalau tidak lihat kan dia bisa mencarinya di tempat lain.
"Wah, berani sekali kau meninggikan suaramu..." sahut seorang gadis lagi yang kemudian menghampirinya juga "...sadarlah kau itu murid baru dan kau sudah berani mendekati Sangwon kami ?"
Sangwon kami ?
Apa-apaan itu ?
"Berikan barang milik Sangwon padaku, dan kau...."
"Dan apa ?" Potong seseorang
Semua gadis disana menoleh ke arah sumber suara, tak terkecuali Eunchae.. gadis yang sejak tadi berdiri di depan kelas.
Bugh
"Kau ini habis hijrah ke pluto atau bagaimana" seru Eunchae setelah meninju bahu Sangwon
Ya, orang yang baru saja datang adalah Sangwon. Dengan wajah datarnya menyela perdebatan para gadis di kelasnya
Wajah tampan, badan tegap semampai, serta rambut gelap yang tebal membuat gadis manapun tidak akan bosan menatap ke arahnya.
"Ada apa ?" Tanya Sangwon pada Eunchae
Eunchae dengan wajah kesalnya menyerahkan dompet kulit berwarna hitamnkepada Sangwon "kau meninggalkannya, setelah pulang sekolah nanti belikan aku dua box donat" ujarnya lalu pergi meninggalkan kelas 11-1.
...
"Sialan sekali, besok-besok pokoknya aku malas menemuinya lagi" gerutu Eunchae di sepanjang koridor sekolah
Bruk
Astaga
Mati
"PARK EUNCHAE"
"HWAAAAA, cheosonghamnida cheosonghamnida seosangnim cheosonghamnida" seru Eunchae sembari membungkuk berkali-kali karena tak sengaja menabrak guru Kimia-nya hingga membuat beberapa Erlenmeyer, labu takar dan alat-alat laboratorium lainnya jatuh dan pecah
Rasa-rasanya Eunchae mau pingsan aesthetic saja, namun sdbekum hal itu terjadi telinganya tak sengaja mendengar kekehan seseorang yang sangat familiar untuknya.
"Maafkan murid kami yang ini tuan Park, dia memang sering ceroboh" ujar guru Eunchae yang lain
Hei, memang tadi Eunchae itu menabrak guru Kimianya yang sedang berjalan dengan beberapa orang di sampingnya, dan salah satunya adalah guru Biologi yang baru saja meminta maaf pada orang yang lain....
Tunggu !
Tuan Park ?
Secepat kilat Eunchae mengangkat kepalanya, dan benar saja...
Kedua matanya bahkan sudah melotot lebar begitu ia melihat siapa seseorang yang di panggil tuan Park oleh gurunya
...