Bite (Versi MileApo)
Pairing : MileApo
Warning : Yaoi. OOC. OC. Lime. Lemon. Bahasa kasar. GS (untuk beberapa cast).
Rating : M
Summary : Apo terpaksa menyamar menjadi kakak perempuannya yang baru saja meninggal untuk mendapatkan dana asuransi kesehatan yang dimiliki kakaknya. "Mile tidak akan meninggalkanku!" –Apo /"Berhenti menghalangiku!" –Build /"Aku hanya pergi sebentar untuk mencari sesuatu, kau tetaplah di rumah, jangan kemana-mana. Mengerti?" –Mile. /MileApo/ and other pair.
A/N : Fic ini milik Phi AnonymousTrick aka AnakKirimanSore Selaku author original-nya, Nai hanya mengubah castnya dan sedikit meng-edit aja dan Nai sudah mendapatkan izin untuk me-republish fic yang berjudul Bite ini ke Versinya MileApo jadi bagi Readers yang mugkin sudah pernah baca fic ‘Bite’ yang aslinya, Nai tegaskan ini bukan Plagiat na ^^.
Chapter 21
"Kemari," panggil Mile sambil meletakkan pisau bedah kembali ke tempatnya dan lalu merentangkan tangannya yang terbungkus sarung tangan plastik itu pada pemuda manis yang masih berdiri terpaku di sudut ruangan.
Apo nampak ragu. Ia menundukkan wajahnya dan menatap lantai semen yang begitu dingin di bawah kakinya.
Apo dan Mile sudah membicarakan hal ini matang-matang sebelum mereka berdua berangkat ke Paris. Sangat matang. Semua resiko dan hasil serta kemungkinan-kemungkinan terkecil sekalipun telah mereka bicarakan serinci-rincinya. Dan seharusnya tidak ada lagi keraguan yang menyelimuti hati Apo sekarang, namun,
Terkadang mendengarkan teori itu memang selalu lebih mudah daripada melakukan prakteknya secara langsung.
"Mile...," gumam Apo lalu mulai menatap kekasihnya, "Bolehkah kita lakukan besok saja? Aku lelah hari ini." Katanya kemudian memasang wajah yang nampak lesu.
Mile terdiam. Ia paham bagi Apo –yang manusia– perjalanan dari Thailand ke Paris pasti cukup menguras energi. Ia pun memakluminya dan melangkah mendekati sang pujaan hati tanpa ada raut wajah kurang senang terpampang di wajahnya.
Dielusnya wajah kekasihnya itu lembut sambil menatap iris Apo dengan tatapan hangat, "Hn, tidak masalah." Ujarnya. "Tapi besok pagi kau tidak boleh sarapan dulu, Apo. Aku akan memberimu obat yang bisa membuatmu tidak drop tanpa makanan."
"Eh? Kenapa?"
"Operasi ini mungkin akan membuatmu mual nantinya, kau tidak ingin memuntahkan kembali sarapan pagimu 'kan?"
"Ugh, Hm...iya, baiklah," jawab Apo pasrah dan mereka pun melangkah meninggalkan ruangan itu sampai besok siang, dimana hari examination dimulai.
0l=* How Far Do You Love Him *=l0
2 Tahun Kemudian...
"Huaammhh…mmghh~!"
Pagi itu Apo merenggangkan tubuhnya seheboh mungkin di atas sebuah ranjang klasik besar berkanopi indah sebelum menggaruk-garuk surainya dengan malas. iris-nya melirik sekilas pada onggokan selimut yang menggelembung di sampingnya dan mulai turun dari ranjangnya lagi-lagi dengan begitu berisik. Sengaja untuk membangunkan seseorang di bawah selimut itu.
Namun baru saja ia akan memakai sendal untuk beranjak keluar, sebuah tangan tiba-tiba bergerak dari bawah selimut, mencuat lewat tepi selimut yang ada di pinggir ranjang dan langsung menarik tubuh Apo masuk kembali ke dalam kain tebal besar itu. Suara berdecit dari ranjang terdengar sangat gaduh ketika tubuh Apo terhempas ke atasnya. Dan suara-suara 'khas malam hari' dari Apo pun mulai samar-samar terdengar dari bawah sana. Semakin intens…berubah pekikan kemudian…
KAMU SEDANG MEMBACA
BITE [MILEAPO]
Fiksi PenggemarApo terpaksa menyamar menjadi kakak perempuannya yang baru meninggal untuk mendapatkan dana asuransi kesehatan yang dimiliki kakaknya. Bagaimana hari-hari yang dilalui Apo selama masa penyamarannya?