00

51 11 4
                                    

Han Jisung masih setia bergelung di atas kasur kesayangannya. Suara nyaring alarm berbunyi dari beberapa menit lalu, tapi tidak membangunkan sang empunya dari alam mimpi yang begitu menyenangkan.

"HAN JISUNG BANGUN, SUDAH JAM BERAPA INI!! MATIKAN ALARM NYAAA"

Sang kakak berteriak dari kamar sebelah, namun tak ada sahutan sama sekali dari sang adik.

"Benar-benar ini anak!" Geram dengan kelakuan adiknya, dia pun melangkah menuju kamar sang adik.

Mematikan suara alarm yang nyaring, lalu menarik selimut sang adik dengan kasar tak lupa dia membawa air dalam gayung.

byurrrr

"AAAaaaaaaaaa hujannnnnnnn!"

Teriakan jisung menggema didalam kamarnya, sang kakak yang menjadi pelaku hanya memandangnya tajam sambil berkacak pinggang tak habis pikir dengan sang adik mengapa jika sudah tidur seperti orang mati.

"Kakak apa²an siiiiiiii!"

Menyadari pelaku penyiraman adalah sang kakak jisung berteriak nyaring sambil mengusap mukanya dengan selimut.

"Lo tidur apa mati sih, alarm bunyi nyaring gitu kgak bangun² Lo."

"Gw ga denger."

"Segitu kencengnya tu alarm bunyi masa ga kedengaran."

"Ahh bacott, gw masih ngantuk."

Kembali merebahkan tubuh dan tak lupa menarik selimut mengabaikan kasurnya yang basah, jisung memejamkan matanya kembali ingin masuk ke alam mimpi.

"MAHHHH JISUNGGG MAHHHH GAMAU BANGUNNNNNN!"

"Apasi Lo bang, gw masih ngantuk jngan Cepu." Sahut jisung dalam selimut.

tap

tap

tap

Suara langkah kaki mendekat ke arah kamar jisung, sang kakak masih berada disana sambil melipat tangan didada menunggu kehadiran sang mama. Tak lama pintu kamar kembali dibuka kasar oleh sang mama sambil mengenakan apron pink nya karena memang tengah memasak didapur namun mendengar teriakan anak keduanya dia pun naik ke atas untuk membangun kan anak bungsunya.

"Bangun kmu udh jam segini belum siap!" Sambil menjewer telinga anak bungsunya.

"Awww sakit mahhhhhh~"

"Mampos Lo mamposs, dasar keboo." Setelah meledek sang adik, dia pun lekas kembali ke kamar untuk bersiap² pergi ke kampus meninggalkan adiknya yg tengah di adili oleh sang mama.

"Mandi sana trus siap², katanya mau magang gimana sih kamu kok bisa baru bangun." Omel sang mama sambil melepaskan jeweran sayang dari telinga sang anak

Tak menjawab Omelan sang mama, jisung malah diam sambil mengusap telinganya yang merah perlahan, seolah-olah ia telah melupakan sesuatu dan mencerna omongan sang mama.

1 detik

2 detik

3 detik

"Mama kok ga bangunin aku dari tadi, hari ini kan jadwal pertama aku magang!" Sambil berlari ke kamar mandi Jisung merutuki kelemahannya itu.

"Astagaa anak siapa sih itu." Segera meninggalkan kamar sang anak, dia pun lekas kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya.








🐇🐿️










"Akhirnya sampai juga, untung masih blom masuk."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

muridku adalah jodohku {minsung}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang