Face to Face

2.1K 205 14
                                    

Inilah moment yang mau tidak mau harus Renjun hadapi, ia tidak bisa selamanya mengelak ketika pria itu adalah atasanmu. Sedikit merapihkan baju dan tatanan rambutnya, sebelum masuk keruangan Jaehyun. Tarik nafas kemudian hembuskan kencang, adalah hal yang dilakukan Renjun sebelum masuk keruangan yang dari luar saja sudah tampak dinginnya.

Renjun hanya bisa berjalan sambil sedikit menunduk, ia sama sekali tak punya kuasa saat menghadapi Jaehyun. Pria itu berada jauh diatasnya kini, mungkin jika Jaehyun masih mengingat perbuatannya dulu, kemungkinan terbesar saat ini Renjun pasti akan didepak keluar dari perusahaan.

Ruangan tiba-tiba terasa mencekam, Renjun hanya mampu meremat erat kedua tangannya sambil memainkan kuku- kukunya gugup. Sudah kalah tender membuatnya terancam, ditambah lagi atasannya adalah orang yang pernah berseteru dengannya dulu. Pasrah saja pada nasibmu Renjun.
 
 
 
 
Jaehyun yang sedari tadi sudah mendengar nama itu, hanya ingin mencoba memastikan saja. Alisnya sedikit terangkat ketika melihat sosok yang datang itu memang betul Park Renjun yang dikenalnya dulu. Dan untuk alasan apa si anak manja ini berada diperusahaannya. Namun kemudian ia kembali menetralkan wajahnya dengan ekspresi yang dingin dan arogan seperti biasa. Mari kita lihat dulu apa yang dilakukan Renjun.

 
"Kamu yang namanya Renjun?" sargah sekretaris Jaehyun. Wanita itu mendekat sambil menunjukan file data tender yang dikerjakan Renjun.

"I-iya saya Renjun"

"Tau kesalah yang kamu lakukan ini sangat fatal?! Bersikap kasar dan tidak sopan pada klien, lancang sekali kamu!"
  
 
Renjun menggeleng ribut seakan mengatakan bukan ia tidak bersikap sopan, "Pria itu melecehkan salah satu staff saya. Dan dia meminta hal yang tidak senonoh.."

"Manager Kang, kenapa anda mengirimkan orang yang tidak berpengalaman dalam hal ini?" potong Jaehyun saat sudah menyaksikan Renjun dicecar oleh sekertarisnya
 

"Maafkan saya pak"
 
 
  
Dalam dunia bisnis hal seperti ini memang sering terjadi dan sudah lumrah dilakukan. Saat sedang bermain tender selalu ada istilah "pelicin" entah itu berupa uang, atau hal-hal menggiurkan lainnya. Selalu ada keuntungan dibalik keuntungan. Jadi wajar saja jika perwakilan dari perusahaan X1 meminta hal seperti itu, seakan memanfaatkan situasi.
 
 
 
"Alasan bodoh! seharusnya kalian tetap menjaga sikap dan tindakan. Tinggal carikan saja Jalang diluar sana, gampang kan. Inilah alasan jangan pernah memberikan tender besar pada anak baru!" jelas si sekertaris.
 
  
 
Ya wajar saja ia mengatakan seperti itu, karena ia pun melakukan hal yang sama. Selalu tersenyum manis mencari perhatian, berpakaian minim dengan makeup dan gaya rambut yang dibuat semenarik mungkin. Dengan harapan para bos-bos besar atau pimpinan akan tertarik padanya, dan terbukti ia sudah menjadi bawahan si pria dingin Jung Jaehyun selama beberapa tahun kebelakang. Ji Young-ae memang sudah menjadi orang kepercayaan Jaehyun, untuk menemaninya di segala aktivitas terutama urusan pekerjaan. Dengan kata lain Young-ae sudah seperti personal assitant dari pria Jung itu.
 
  
 
Renjun mengerti apa maksudnya, namun tetap saja moralnya belum menerima hal seperti ini. Bagaimana bisa mengorbankan orang lain untuk tidur bersama pria hidung belang itu hanya karena sebuah tender. Toh disini kedua perusahaan sama-sama diuntungkan, dan juga segala rancangan yang dibuat timnya juga sudah cukup menarik bagi klien.
 
 
 
"Pihak perwakilan X1 hanya mencari kesempatan padahal mereka sudah baca program kami, tapi malah merendahkan kami, bagaimana mungkin saya diam saja?"
bukan Renjun namanya jika tidak bersihkukuh dengan pandangannya. Ia akui memang tim mereka mungkin kurang pengalaman, tapi tidak bisa diremehkan sampai sebegitunya. Bagaimanapun Ning-Ning dan Ryujin adalah rekannya, mereka wanita dan ia sudah dilecehkan, sudah sepantasnya Renjun melawan.
 
 
 
"Terus sekarang X1 mengancam akan membatalkan kerjasama, lalu apa yang bisa kau lakukan?" tantang Young-ae
 
 
Renjun hanya bisa terdiam, "Ma-maafkan kesalahan saya dan tim, karena sudah membuat kerugian ini"
 
 
 
"Maaf katamu? Kembali ke X1 berlutut pada mereka, sediakan apa yang mereka minta, dan menangkan tender. Lakukan itu" kali ini Jaehyun angkat bicara.
 
 
"Tidak, perbuatan mereka tercela jadi maaf saya tidak bisa melakukan itu"
 
 
"Stt Renjun.." tegur manager Kang, memperingatkan Renjun untuk tidak lancang pada atasan mereka.
 
  
  
Sesuai perkiraan Jaehyun, anak manja tetaplah anak manja. Tidak bisa bekerja dan tidak bisa mengerti bagaimana kerasnya hidup. Yang bisa ia lakukan hanya melakukan sesuka hatinya kemudian menadah pada kedua orang tua. Untuk sampai posisi ini Jaehyun bekerja sangat keras, semua usaha baik atau buruk sudah dilaluinya. Jadi baginya hal seperti ini sudah sepele, tinggal bagaimana ia mengakalinya saja.

QUANTUM | JaeRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang