09# Memenuhi Gosip Kampus

156 31 6
                                    

[N 831 637]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[N 831 637]




Setelah drama Naya yang tiba-tiba nangis karena dijahili oleh Halfi, gadis itu pada akhirnya berakhir duduk di karpet sambil menyandar pada kaki ranjang milik Naufal sambil memandangi si pemilik kamar yang sibuk merakit gundamnya. Entah berapa lama Naya diam di sana, pokoknya satu jam sudah tentu lewat.

Naya diam bukan karena masih kesal dipermainkan oleh Halfi, gadis itu sedang berpikir keras tentang gosip-gosip Naufal yang beredar di kampus. Katanya Naufal brengsek, suka meniduri perempuan yang dibawanya, tapi ini apa???? Naya bahkan dicuekin padahal habis nangis, bukannya dibujuk lagi.

Soal nasi padang, nasinya ludes dimakan oleh Naufal agar tenaga Naya membawakannya tidak sia-sia. Walau sebenarnya diam-diam Naufal menyembunyikan fakta bahwa dirinya sudah makan, Halfi kan babu dapur di kosan ini. Dan bisa-bisanya dia bohongin Naya mengatakan jika Naufal belum makan dari pagi, padahal dia sendiri yang masakin ayam goreng sama tumis buncis tadi pagi.

"Ngantuk nggak?" tanya Naufal akhirnya setelah sekian abad mendiami Naya. Kayaknya sih, Naufal itu tipe-tipe cowok yang kalau pacaran memiliki prinsip 'games dulu baru kamu'.

Ditanya begitu Naya jadi reflek menguap, "Hoaamm, iya."

Naufal lantas menoleh kan kepalanya, "Kak Naya tidur aja dulu kalau ngantuk. Nanti kalau ada apa-apa atau kesorean Ufal bangunin, Ufal di sini kok ngajagain."

"Nggak mau," ketus Naya dengan wajah cemberutnya. "Nanti kamu apa-apain aku lagi, sepercaya-percayanya aku sama kamu, nggak ada yang tahu kalau semenit kemudian aku udah nggak peraw-

"Astaghfirullah!" sewot Naufal yang paham maksud Naya membicarakan apa. "Kebanyakan makan gosip ini, kalau percaya mah nggak bakalan ngomong begitu!" katanya terdengar kesal.

Mendengarnya Naya langsung buang muka, wajah Naufal kentara jelas ingin marah padanya.

"Ya udah, maunya gimana? Ngobrol aja?" tanya Naufal berusaha sabar. Karena bagaimana pun Naya ini perempuan, dan mereka tercipta menjadi seseorang dengan hati yang sensitif juga menyebalkan.

"Nggak tau..." jawab Naya membuat Naufal tersenyum penuh beban.

Kan, Naufal bilang juga apa.

"Ya udah, kalau nggak mau apa-apa Ufal ngerakit ini lagi," ucap laki-laki itu kembali terfokus pada gundamnya lagi sengaja memancing. Dan benar saja, Naya langsung merengek sebal.

"Jangan mainin itu mulu!"

Diam-diam Naufal tersenyum, entah kenapa merasa gemas. Segera laki-laki itu meninggalkan gundamnya dan bergeser untuk duduk di samping Naya sambil menghadap ke arahnya, kedua tangannya sengaja di taruh samping kedua paha Naya seolah jika seseorang masuk ke kamarnya posisi Naufal sekarang sedang mengurung Naya dan terlihat melakukan hal yang ambigu.

N 831 637Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang