AF . 13

45.4K 4.9K 287
                                    

Gadis bermanik hazel itu menatap kerumunan orang di depan toilet dengan penasaran.

"Ada apaan, tuh?" Tanyanya pada kedua sahabatnya yang kini ikut menatap penasaran siswa-siswi di depan sana.

"Biasa lah, Vel. Letta udah balik, Aura jadi sasaran bully nya lagi." Balas Nayra, gadis itu masih terus berusaha melihat ke dalam.

Mendengar itu, Arvelyn yang semakin penasaran mengikuti kedua temannya, yakni berdesakan bersama para murid lain guna melihat apa yang terjadi di depan sana.

"DASAR JALANG GAK TAU DIRI!" Terdengar teriakan di dalam sana.

"Buset! Kenceng amat teriaknya." Dumel Arvelyn sambil mengusap telinganya.

"Wooy! Minggir dikit, gue juga pengen liat!" Ucapnya pada salah seorang siswa di depannya.

Siswa tersebut berbalik, setelahnya mundur memberi jalan. Arvelyn kira siswa itu memberi jalan untuknya, namun ternyata ia salah. Baru saja hendak maju, tubuhnya telah terdorong ke belakang oleh seseorang yang menerobos masuk.

"Anjing! Sabar dong!" Teriaknya yang sama sekali tak digubris oleh pemuda itu.

Pemuda tersebut terus berjalan dengan tatapan tajam yang menatap gadis cantik berambut coklat di depan sana, lalu tangannya melayang menampar pipi gadis tersebut.

Plak!

Arvelyn menutup mulutnya, terkejut dengan apa yang terjadi didepannya saat ini.

"Lo udah keterlaluan, Letta!" Ucap pemuda itu dengan emosi.

Sedangkan si gadis berambut coklat itu memegang pipinya yang kini terasa panas, matanya yang berkaca-kaca menatap tak percaya.

"Rava.." gumamnya lirih.

Rava hanya menatap sekilas Letta, lalu setelahnya menghampiri Aura yang telah pingsan.

"Sekali lagi lo ganggu dia, gue bakal lakuin hal lebih dari apa yang lo dapet barusan." Ancam Rava, setelahnya pergi dari sana dengan Aura di gendongannya.

Sedangkan Arvelyn tak dapat berkata-kata melihat itu semua, ia menatap bergantian punggung Rava yang telah menjauh dan Letta yang tertunduk menutup mukanya sambil menangis.

Kejadian ini..

Deg!

Jantung Arvelyn berdetak dengan cepat ketika ia mengingat kembali alur novel.

Kejadian ini adalah awal mula kegilaan para pemeran antagonis, dan sialnya ia lah yang menjadi korban kegilaan mereka.

Letta yang sudah tak bebas lagi membully Aura akibat ancaman dari Rava, akhirnya menemukan ide cemerlang yaitu menghasut Arvelyn. Letta tau, bahwa lelaki yang dicintai oleh Arvelyn juga dekat dengan Aura, ia menggunakan kesempatan itu untuk membuat Aura menderita tanpa harus mengotori tangannya.

Namun sayangnya ditengah itu semua, Arvelyn malah gila akibat Artha yang kesal akan kelakuan gadis itu. Dan saat itulah Letta memilih keputusan besar, yakni meracuni Aura. Rencananya gagal, dan berakhir ia mendekam dipenjara.

Arvelyn kalut, sungguh. Hal itu akan terjadi tak lama lagi, hanya tinggal satu bulan dari sekarang.

Dan ia tak yakin akan bisa mengubah takdir sang figuran, mengingat selama ini ia belum melakukan sesuatu yang berpotensi mengubah alur novel.

"Woy! Ngapa lo ngelamun? Kesambet nanti!" Fhira menegur, membuat Arvelyn sadar dari lamunannya.

"Lo ada masalah?" Tanya Nayra ketika melihat wajah pucat sahabatnya itu.

Arvelyn menggeleng sebagai jawaban. "Gue gapapa. Ayo ke kelas!" Ajaknya, lalu menarik tangan kedua sahabatnya.

Arvelyn bertekad, mulai saat ini ia akan mencoba mengubah takdir buruknya. Apapun akan ia lakukan demi tujuannya tercapai.

Antagonist Fiancé [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang