Arja yang mencintai ketenangan dan pencapaiannya, tiba-tiba didatangi Zavan, aktor tampan yang juga ingin menjadi bagian dari itu semua.
"Bisakah kau berhenti menggangguku sebentar saja?"
"Well, sorry, but I can't, chagiya♪"
「 warning : tidak sepenu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arja duduk di bangku dalam kelasnya dan memandang ke arah luar jendela.
Sorot matanya tertuju pada kerumunan yang berada diluar sekolahnya.
Sebenarnya Arja tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi atau siapa yang akan datang. Tapi jika di tanya lebih lanjut, tentu saja dalam lubuk hati terdalamnya, ia penasaran.
Tak lama, tampak beberapa mobil datang, mobil itu langsung disambut oleh kerumunan orang yang seperti nya telah menunggu mereka sedari tadi.
"Ada apa dengan mereka? Apakah ada orang penting atau orang terkenal semacamnya yang datang ke sekolah ini?"
Karena hanya itu saja alasan yang mungkin saja tepat.
Dan jika dipikirkan lagi, Arja teringat pada poster yang ada pada papan pengumuman mengatakan bahwa akan ada semacam aktor yang datang ke tempat ini.
Ya... walau jujur saja, ia sendiri tidak ingat nama atau darimana asalnya.
Tak sengaja, Arja mendengar percakapan beberapa siswi yang tengah duduk di seberang bangku miliknya. Raut mereka sepertinya tampak gembira dan bersemangat.
"Jadi dia benar benar datang?!"
"Siapa maksudmu?"
"Kau tau Azav Van Granstein yang belakangan ini sering menjadi bahan pembicaraan di beberapa media sosial?"
"M-Maksudmu Azav sang aktor tampan asal Korea itu?!"
"Tentu saja! siapa lagi kalau bukan dia?"
"Sungguh?! Jika memang benar begitu, maka aku sangat senang dan tidak sabar untuk bertemu dengannya"
Siswi itu mulai tersenyum-senyum seperti orang yang tersipu.
"Aku tidak yakin kita akan mendapat kesempatan untuk mengobrol dengan nya"
"Sayangnya. Tapi tunggu, untuk apa dia datang kemari?"
"Uhm, Ntahlah.. aku dengar dia mempunyai urusan di sekolah ini"
"Begitu ya.. Aku harap dia pindah dan bersekolah disini!"
"Aku juga berharap begitu, jika itu memang benar benar bisa terjadi. hahaha!"
"...." Arja hanya mendengarkan percakapan mereka dalam diam lalu kembali melihat ke luar jendela.
Sorot matanya tak sengaja bertemu dengan seseorang.
