「 01 」

32 3 2
                                    

Diam memandang kerumunan diluar sana, ditemani oleh hembusan angin sepoi-sepoi yang datang dari luar jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diam memandang kerumunan diluar sana, ditemani oleh hembusan angin sepoi-sepoi yang datang dari luar jendela. Tiba-tiba saja...

"ARJAA!!!"

Arja agak terkejut mendengar teriakkan itu. Teriakkan yang terdengar familiar di gendang telinganya. Ia bisa memastikan dengan tepat siapa pemilik dari suara yang ada.

"Ada apa, Nara? Jangan mengagetkanku."

Sang pemilik nama itu hanya tersenyum cengengesan, lalu kembali teringat pada sesuatu yang ingin ia sampaikan.

"Oh! Apa kau sudah mendengar kabar tentang aktor itu?"

"Kurasa, memangnya kenapa?"

Nara hanya menghela nafas. Seakan sudah hafal dengan sifat anak satu ini.

"Kau ini! Tidak asik sekali. Seperti biasa, Aku yakin kau pasti bahkan tidak mengenal siapa aktor itu"

"Haruskah aku mengenalnya? Aku rasa tidak."

"Ayolah Arja, aktor kali ini benar-benar sudah menjadi perbincangan dimana-mana...

...tapi yasudahlah. Ngomong-ngomong apa kau tau alasan dia kemari?"

"Ti-"

Belum sempat Arja selesai menjawab, tampak ada seorang guru datang dan memanggil namanya.

"Arja, bisa tolong bantu ibu?"

Arja yang mendengar itu otomatis datang menghampiri panggilan sang guru. Arja yakin, pasti guru ini ingin bantuan darinya.

"Ibu mau minta tolong, ikut ibu sebentar ya"

Arja mengangguk patuh, kemudian berjalan mengikuti langkah sang guru. Sepanjang jalan ia bertanya-tanya, kira-kira bantuan apa yang ingin guru ini minta kepadanya?

Langkah mereka berhenti didepan ruangan kepala sekolah. Ya, guru yang meminta bantuan kepadanya tadi tidak lain adalah asisten dari sang kepsek terhormat. Arja sudah sering dimintai tolong oleh para pengajar disekolahnya. Hal ini karena menurut mereka, Arja ini adalah orang yang terpercaya.

Bukan, Arja bukanlah ketua-apalagi anggota dari organisasi sekolah mereka. Arja hanyalah siswa berprestasi yang menjadi kebanggaan mereka semua.

Tepat setelah Arja melangkahkan kakinya ke dalam ruangan itu, Ia melihat ada beberapa orang didalam sana. Termasuk juga aktor yang sedari tadi menjadi bahan perbincangan di sekolah ini.

···


"Well♪ May I know your name?"

Arja telah menduga ini semua. Bantuan yang guru tadi inginkan darinya adalah untuk memberi tour sekolah kepada orang yang sekarang berada dengannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Annoy Me, Mr. ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang