Novel

22 2 0
                                    


Hujan deras masih menemani sore hari Cala, menunggu hujan reda sambil melihat orang orang berlalu lalang menjadi pemandangan tak bearti baginya. Walau ia suka hujan, tapi tidak dengan hujan hari ini, baginya hari ini semesta terlalu banyak mengeluarkan kesedihan lewat air yang diturunkan dan membasahi orang orang.

Cala yang sedari tadi hanya mendengarkan lagu dengan earphonenya merasa ada yang aneh dengan perasaannya tentang Riasa, 'apa mungkin dia orangnya ya' mungkin itu isi kepala Cala yang sedikit mengganggunya.

"Asik banget dengerin lagunya" Sapa Achel yang agak sedikit mengagetkannya

"Tumben ga sama Riasa chel"

"Udah pulang daritadi dia mah, naik ojek"

"Ohh"

"Ada apa nih nanyain dia? suka lo ya?"

"Kalo nanya doang emang bearti suka?"

"Sebenernya ya Cal, gue udah ngeliatin lu dari kemaren kemaren. lu ngeliatin Riasa terus, gugup kalo deket dia, keliatan kalo lu suka sama dia Cal"

Cala tidak merespon kata kata Achel, dan Achel hanya tersenyum seperti tau kalau Cala belum mau jujur pada perasaannya itu. Mungkin setelah mendengar kata kata dari Achel, semesta pun setuju dan ingin melihat Cala mulai terbuka dengan dunia.

Achel sebenarnya tau kalau Cala menyukai Riasa, mungkin dari gerak geriknya yang sudah terlihat jelas dari beberapa bulan lalu. Mulai dari mencuri pandang, gugup jika di dekatnya, menanyakannya kalau tidak masuk, itu sudah menjadi poin poin jatuh cinta menurut Achel.

•••

Setelah meneduh kurang lebih 1 jam bersama Achel, Cala akhirnya bisa bertemu dengan tiga sahabatnya dari dulu. Musik, earphone dan kasur. Ia memang sangat menyukai musik, tiada hari tanpa mendengarkan musik. Baginya, mendengar musik adalah hal wajib yang harus dilakukan, entah sedang sibuk atau tidak.

'Kok kangen ya sama Riasa, chat kali ya?' dalam hati Cala mulai ada rasa yang ganjal dalam perasaannya pada Riasa. Mulai dari kangen hingga ingin terus berinteraksi dengannya. Ya setidaknya ini membuat Cala lebih menjadi bahagia.

Tapi dilain sisi, Cala takut menghubunginya karena mungkin itu hanya akan membuang buang waktunya atau membuatnya terganggu. Sebenarnya, rasa takut mengganggu itu bukan hanya saat menghubungi Riasa, Cala juga takut menghubungi orang walaupun itu hanya sekedar menanyakan tugas atau menanyakan kegiatan di sekolah. Rasa takut itu muncul karena dulu Cala adalah orang yang aktif dan terbuka pada semua orang, tapi pada suatu saat ia pernah bercerita pada seseorang, tapi orang itu hanya cuek dan sama sekali tidak menanggapi ceritanya itu, dan itu terjadi bukan sekali dua kali. Mungkin itu menjadi salah satu alasan kenapa Cala agak menutup diri pada semua.

Setelah mengurungkan niatnya untuk ngechat Riasa, Cala melakukan kegiatan seperti biasanya, belajar dan menulis cerita. Pindah sekolah menjadi salah satu alasan kenapa ia sangat giat belajar, Cala ingin mendapatkan sekolah yang menjadi tujuannya utamanya pada saat itu.

•••

Walau sudah bagun pagi, tapi jalanan ibu kota masih menjadi musuh buat semua orang, macet, 'Bangun pagi ah biar ga kena macet' seperti itu lah pikir orang orang, tapi tetap saja kena macet. Pemandangan seperti orang orang menunggu di halte bus, klakson sana sini, orang marah marah, sudah menjadi pemandangan yang biasa. Walau kedengarannya rusuh dan berisik, tapi keramaian mereka selalu ditemani oleh matahari yang baru saja bangun dari tidurnya, indah dan hangat. Mungkin hanya matahari yang tidak lelah melihat pemandangan itu, ia setia menemani mereka dengan membagi kehangatannya, walau kadang tertutup oleh awan yang membuat mereka kedinginan.

Cala yang daritadi mendengar suara klakson yang bising mulai merasa risih, ia menyumbat telinganya dengan earphone kesayangannya dan mulai memutar musik.
'I don't care how long it takes, as long as I'm with you i've got a smile on my face' lagu Here With Me dari d4vd itu masih menjadi lagu kesukaannya, makna dari lagu ini sebenarnya yang membuat Cala suka memutarnya berulang ulang, menceritakan pasangan yang bertambah tua bersama dan seolah pasangannya itu sudah menjadi rumahnya untuk pulang.

Cala (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang