30

51.6K 3.2K 58
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
Mengandung kata-kata kasar dan kekerasan!

****

Pagi hari seperti biasa, Aya bangun mandi dan menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri. Setelah selesai mandi Aya langsung mengambil sarapannya, untuk di bawa ke kamar.

Aya memakan makanannya dengan khidmat, sesekali dia tersenyum sendiri.

"Emm, kayak gue harus gerak cepet nih. Oke les't play the game sayang sayangku!"ucap Aya dengan semangat, dia mulai mengambil laptop miliknya. Menyalakan laptopnya dan setelahnya langsung berselancar dengan angka angka rumit.

Aya semakin memfokuskan dirinya, ternyata cukup susah membobol data data perusahaan milik Yuda.

"CK, gue kira lemah, ternyata kuat juga nih pertahan pak tua!"decak Aya, dia terus mengetik angka angka rumit yang bermunculan di layar laptopnya.

****

Sesuai perkataan Rayan tadi malam, hari ini dia akan berkunjung ke kantor milik daddynya. Rayan sedang bersiap siap, setelah semuanya sudah beres dia segera bergegas menuju lantai bawah.

Tiba di parkiran Rayan, segera masuk ke dalam mobilnya. Melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, tidak lupa dia akan mampir ke toko roti sebentar.

Rayan membeli beberapa jenis roti yang menurut dia Wiliam akan suka. Setelahnya dia melajukan kembali mobilnya, ternyata perjalanan kali ini cukup padat. Ya di karenakan hari libur, banyak yang pergi untuk sekedar healing, menghilangkan sedikit beban di pundak.

Setelah terjebak macet sekitar 1 jam lamanya, akhirnya Rayan tiba di kantor daddynya. Memarkirkan mobilnya di parkiran khusus untuk para tamu penting.

Rayan segera berjalan masuk, tak lupa juga dia membawa roti yang tadi dia beli.

"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?"ucap resepsionis yang terbilang cantik. Dan sepertinya Rayan tertarik.

"Pagi, oh iya saya mau ketemu Daddy saya. Pak Wiliam ada?"ucap Rayan

"Oh maafkan saya tuan, saya tidak tau kalau anda adalah anak dari pak Wiliam"ucapnya membungkuk sopan

"Santai saja, sepertinya anda baru di sini?"tanya Rayan

"Ah iya, saya baru 3hari bekerja di sini"jawabnya dengan sopan

"Sepertinya usia mu masih muda? Bukankah seharusnya kamu duduk di bangku perkuliahan?"

"Iya benar, tapi saya tidak kuliah. Kasihan ibu saya, jika harus membanting tulang mencari biaya untuk saya kuliah. Jadi, sekarang saya ingin membahagiakan ibu saya, dengan saya bekerja saya akan bisa membelikan ibu sesuatu"ucapnya

"Wow, saya salut terhadap mu, jarang sekali perempuan memikirkan ibunya. Tapi kamu, sungguh menakjubkan " puji Rayan

"Terimakasih, tapi itu terlalu berlebihan"ucapnya

"Ah iya, nama saya Rayan. Kamu?"

"Saya Dara tuan"

"Panggil Rayan saja, saya rasa kita seumuran"ucap Rayan.

"Tapi..

"Tidak ada tapi tapi, ini kurle untukmu. Aku sedang buru buru, see you"ucap Rayan, dia meninggalkan Dara yang terus menatap ke arahnya dengan tatapan bahagia.

Tiba di lantai 20, Rayan segera berjalan menuju ruangan daddynya.

"Tuan muda? Ada apa kemari?"tanya Malik

"Oh, tidak. Aku hanya ingin bertemu Daddy, karena sudah beberapa hari aku tidak pulang ke rumah. Tugas kuliahku sedang menumpuk, jadi mumpung aku free mangkanya aku ke mari"jawab Rayan

ANTAGONISTIC MOTHER ☑️(TRANSMIGRASI)REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang