"Bisa gila gue.""Apa sih anjir, baru datang udah misuh-misuh," Anan yang sedang melakukan push rank dengan Natta-disela menunggu guru-keheranan saat Hilmy datang sambil berkoar-koar setelah membanting tas miliknya ke bangku.
"Gue berasa dibegal tau gak sama Nabiru sama Bigel," adu Hilmy dengan perasaan masih kesalnya.
"Derita punya adek cewek gitu, Hil, harus banyak sabar."
"Enteng banget tuh cocor ngomongnya," cecar Hilmy pada Natta yang berbicara.
"Lo kenapa ga jadi semalem?" Tanya Anan, matanya masih fokus pada game yang ia mainkan bersama Natta, "anjing kalah! Gue berhenti." Lalu kini terfokus pada Hilmy setelah menyimpan HP-nya di atas meja.
"Iya, coba kenapa?" Natta ikut menyahut setelah menyimpan HP-nya.
"Lo tuh gak diajak." Ucap Anan pada Natta. Suruh siapa pemuda itu tidur semalam.
"Tega kalian," ucap Natta dengan nada bicara yang dibuat-buat menyedihkan.
"Gak jadi aja, Nabiru tiba-tiba merengek,"
"Orang tua Lo lagi?"
"Biasalah, jadiii..." Hilmy memotong pembicaraannya, ia kini menatap pada Natta. "Lo kan udah deket tuh sama adek gue,"
"Ogah." Seperti sudah tau maksud dari Hilmy, Natta langsung menolaknya mentah-mentah.
"Si goblok, gue aja belum ngomong," Kesal Hilmy.
"Gue paham ya anjir maksud Lo, Lo minta gue bawa Nabiru jalan kan?"
Hilmy cengengesan, "oh udah tau."
"Kaget tapi udah gak kaget lagi," timpal Anan kemudian.
"Kenapa harus gue gitu? Kenapa gak Anan, kenapa gak Lo?" Natta masih meminta penjelasan.
"Nabiru akrabnya sama Lo doang, siapa suruh kasih afeksi berlebih sama dia. Adek gue kalau udah merasa disayang sama orang, dia bakal nyaman sama orang itu." Jelas Hilmy kemudian.
"Nabiru nyaman sama gue?" Tanya Natta lagi.
"Iya, dalam bentuk teman. Gue gak mau ya besanan sama lo!" Tolak Hilmy, membayangkannya saja ia sudah tak sudi.
"Dia lagi galau banget kah?"
"Kayaknya, dari pagi dia mau nampol orang berarti moodnya emang lagi jelek,"
"Tahan banget lo, Nat, ditampol Biru," kata Anan kemudian.
"Gue sih gak pernah ditampol." Kata Natta.
Flashback
"Gue tampol ya Lo, Nat."
"Es krim aja, awas aja beliin gue cheesecake, gue tampol Lo."
"GUE TAMPOL YA!"
Natta langsung bergidik ngeri membayangkan setiap kali dirinya membawa Nabiru pergi.
Natta memang manusia yang normal, dia adalah cowok paling romantis diantara Anan dan Hilmy. Cuma watak Nabiru saja yang keras membuat pemuda itu kadang menjadi cowok yang sedikit apatis.
"Eh, gue cabut ya, mau ke lapangan," Hilmy melirik jam di tangannya, lalu pamit pada kedua temannya.
"Basket lagi?"
"Yoi,"
"Semangat, bray, pastiin lo juara nanti."
"Gue mah selalu juara."
-
"Bigel, hai!" Anan menyapa saat menemui Abigail dan Nabiru ternyata sedang makan berduaan di kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey Of Us
FanfictionKisah melankolis para remaja sekolah menengah yang merasakan pahit, asam, manis-nya kehidupan dengan hati yang bergejolak bermekaran saat musim bersemi. Written by @lavidamys