17 Bingung.

12.4K 232 18
                                    

Follow Indiyalsa_

📌Rayana And Mr.B sudah update sampai chapter 26 versi Pdf ya. Harga tetap sama seperti HDC, 2500 per chapter.

---

Kini Raya tengah duduk berhadapan dengan Marsya, mami Ben.
Raya duduk dengan kepala menunduk ke bawah, sedangkan Marsya duduk dengan kaki yang ia silangkan, wanita beranak dua itu benar-benar anggun di mata Raya.
Marsya memiliki rambut  blonde, mata kehijauan dan kulit yang sangat putih. Wanita itu sangat cantik, di usia nya yang sudah tidak muda saja ia sangat cantik, bagaimana masa muda nya?

Raya dapat mendengarkan helaan napas dari wanita di depan nya, Raya memilin jarinya dengan perasaan gelisah. Apa yang harus ia bicarakan, Ben tidak memberitahu jika orang tuanya akan datang. Namun, dari ekpresi yang Raya tangkap, Ben sendiri juga tidak tahu jika mami nya akan datang.

"Ehem!" Dehem Marsya membuat Raya mengangkat wajahnya. Marsya tersenyum pada Raya yang membuat Raya mengigit bibir bawahnya. "Kamu takut sama saya?" Tanya Marsya terdengar ramah di telinga Raya. Suara wanita itu sangat halus, membuat yang mendengar nya terhipnotis. Namun siapa yang menyangka jika marah, suara wanita itu bisa mengisi seluruh ruang tamu rumah Ben?

Raya menggeleng kecil sebagai jawaban, lagi-lagi Marsya tersenyum, wanita itu berdiri dari duduknya lalu mendekati Raya. Melihat Marsya yang mendekati nya, Raya spontan menutup mata dan memiringkan kepalanya.

Apa dia berfikir jika aku akan menamparnya? Anak ini terlalu banyak menonton sinetron Indonesia yang tidak bermutu. Batin Marsya lalu duduk di samping Raya. "Apa kamu tidak ingin memeluk mami mertua mu Raya?" Tanya Marsya.

Raya kembali membuka matanya, dan mendapati Marsya yang duduk tepat di samping nya. Wanita itu bahkan sudah merentangkan kedua tangannya.

"Ah." Dengan takut-takut Raya mendekatkan tubuhnya pada Marsya dan memeluknya.

Grep.

"Ugh" Kaget Raya saat tiba-tiba Marsya memeluknya erat.

"Maafkan Mami yang baru bisa menyapamu menantu ku." Ucap Marsya di sela-sela pelukannya. Wanita itu melepaskan pelukannya pada Raya. "Jangan takut, saya tidak jahat kok."

"Ah, ma-maafkan saya, sa-saya tidak bermaksud -"

"Haha, tidak papa sayang. Mami juga minta maaf karena datang tiba-tiba. Saking pengen ketemunya sama menantu mami, mami cepet-cepet pulang duluan ke Indonesia."

Raya mengerjapkan mata, lagi-lagi Marsya terkekeh, dan kembali memeluk Raya. "Ben pintar cari istri ya, kamu cantik banget." Puji Marsya.

Marsya memang sudah tahu semuanya, bahkan tentang perjanjian kontrak Ben dan Raya, ia sendiri dan suaminya sudah menyelidiki latar belakang Raya. Siapa saja Keluarga nya, teman, dan di mana Raya bekerja. Mereka semua sudah tahu.

"Jangan takut sama mami sayang, jangan membayangkan seperti di sinetron-sinetron Indonesia." Ucap Marsya dengan tawa nya yang renyah.

Hati Raya bergetar, apakah keluarga Ben menerima nya?

"Nah, karena kita belum berkenalan secara resmi, kita bisa mulai berkenalan bukan. Saya Marsya, mami nya Ben."

"Ah, sa-saya Rayana tante, sa-saya -"

"Mami." Potong Marsya. "Panggil saya mami sama seperti Ben, karena kamu juga sudah menjadi putri saya."

"Ma-mami?" Gagap Raya, kata-kata itu seperti sulit keluar dari mulutnya. Sejak kecil ia tidak mengenal sosok ibu. Panggilan seperti mama, mami dan lain nya membuat nya canggung.

RAYANA AND Mr.B 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang