The Beginning

82 7 10
                                    

"Papa berangkat kerja dulu ya, Ma."

Seorang pria dengan penampilan yang rapi dan rupawan pamit kepada istrinya, Ia mencium kening istrinya dengan lembut sebelum akhirnya melambaikan tangan dan masuk ke mobilnya untuk pergi bekerja.

Inilah kisah ku yang baru, membangun keluarga setelah pernikahanku dengan istriku beberapa bulan yang lalu. Kini kami tinggal serumah, tinggal di rumah yang sudah diwariskan sebelumnya oleh mendiang Ayahku.

Kini kisahku yang baru dimulai, mengukir sejarah baru di keluargaku yang baru pula.

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

"Phew, melelahkan sekali." Ucap Indo ketika melihat setumpukan kertas berkas diatas meja kerjanya, kini dia bekerja sebagai pegawai di sebuah Instansi terkenal yang tak lain adalah milik papa angkatnya dulu, ASEAN.

"Jangan buang-buang waktumu begitu, masih ada tumpukan lain yang akan segera menyusul. Berhentilah bermain-main dan segera bekerja." Balas Saudara angkatnya, Malay. Mereka bekerja di tempat yang sama.

"Apa-apaan kau ini, aku sedang tidak bermain-main. Aku sedang beristirahat, kau pikir aku tidak kelelahan setelah lembur semalam?" Ucap Indo sambil menghela nafas kasar.

"Semua orang disini juga lelah, Indo. Kau hanya bermalas-malasan saja." Phil menghampiri Indo yang entah datang dari mana langsung mencolek jidat Indo dengan telunjuknya.

"Baiklah, Baik. Aku akan kembali bekerja." Dengan segenap jiwa dan raga nya yang malas digerakkan akhirnya Indo kembali berdiri dan melanjutkan pekerjaannya.

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Hari itu dilewati oleh Indo dengan keringat dan lelah, kemudian dia pulang dari kantor ke rumah seperti biasanya. Mengetuk pintu dan menunggu seseorang membukanya dari dalam yang tidak lain adalah istrinya sendiri.

"Selamat datang, Hun." Wajahnya tersenyum ketika membukakan pintu dan melihat tepat ke wajah suami tersayangnya itu.

"Ya." Jawab Indo singkat dengan wajah yang letih dan lesu itu.

"Hun, kau baik-baik saja? Mungkin kau mau aku buatkan teh atau mandi air hangat terlebih dahulu?" Tanya NK dengan raut wajah sedikit khawatir.

"A-Ah, tidak usah repot-repot. Aku bisa melakukannya sendiri kok." Jawab Indo dengan senyum sumringah sambil menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Aku hanya berniat untuk membantumu, hun. Bagaimana jika aku membawakan tas mu saja?" Tangan NK melesat ke tas kerja Indo kemudian membawanya.

"Terima kasih, kau sudah sangat membantuku hari ini." Indo menarik dagu istrinya kemudian mencium keningnya dengan lembut.

"Tidak perlu berterima kasih, ini sudah menjadi kewajiban ku sebagai seorang istri, Hun." NK tersipu sambil terkekeh pelan, kemudian membawa Indo masuk ke dalam dan mengunci pintunya.

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Setelah mandi, Indo berjalan menuju meja makan yang disana sudah ditunggu istrinya untuk makan malam bersama, kemudian tak berselang lama NK membuka mulutnya untuk memulai perbincangan hangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just A Little StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang