Awal atau akhir?

17 1 0
                                    

Bukankah hidup ini adil? orang jahat akan mendapat hukuman atas perbuatannya, begitu juga dengan orang baik yang akan mendapatkan sebaliknya.

Tapi mengapa ia merasa bahwa hidup ini tidak adil? ia merasa bahwa tidak ada yang berpihak padanya bahkan takdir sekalipun.

Ia menjalani hidupnya seperti orang normal pada umumnya, tapi mengapa? mengapa semuanya tidak berjalan seharusnya.

Ia lelah, selalu dituduh untuk kesalahan yang tidak pernah ia perbuat, orang-orang menjauhinya hanya karena sebuah tuduhan yang tak memiliki bukti.

Apalagi ia hanyalah pemuda yang tidak memiliki apapun, rumah, keluarga, uang, kekuasaan, bahkan teman.

Ia selalu kalah dengan orang yang memiliki kekuasaan melebihi dirinya, tidak-- ia tidak kalah, ia hanya mengalah, lagipula ia tidak mempunyai pilihan lain bukan?.

Bahkan sampai sekarang ia masih saja terpaksa mengalah karena keserakahan mereka. Didunia ini ia sama sekali tidak punya pilihan.

Dimana keadilan yang dibicarakan orang-orang?, apakah itu hanya omong kosong belaka?, dan apa itu keadilan?.

Lagipula bukankah hanya orang yang mempunyai kuasa saja yang bisa merasakan keadilan itu, sungguh itu sangat lucu.

Ia memejamkan matanya berusaha mencari sebuah ketenangan walau hanya untuk sementara, sembari terkekeh hambar ia menatap kedepannya, terlihat seorang pria tua sedang duduk di kursi kebanggaannya itu dengan papan nama yang terletak di meja bertulis 'Hakim Ketua'.

"------Melakukan tindakan perbudakan, dan pembunuhan secara berencana. Dengan ini terdakwa AK divonis Hukuman Mati!" Palu sang hakim diketuk 3× menandakan persidangan telah berakhir.

Suara riuh terdengar dari para orang-orang yang menyaksikan persidangan itu, mereka bersorak gembira karena putusan sang hakim.

'Aku turut senang dengan keputusan sang hakim!'

'Ya! Itu pantas untuknya!'

'Karma itu nyata!'

'Dasar! tidak punya belas kasihan!'

'Rasakan sendiri akibatnya!'

'Akhirnya, kita bisa bersama lagi...'

Dll.

Lalu AK alias Ares Kelson dibawa atau lebih tepatnya diseretet oleh petugas untuk segera menerima hukumannya.

-
-

Disebuah ruang kedap suara, dan minim pencahayaan itulah Ares berada, ruangan yang akan menjadi tempat terakhir bagi Ares Kelson.

Matanya ditutup oleh kain, tangannya pun diikat, ia dipaksa berdiri oleh petugas, diruangan itu ia terus dipukul dan ditendang oleh para badut yang memakai baju berwarna coklat tersebut.

"Haha, makanya jangan sok jagoan bocah"
Ucap salah satu dari mereka sembari menjambak rambut Ares.

"Inilah resikonya karena kau berani melawan perintah 'ketua'." Ucapnya sembari menendang tulang kering Ares dengan keras.

Ares terjatuh dengan keras karena keseimbangannya yang goyah, akan dipastikan pasti kakinya akan mengalami cedera yang lumayan parah, tapi Ares hanya mendesis dengan pelan, katena terlanjur biasa dengan rasa sakit yang dia terima, ia sudah pasrah sekarang.

"Hei! sudahlah! bisa-bisa dia mati karena kita" peringat salah satunya

"Tsk, kan memang kita yang akan membunuhnya" cibir salah satu dari mereka

PLAK
suara geplakan itu terdengar sangat renyah.

"Goblok! beda konsep anjing" Ucapnya setelah berhasil menggeplak kepala bodoh temannya itu.

"Sshh, sakit babi!" Ia mendesis pelan sembari mengusap kepalanya.

"Jadi orang jangan ketulungan gobloknya"

"Bangun!" Ia menarik paksa Ares yang masih terduduk dan menyuruhnya berdiri.

"Lahh, dimatiin sekarang ni bocah?"

"Ya iya goblok, ntar 'ketua' curiga kalo kita lama" Ucapnya masih diiringi dengan rasa kesal.

Akhirnya setelah mendengar keributan tak bermutu dari dua orang tersebut, ia mendengar suara dari petugas itu yang sepertinya sedang mengisi pistol mereka dengan sebuah peluru.

Dengan jarak sekitar 5 meter tembakan pun dilepaskan.

Dor!

Dor!

Dor!

Tiga peluru sudah bersarang tepat di dadanya, sensasi terbakar pun ia rasakan, kakinya tidak kuat lagi untuk menahan beban tubuhnya, perlahan tubuh itu jatuh ke tanah secara kasar.

Ia tersenyum tipis untuk terakhir kalinya, akhirnya penderitaannya akan berakhir kan?

Pada hari itu pukul 16.45 tanggal 18-Feb-XXXX Ares Kelson menghembuskan nafas terakhirnya, dan ditanggal yang sama pula adalah hari kelahirannya.

TBC
___________

Hi everyone! It's my first story hehe jadi tolong koreksi/tandai saja ya bila ada kesalahan/typo nanti kuperbaiki. >^<

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DESTINY? [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang