Bab 194
Raja Sun menatap piring kosong yang memenuhi meja dengan marah. Dia tidak sengaja menghabiskan semuanya lagi dan mulai merasa bersalah. Dia mencela Sera, "Sudah kubilang cukup menyiapkan tiga hidangan, mengapa begitu banyak? Kau terlalu boros, kau adalah lintah penghisap darah."
Setelah mengutuk, dia memegang perutnya dan pergi dengan susah payah.
Sera yang sekonyong-konyong dimarahi, hanya tertegun dan berkata, "Siapa yang menyuruhnya makan begitu banyak?"
'Bukan dia yang makan paling banyak, kenapa dia adalah lintah penghisap darah? Bukankah seharusnya Raja Sun?'
Dia menatap Raja Deon Chu, "Apakah otak kakak keduamu bermasalah?"
Raja Deon Chu tampak tenang dan santai, "Ya."
Tidak apa-apa, jangan marah dengan orang yang otaknya bermasalah.
Dayang Nadiin datang dan berkata, "Raja Qi dan Selir Qi sudah pergi, jadi menyuruh hamba melaporkan."
Sera bertanya dengan santai, "Apakah Selir Qi baik-baik saja?"
Dayang Nadiin berkata, "Tabib istana berkata Selir Qi hanya kesal, jadi merasa tidak enak badan untuk sementara. Dia akan pulih setelah beristirahat."
Sera menatap Raja Deon Chu, Raja Deon Chu bangkit dan berjalan keluar, tanpa ekspresi di wajahnya.
Sera mengangkat pundaknya, 'hanya berpura-pura!'
Dia memerintahkan Dayang Nadiin untuk menyiapkan makanan Lucas. Ketika bermain-main dengan Lucas di halaman, dia melihat Bima Tang datang dan berkata, "Selir, Raja meminta Anda untuk beristirahat."
"Istirahat? Aku tidak lelah!"
Setelah bermain-main dengan Lucas, Sera merasa agak panas dan menyeka keringat di keningnya.
"Anda tidak lelah?" Bima Tang tersenyum, "Raja berkata jika Anda tidak lelah, silakan salin kitab suci seratus kali."
Sera menurunkan tangannya, "Ngomong-ngomong, aku merasa agak lelah, kalau begitu aku akan masuk dan beristirahat. Mohon Tuan Tang sampaikan pada Raja Deon Chu."
"Baik!" Bima Tang tersenyum.
Sera masuk dan tidur di tempat tidur, sebenarnya dia tidak lelah, tetapi setelah minum terlalu banyak obat, dia merasa mengantuk dan tertidur setelah beberapa saat.
Bima Tang kembali ke ruang kerja untuk melapor pada Raja Deon Chu, "Selir sudah masuk kamar untuk beristirahat."
"Begitu patuh?" Raja Deon Chu tidak mengangkat matanya, masih sambil berlatih kaligrafi.
"Strategi Raja sangat bagus dan Selir tidak mahu menyalin kitab suci."
"Aku sudah menduga!" Raja Deon Chu meletakkan kuasnya, melihat tulisan di kertas dan menggelengkan kepalanya, dia berkata, "Akhir-akhir ini suasana hati kurang bagus, tulisan yang ditulis juga tidak bagus."
Bima Tang berkata, "Raja sangat memperhatikan Selir."
"Kaisar memerintahku untuk merawat lukanya, aku mana berani melanggar perintah?"
Alasan yang bagus.
"Hari ini Selir Qi ..." Bima Tang ragu-ragu, menatap Raja Deon Chu, bertanya-tanya apakah pantas melanjutkan.
Raja Deon Chu berkata dengan acuh tak acuh, "Kelak, jangan bicarakan tentang Selir Qi lagi, aku tidak mahu mencampuri urusan keluarga Raja Qi."
"Baik!" Bima Tang memang ingin mendengar jawaban ini, dia merasa sangat lega.
Ketika Bima Tang berbalik dan keluar, dia merasa hari-harinya sangat indah, meskipun dia tidak menyukai Selir dulu, tetapi dia juga memperhatikan perubahan Selir, dia tidak seburuk sebelumnya.
Selir Faye juga mengirimkan beberapa tonik untuk Sera agar dia bisa lekas sembuh.
Sera terbangun dari tidurnya dan mendengarkan pesan yang dibawakan oleh Bibi istana, menyuruhnya untuk berhati-hati dalam setiap perkataan dan perbuatannya, jangan sampai mempermalukan Raja Deon Chu dan Selir Faye.
Sera menghabiskan hari-harinya beristirahat dan tidak pergi ke mana-mana.
Raja Sun datang setiap hari dan mulai akrab dengan Sera, karena Sera memiliki hobi yang sama dengannya, yaitu sama-sama pencinta kuliner.
Sera sebenarnya tidak begitu suka makan, tetapi diantara para wanita di jaman Dinasti Tang ini, dia terhitung yang paling bisa makan dan berani makan.
Raja Sun berkata setiap wanita makan seperti burung, hanya makan beberapa suap sudah kenyang. Mereka lebih mementingkan tubuh yang langsing dan cantik sehingga wanita selalu tidak bisa makan kenyang.
Hari ini, Sera memerintahkan koki istana menyiapkan beberapa hidangan. Raja Sun biasanya tidak pernah terlambat, bahkan akan datang lebih awal. Hari ini, sudah lewat tengahari, tetapi dia belum datang.
Sera berfikir dia mungkin sudah bosan, atau memutuskan untuk diet lagi, jadi dia membagi makanannya dengan Dayang Nadiin dan Fara.
Dia juga sudah bosan dengan makanan beberapa hari ini dan tidak berselera makan, jadi hanya makan bubur lalu mengajak Lucas jalan-jalan.
Raja Sun baru datang pada sore hari dan tampak lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)
AventuraSaat seorang dokter profesor jenius berkelana menebus waktu menjadi selir Raja Chu, dia bertemu dengan seseorang yang terluka parah. Dia berusaha menyelamatkannya tetapi berakhir dengan hampir dijebloskan ke penjara. ketika kakek tertinggi sakit k...