49. Bitter Sweet?

1.7K 226 29
                                    

Author gak tau ini masuk bab iya-iya atau gak.

Tapi, terserah sih! Aowkwowko

Happy reading gaes!

_______________________________

Saat Jisoo kembali ke kamar nya. Dia melihat Jennie yang duduk di ranjangnya dengan jubah mandi dan rambut nya yang terbungkus handuk sedang memainkan ponsel nya.

"Kenapa lama sekali?" Tanya Jennie saat Jisoo memasuki kamar dan menyeret koper besar yang di kenali sebagai miliknya. "Punyaku?" Tanya Jennie lagi.

"Heem" Angguk Jisoo ringan. "Ahjumma sudah mengemas bajumu dari apartemen. Lalu, aku juga berbicara sebentar dengan Irene Unnie, mangkanya lama." Jisoo kemudian mengangkat koper itu diatas ranjang. Lalu, membukanya.

"Kenapa dibuka disini?!" Cegat Jennie pada tangan Jisoo yang bersiap menarik resleting koper.

Jisoo yang dihentikan menatap bingung kearah Jennie. "Kau tidak mau berpakaian, Unnie?" Jisoo berkata dengan heran pada Jennie. "Aku sih tidak masalah kau tidak pakai baju dikamar ku. Tapi, Bukanya kau mau ke kantor?. Jadi harus pakai baju."

Jennie memutar matanya. Seperti biasa, Menyebalkan sekali mulut Kim Jisoo ini. Dengan tampang marah dan pipi yang sedikit bersemu merah, Jennie berkata dengan ketus pada Jisoo. "Jangan di buka disini, Jisoo! Bawa ke ruang ganti mu. Sekalian aku berpakaian disana"

"Disini saja, sekalian aku lihat"

"Jisoo!"

Jisoo tertawa kecil. Menyenangkan sekali mengoda Jennie-nya. Tapi, karena Jennie sudah menatapnya dengan tajam. Jisoo tetap menurunkan koper besar itu kembali dan membawanya masuk ke walk-in closet nya diikuti oleh Jennie yang masih mengawasinya dengan sebal.

"Kenapa masih disini? Keluar sana!" Usir Jennie saat Jisoo malah duduk di salah satu sofa persegi kecil yang ada disana.

Jisoo hanya cengengesan melihat Jennie tanpa ada niatan untuk pergi.

"Jisoo!"

"Kiss dulu" Jisoo akhirnya berkata sambil memanyunkan bibirnya minta di cium.

Jennie memutar matanya jengah. "Gak." Tolak nya degan dingin.

"Cih, pelit" Cibir Jisoo. "Kalau begitu aku akan tetap disini" Lanjut Jisoo sambil melipat kedua matanya memperhatikan Jennie dari atas ke bawah. "Silahkan ganti baju mu, Nona Jennie. Bukanya kau bilang telat pergi ke kantor?"

Jennie menatap tajam kearah Jisoo. Jadi? Jisoo ingin mengodanya, begitu? Dia kira Dirinya tidak bisa membalas, begitu? Bagaimana bisa Jennie membiarkan bocah nakal ini mempermainkan nya?

Jennie menatap penuh minat pada Jisoo yang duduk dihadapanya. "Jadi? Kau tetap akan disana dan tidak bergerak meski aku mengusirmu? "

Jisoo mengangguk. Namun, Raut wajahnya berganti menjadi was-was saat Jennie menunjukan senyum mengoda nya. "Kalau begitu pegang janji mu, Kim."

Setelah mengatakan itu. Jennie dengan perlahan menarik tali yang mengikat jubah mandinya. Seperti slow motion. Jubah mandi Jennie terbuka memperlihatkan tubuh tengah nya. Mulai dari leher, turun hingga ke belahan dada dan sampai pada bagian intinya. Lalu, Jennie secara lambat dan sensual melepaskan jubah mandi dari pundaknya dan membiarkan kain yang menutupi tubuhnya itu turun dengan sendirinya hingga meninggalkan tubuhnya yang telanjang dengan sempurna.

Sedangkan, Jisoo dibuat plongo dengan tingkah Jennie, Matanya tidak pernah lepas dari tubuh telanjang Jennie yang terlihat sempurna dengan perutnya yang sedikit besar terlihat lucu dimata Jisoo.

My Baby's Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang