Kalau ada typo tandain ya :*
Dalam perjalanan menuju kembali ke rumahnya, jarak yang hanya sekitar 1000 KM itu nampak seperti 1 JT KM bagi Jungkook, bahkan waktu lima menit pun terasa seperti lima jam baginya, ia tidak sengaja menghiperbola namun memang seperti itulah yang ia rasakan akibat rasa panik yang menderanya membuatnya tidak sabaran dan merasakan waktu panjang pada waktu yang hanya singkat.
Setelah berkali-kali mematut jam, akhirnya pagar hitam menjulang yang sangat ia hafal betul itu sudah terlihat, gerbang yang masih tertutup seperti biasa, sekilas pertanyaan muncul dalam benak Jungkook.
"Darimana mereka masuk?" Mobil berhenti dan Jungkook keluar lebih dulu guna membuka gerbang yang ternyata tidak di kunci. Bersamaan dengan masuknya mobil Taehyung, Jungkook berjalan memasuki rumahnya tanpa menunggu dua pria Kim yang masih berada di dalam mobil, rumahnya sepi entah kemana perginya security yang berjaga.
"Jungkook tungguin kita" tidak ada waktu sekedar menunggu dua pria itu, Jungkook berlari lebih dulu menyusuri halaman rumahnya yang tidak seberapa luas sebelum akhirnya bertemu dengan pintu utama yang ia dorong.
Matanya mengedar mencari gambaran terakhir saat Ia melakukan video call dengan Suzy beberapa menit yang lalu, ia berputar-putar hingga tiba di bagian tengah rumahnya dimana disana nampak Suzy yang tak berbusana berdiri dengan lemah, tangannya terikat ke atas dengan tali tambang yang menggantung hingga pembatas teralis di lantai dua.
Pemandangan itu adalah hal yang biasa ia alami dan kini harus dialami oleh wanita yang ia cintai, amarah seketika menguasainya.
"Waaah lihatlah siapa yang datang?" wanita cantik dengan baju tipis yang membalut tubuhnya itu berdiri dari duduknya lalu bertepuk tangan nyaring membuat ke empat pria yang tadi duduk bersamanya juga Suzy mengikuti arah pandang wanita itu memperlihatkan Jungkook yang tengah berjalan mendekati mereka, di mata Suzy pria itu seperti pahlawan yang muncul dari kegelapan, bukan lagi menghiperbola namun aura di sekitar pria itu benar-benar gelap.
"Oppa___" suara Suzy yang lirih mencuri pendengaran Jungkook membuatnya memperhatikan wanita itu dengan tatapan haru, kondisi wanita ini benar-benar kacau entahlah seperti apa mentalnya sekarang ini Jungkook tidak bisa menebaknya.
"Sudah siap menggantikannya?" Ucap Irene seraya berjalan mendekati Jungkook.
"Tidak, jangan. Oppa pergilah ku mohon" muak dengan suara Suzy yang ia rasa mengganggu, Irene memberi isyarat pada pria berambut silver.
"Suruh dia diam atau diamkan dengan cara apapun" kata perintah itu Jungkook tahu betul maksudnya.
"Jangan sen______"
"Aemmmm" ya, punggung Suzy kembali dicambuk setelah menyumpal mulutnya dengan kain kecil yang nampaknya berasal dari celana dalam wanita itu sendiri.
Amarah kembali menguasai Jungkook, bertepatan dengan itu Taehyung dan Myungsoo tiba dengan nafas terengah-engah.
"Hentikan perbuatan kalian atau kita panggil polisi" ucap Taehyung menggertak, ya seharusnya memang ia memanggil polisi sebelum datang kesini tapi ia terlampau bodoh hingga melupakan hal sepenting itu.
"Coba saja kalau bisa"
Taehyung menoleh pada Myungsoo, memberi isyarat mata yang Myungsoo jawab dengan anggukan sebelum akhirnya kedua pria itu berlari lalu menerjang pria yang tadi memukul Suzy juga pria lain yang berada dekat dengan Irene. Melihat itu Jungkook mengikuti jejak kedua pria itu, seumur hidupnya berkelahi bukanlah prioritas dan ia tidak suka menyelesaikan masalah dengan adu otot seperti ini tapi kali ini ia setuju dengan Taehyung juga Myungsoo karena orang-orang gila ini tidak bisa dihentikan dengan cara halus juga kata-kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sofure (Soine Furento) 🔚
FanficWARNING : MATURE CONTENT 21+!!! UPDATE SETIAP HARI MINGGU PUKUL 22.00 WIB Karena trauma di masa lalu Jungkook mengidap insomnia akut. konsultasi juga obat tidur sama sekali tidak membantunya hingga suatu hari ia menemukan iklan yang menawarkan jasa...